Pertimbangan-pertimbangan lain Perencanaan dan Pengembangan Tes Perencanaan Tes

70 Standar kompeten si mata pelajaran Kompeten si dasar Indikator pencapaia n Strategi Asesmen Metod e Bentuk instrume n Nomor item instrume n Berkaitan dengan penyebaran butir soal yang harus mencakup aspek- aspek kognitif dapat dibuat tabel spesifkasi butir soal seperti berikut. Tabel Spesifikasi Butir Soal Materi Pokok: Aspek yang akan diukur N o m o r B u ti r Jm la h b u ti r P e n g e ta h u a n C 1 P e m a h a m a n C 2 A p lika si C 3 A n a lisi s C 4 S in te si s C 5 E va lu a si C 6 1. Materi Pokok 1 V V 1,2 2 2. Materi Pokok 2 V V 3,4 2 3. Materi Pokok 3 V V V V V 5,6,7, 8,9 5 4. Materi Pokok 4 V 10 1 5. Dst. 6. 10 71

G. Penulisan Butir Soal A. Tes Bentuk Uraian

Tes uraian Tes uraian adalah perangkat tes yang butir soalnya mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. Ciri khas tes uraian adalah bahwa jawaban soal tidak disediakan oleh orang yang mengkonstruksi tes, tetapi harus dipasok oleh peserta tes. Peserta tes bebas menjawab pertanyaan yang diajukan. Setiap peserta tes dapat memilih, menghubungkan, dan menyampaikan gagasannya dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemberian skor terhadap jawaban soal tidak mungkin dilakukan secara objektif. Kaidah-kaidah penyusunan soal tes bentuk uraian adalah sebagai berikut : 1. Soal harus sesuai dengan indikator. 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus dinyatakan secara jelas. 3. Tingkat kesulitan materi yang ditanyakan sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik, yang ditunjukkan oleh jenjang pendidikan dan tingkat kelas. 4. Menggunakan kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian. 5. Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakancara menjawab soal. 6. Ada pedoman penskorannya scoring. 7. Rumusan kalimat soal komunikatif mudah dipahami peserta tes. 72 8. Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. 9. Tidak menggunakan kataungkapan yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian. 10. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempattabu. Tes bentuk uraian sangat tepat untuk mengukur hasil belajar: 1. Mengaplikasikan prinsip. 2. Menginterpretasi hubungan. 3. Mengenal dan menyatakan inferensi. 4. Mengenal relevansi dari suatu informasi 5. Merumuskan dan mengenal hipotesis. 6. Merumuskan dan mengenal kesimpulan yang sahih. 7. Mengidentifikasi asumsi yang mendasarkan suatu kesimpulan. 8. Mengenal keterbatasan data. 9. Mengenal dan menyatakan masalah. 10. Mendesain prosedur eksperimen. Bentuk tes uraian dapat dikelompokkan menjadi uraian bebas dan uraian terbatas atau terstruktur. Beberapa contoh butir soal tes uraian bebas 1. Aspek-aspek hasil belajar peserta didik apa sajakah yang harus dinilai? 2. Apakah yang dimaksud dengan pengukuran dan penilaian? 3. Jelaskan kelebihan dan kelemahan tes bentuk obyektif dan tes bentuk uraian 4. Mengapa dalam kegiatan pengukuran hasil belajar selalu terjadi kesalahan pengukuran? 5. Jelaskan makna dari validitas dan reliabilitas tes hasil belajar