Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas

Tabel 4.4 Deskripsi uji homogenitas data post-test S 1 2 99,42 S 2 2 94,06 F hitung 1,06 F table 1,84 F hitung yang diperoleh dari data posttest kedua kelas lebih rendah daripada F tabel, dengan F hitung sebesar 1,06 sedangkan F tabel sebesar 1,84. Dengan begitu data posttest kedua kelas memiliki varian yang homogen. Dari kedua tabel di atas, dapat dilihat bahwa F hitung memiliki nilai lebih rendah dibandingkan dengan F tabel . Maka dapat disimpulkan bahwa data pretest maupun posttest, serta antara data post-test eksperimen dengan penilaian Mind Map, bervarian homogen.

3. Analisis Hipotesis dengan Uji-t

Hasil dari penghitungan uji beda rata-rata hasil posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut. Tabel 4.5 Hasil penghitungan uji beda rata-rata Rata-rata eksperimen X 1 85,8 Varian eksperimen S 1 2 94,1 Rata-rata kontrol X 2 81,4 Varian kontrol S 2 2 99,4 t-hitung 1,75 t-tabel 1- α 1,671 Perolehan t-hitung merupakan hasil dari perhitungan menggunakan rumus uji beda rata-rata satu pihak. Dari proses penghitungan didapatkan hasil t-hitung sebesar 1,75. Kemudian hasil perolehan t-hitung dibandingkan dengan t-tabel yang diperoleh dengan kriteria 1- α = 1-0,05=0,95 dan dk=n 1 + n 2 -2=60 dari tabel student t, maka didapatkan t-tabel sebesar 1,671. Setelah didapat nilai t-hitung dan t-tabel, maka didapat perbandingan antara keduanya t-hitung = 1,75 t-tabel = 1,671 yang berarti H uji beda rata-rata yang menyatakan efektifitas antara kedua perlakuan sama, ditolak. Sedangkan H 1 uji beda rata-rata yang menyatakan bahwa efektifitas perlakuan pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, diterima.

4. Peningkatan Pemahaman Siswa a. Pemahaman

Translation Tahapan pemahaman konsep siswa melalui penggunaan teknik Mind Map dapat dilihat dari deskripsi tahapan-tahapan model konstruktivisme. Pertama, penggunaan Mind Map pada tahap eksplorasi. Tahap eksplorasi merupakan tahap yang memprioritaskan guru untuk mengetahui pengetahuan awal yang siswa miliki atau naive conceptions. A person never really knows the world as it is. Each person construct beliefs about what is real. 75 Kegiatan pada tahap eksplorasi banyak membantu siswa pada tahap awal memahami konsep yakni melalui bentuk pemahaman translation. Pada tahap ini diharapkan siswa secara bebas dapat mengemukakan pengetahuan yang telah mereka tahu sebelumnya. Namun tidak semua siswa memiliki keberanian untuk mengungkapkan, oleh karenanya tugas guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran untuk merangsang siswa berpendapat. Kemudian dalam tahap ini siswa diperkenalkan materiketerampilan baru mengenai konsep dan Mind Map. 75 Joseph Abruscato, dkk., Teaching Children Science: A Discovery Approach, Boston: Pearson Education, Inc., 2010, h. 29.