Penilaian Pemahaman pada Proses dan Hasil Belajar

Penilaian pemahaman yang dilakukan pada proses pembelajaran menggunakan asesmen yang juga merupakan rekomendasi dari NSES. Dalam penilaian pemahaman asesmen yang digunakan adalah prompt dan rubric. Prompt merupakan pertanyaan yang disusun mengandung bahasan yang telah dipelajari. Penggunaan prompt ialah setelah pembelajaran usai dilaksanakan. Sedangkan dalam menilai pemahaman saat proses pembelajaran menggunakan rubrik. Rubrik dapat memberi gambaran kepada kita kriteria yang cocok saat menilai kinerja siswa. Dalam kaitannya mendapatkan hasil penelitian pengaruh penggunaan Mind Map, maka rubrik yang digunakan ialah rubrik Mind Map. Penyusunan rubrik Mind Map disesuaikan dengan proses pembuatan Mind Map dan juga konten yang terdapat dalam aturan atau hukum Mind Map. Rubrik yang telah disusun guna menilai pemahaman siswa pada penelitian ini dapat dilihat pada bab selanjutnya. 2 Hasil Belajar Tipe Pemahaman Hasil belajar dapat digunakan untuk mengukur seberapa dalam pemahaman konsep siswa, karena hasil belajar sangat dipengaruhi oleh Pemahaman konsep. “Pemahaman materi ajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar dengan didukung motivasi belajar yang baik, disamping itu memberikan efek yang penting bagi prestasi belajar siswa ”. 40 Tipe penilaian hasil belajar yang ada pada saat ini dibentuk merujuk kepada klasifikasi hasil belajar yang sering dikenal dengan sebutan taksonomi Bloom. Klasifikasinya secara garis besar dibagi menjadi tiga ranah, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik, sedangkan tipe hasil belajar pemahaman masuk ke dalam ranah kognitif. Tipe hasil belajar pemahaman merupakan tipe hasil belajar yang setingkat lebih tinggi dari tipe hasil belajar pengetahuan. Kemudian pemahaman dapat dibedakan lagi menjadi tiga kategori: 41 40 Daniko Purnomo, “Hubungan Antara Pemahaman Materi, Motivasi Belajar, Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas VIII SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta”, Skripsi pada Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2012, h. 6, tidak dipublikasikan. 41 Ibid, h. 24 a Tingkat terendah adalah pemahaman terjemah Terjemah yang dimaksudkan ialah menerjemahkan dalam arti sesungguhnya seperti mengartikan dari bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia, atau mengartikan sebuah gagasan menjadi sebuah kata kunci. “Misalnya mengungkapkan tema, topik atau masalah yang sama dengan yang pernah dipelajari atau diajarkan, tetapi materinya berbeda ”. 42 Siswa dapat dikatakan telah menguasai pemahaman menerjemahkan apabila ia telah mampu menerjemahkan suatu konsep dengan bahasanya sendiri. b Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran Pemahaman jenis ini dimaksud sebagai kemampuan memahami siswa dalam menghubungkan sebuah gagasan yang telah mereka pelajari dengan gambar, denah, diagram atau grafik. Jika pemahaman menerjemahkan hanya menggambarkan menggunakan kata-kata atau sebaliknya, namun pemahaman penafsiran menuntut siswa lebih mampu untuk mengkonversi penjelasannya itu ke dalam sebuah gambar, grafik atau simbol lain, dan sebaliknya. c Tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi Pemahaman ekstrapolasi merupakan tingkat pemahaman yang paling tinggi. “Dengan kemampuan pemahaman ini, diharapkan seseorang mampu melihat dibalik yang tertulis ”. 43 Tanpa dibantu gambar, grafik atau simbol dan tanpa penjelasan secara definitif, siswa mampu memberi kesimpulan yang tersirat dari suatu konsep. Pengukuran pemahaman siswa dapat menggunakan pertanyaan atau soal setelah pembelajaran. “Cheking for understanding using tests is depent in part on the design and development of good test items ”. 44 Pengukuran pemahaman menggunakan soal pertanyaan bukan sekedar menggunakan pertanyaan dan jawaban saja, namun 42 Ibid, h. 25 43 Ibid, h. 25 44 Douglash Fisher, Cheking for Understanding : Formative Assessment Techniques for your Classroom, Virginia USA: ASCD, 2007, h. 103 terdapat beberapa langkah yang harus dilalui, terlebih dalam proses perancangan soal tersebut. Salah satu jenis tes yang dapat digunakan dalam pengukuran pemahaman ialah soal pilihan ganda. Multiple-choice items are probably the most common type of objective test question Linn Miller, 2005. They provide the teacher with an opportunity to gauge student understanding in a fairly quick and efficient manner. They also are easy to analyze in the incorrect responses can be clustered as percentages and teachers can easily determine which of the incorrect responses students most commonly selected. 45 Soal pilihan ganda merupakan rancangan tes yang biasa digunakan dalam pengukuran pemahaman. Menggunakan soal pilihan ganda memiliki kelebihan dapat mempermudah guru untuk menganalisis jawaban siswa. Ada beberapa tipe soal pilihan ganda, salah satunya yakni the response options. Obviously, the first rule to a good multiple-choice question is that only one answer can be correct. 46 Soal pilihan ganda tipe response option merupakan soal yang dirancang dengan pilihan jawaban yang hanya memiliki satu jawaban yang paling tepat. Merancang soal pilihan ganda yang lebih efektif dalam pengukuran pemahaman namun sulit dibandingkan dengan hanya membuat satu jawaban benar ialah dengan menggunakan pengecoh atau distractor. Dengan distractor, guru akan lebih mengetahui siswa mana yang benar-benar memahami konsep. Berikut merupakan contoh soal pilihan ganda yang menggunakan distractor. 45 Ibid, h.103 46 Ibid, h. 107 Tabel 2.1 Soal Pilihan Ganda Menggunakan Distractor 47 Soal: Tubuhan dapat tumbuh besar dikarenakan A. Tumbuhan mendapatkan makanannya dari dalam tanah Miskonsepsi Siswa yang memilih jawaban ini tidak memahami bahwa nutrisi makanan dihasilkan dari dalam tumbuhan B. Tumbuhan membutuhkan air dan udara untuk membuat karbohidrat Salah menyimpulkan Siswa memahami bahwa tumbuhan membuat makanan di dalam tubuhnya, namun tidak memahami bahwa air dan karbon dioksida dari udara tidak hanyadigunakan untuk menghasilkan karbohidrat tapi juga oksigen C. Semua tumbuhan memiliki klorofil untuk membuat makanan Salah dalam generalisasi Siswa tidak memahami bahwa sebagian tumbuhan seperti parasit tidak memiliki klorofil D. Tumbuhan melakukan fotosintesis Jawaban yang benar

d. Prosedur Penilaian Pemahaman

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penilaian pemahaman konsep dilakukan pada saat proses pembelajaran serta akhir pembelajaran. Penilaian pemahaman pada saat proses pembelajaran menggunakan rubrik. Sehubungan dengan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh mind map terhadap Pemahaman Konsep, maka rubrik yang digunakan sebagai asasemen ialah rubrik mind map. Rubrik penilaian mind map akan memberi gambaran kepada guru 47 Ibid, h. 108 bagaimana siswa menangkap instruksi yang telah diberikan oleh guru serta melakukan kinerja pembuatan mind map. Prosedur kinerja penggunaan mind map dibentuk berdasarkan unsur-unsur pembentuk mind map, yang ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut: Gambar 2.1 Bagan Unsur Pembentuk Mapping 48 Penyusunan rubrik mind map dilakukan berdasarkan prosedur pembuatan mind map serta aturan atau konten mind map. Rubrik penilaian mind map dapat dilihat pada bab selanjutnya. Kemudian penilaian pemahaman konsep pada akhir pembelajaran dilakukan menggunakan tes hasil belajar tipe pemahaman. Penyusunan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur pemahaman konsep siswa, didasarkan pada Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD serta Indikator ketercapaian pembelajaran IPA pada konsep Sifat Bahan dengan Penyusunnya yang kemudian dirumuskan 48 Doni Swadarma, op.cit, h. 9 dalam soal-soal tes tulis piliha ganda. 49 Kisi-kisi indikator soal tes tulis dapat dilihat pada bab selanjutnya.

3. Hubungan Teknik Mind Map dan Pemahaman Konsep

Hubungan mind map dengan Pemahaman Konsep dapat ditinjau salah satunya melalui pengertian mind map itu sendiri. “Mind mapping is an extremely valuable technique to be learnt and used by the students in learning process. As a notetaking technique, the mind map allows individuals to “organize facts and thoughts”. 50 mind map merupakan teknik mencatat yang berbeda dengan teknik mencatat biasa lainnya. Seperti telah dibahas, hal yang membuat mind map berbeda ialah prioritasnya akan keseimbangan dua belah otak. Selain itu, secara teknis mind map dapat membantu siswa mengorganisasikan fakta dan ide, hal tersebut dirasa mampu membuat siswa lebih mudah dalam memahami konsep berupa fakta dan ide. Hubungan antara mind map dengan pemahaman konsep juga dapat ditinjau dari manfaat yang didapat dari penggunaan “Mind Map. In addition, the mind map helps students to assimilate new information, to think and to develop their conceptual schema. At the same time, adopting mind mapping strategy can significantly improve students’ achievement”. 51 Penggunaan mind map dalam pembelajaran membantu siswa menggabungkan informasi baru dengan yang telah ia miliki sebelumnya, serta dapat membantunya memahami skema konseptualnya. Dengan manfaat seperti disebutkan, penggunaan mind map dirasa mampu untuk meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh pemahaman konsep. 49 Lampiran 31 50 T. K. Tee, dkk., Buzan Mind Mapping: An Efficient Technique for Note-Taking, International Journal of Social, Management, Economics and Business Engineering Vol:8 No:1, 2014, diakses 2014, h. 28, http:waset.orgPublicationbuzan-mind-mapping-an-efficient-technique-for- note-taking9997038 51 T.K.Tee, op.cit, h. 28