Manfaat Mind Map Deskripsi Teori 1. Teknik Pembelajaran Mind Map

presentasi mengajar, presentasi mengajar, menejemen waktu dalam mengajar, membuat catatan mengajar di papan tulis atau whiteboard, dan lain sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa manfaat mind map tidak hanya dapat dirasakan oleh siswa, namun juga guru yang mengajarkannya. Akan tetapi kembali lagi, perihal pembiasaan dan penggunaan aturan-aturan yang tepat dalam pembuatan mind map harus diawali dan dibiasakan dalam lingkup kelas. Dengan pembekalan dan pembiasaan akan aturan-aturan mind map, dirasa akan mampu menciptakan karakter siswa dan guru yang kreatif serta lebih disiplin dan teratur.

e. Penilaian Mind Map

Sebagai sebuah teknik mencatat, mind map memiliki beberapa aturan yang ditentukan oleh penciptanya, yakni Tony Buzan. Dalam bukunya, 1st Mind Map, Sutanto Windura menyebutnya dengan aturan tersebut dengan Hukum mind map. Adapun Hukum mind map antara lain: 25 1 Kertas Kertas yang digunakan ialah kertas polos yang minimal berukuran A4, yang dalam penggunaannya diposisikan landscape. 2 Pusat Mind Map Pusat mind map sekiranya tepat di tengah-tengah kertas dan menggunakan gambar. Ukuranya tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil, sekitar 4x4 cm 2 atau 5x5 cm 2 untuk kertas ukuran A4. Serta tidak dianjurkan menggunakan pigura atau garis tepi karena dapat mengganggu asosiasi informasi. Pemusatan mind map di tengah berfungsi untuk membentuk pancaran pikiran. Pancaran Pikiran atau Radiant Thinking sesuai dengan cara kerja otak. Dengan pancaran pikiran, otak men-asosiasi serta menghubungkan ide-ide atau konsep-konsep. 3 Cabang Utama 25 Sutanto Windura, op. cit, h. 50 Menempel dan memancar langsung dari pusat mind map. Cabang utama menggunakan bentuk organic line dari tebal ke tipis dan menggunakan warna berbeda untuk menandakan informasi berbeda tiap cabangnya. 4 Cabang-cabang Menggunakan garis melengkung dan disesuaikan dengan panjang kata kunci. Penggambaran cabang semakin jauh dari pusat mind map maka ia semakin tipis untuk menunjukan hierarki informasi. 5 Kata Kunci Merupakan kata kunci yang dituliskan di setiap cabang. Masing-masing cabang memiliki kata kunci. Penulisan kata kunci menggunakan huruf cetak sehingga lebih jelas, dan penulisannya semakin jauh dari pusat mind map maka semakin kecil, guna menunjukan hierarki informasi. Alasan penggunaan kata kunci pada mind map ialah sebagaimana yang disebutkan oleh Buzan dalam bukunya, bahwa penggunaan kata kunci akan menghindari siswa dari terhalangnya hubungan antar kata kunci-kata kunci dikarenakan terdapat banyak kata yang tidak perlu yang memisahkan. Sedangkan otak bekerja secara asosiasi. 26 Penggunaan kata kunci dipercaya akan lebih mudah bagi siswa untuk memahami informasi. Dengan menggunakan kata kunci, siswa dapat merangsang siswa mengingat informasi yang lebih utuh. 6 Warna Penggunaan warna pada cabang dimaksudkan untuk menunjukkan perbedaan informasi tiap cabangnya. Penggunaan warna yang menyala sangat dianjurkan untuk lebih membuat menarik. Selain membuat menarik, berdasarkan penelitian bahwa penggunaan warna pada mind map juga memiliki fungsi dalam pembelajaran seperti yang telah disebutkan yakni mampu menangkap perhatian siswa, memperbaiki pemahaman serta memori siswa. 26 Tony Buzan, Use Your Head, Batam: Penerbit Interaksara, 2006, h. 110 7 Gambar Dianjurkan menggunakan gambar yang banyak, gambar juga sepatutnya sesuai dan mewakili kata kunci pada tiap cabang. Gambar dapat berfungsi sebagai pengganti atau penguat kata kunci. Ada pun alasan lain penggunaan gambar dalam mind map ialah sebagai penguat memori. Novak 1998, ”point out that the economical way Mind Maps summarise information into visual symbols, helps you to remember t hat information i.e. the Mind Map can be clearly pictured in your mind’s eye ”. 27 Penggunaan gambar yang sesuai dengan kata kunci, akan membuat kita lebih mudah mengingat kata kunci yang mengantarkan kita kepada informasi. Dengan begitu informasi yang telah tersimpan dalam memori akan lebih mudah dipanggil kembali.

2. Pemahaman Konsep Siswa dalam Mata Pelajaran IPA a. Definisi Pemahaman Konsep C2

Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan utama dalam pembelajaran IPA. Klasifikasi tujuan pembelajaran pertama kali dikembangkan secara mendalam oleh penelitian yang dilakukan oleh Benjamin Bloom dan timnya, yang banyak mengadopsi dari perilaku otak serta fisik manusia. Oleh karenanya klasifikasi ini lebih dikenal dengan taksonomi Bloom. Pada tahun 2001 terdapat perbaikan terhadap teori yang digagas Bloom oleh tim yang terdiri dari pakar pendidikan Peter W. Airasian, Kathleen A. Cruikshank, Richard E. Mayer, Paur E. Pitrich, James Raths dan Merlin C. Wittrock dalam buku yang berjudul A Taksonomy for Learning, Teaching and Assesing dengan editor Orin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Dalam buku tersebut terdapat revisi terhadap aspek kognitif yang digagas Bloom, 27 Novak, J., Learning, creating and using knowledge. Concept maps as facilitative tools in schools and corporations, Mind Mapping: Scientific Research and Studies, ThinkBuzan. Ltd., 2010, diakses 2015, h. 28. Thinkbuzan inventorsofmindmapping.com