Indikator Materi OVERHEAD PROJECTOR

170

I. LATAR BELAKANG

Di era demokrasi sekarang ini, kurikulum yang belaku secara nasional bukanlah “harga mati” yang harus diterima dan dilaksanakan apa adanya, melainkan masih dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan, sepanjang tidak menyimpang dari pokok- pokok yang telah digariskan secara nasional. Dalam hal ini dosen adalah pengembang kurikulum yang berada dalam kedudukan yang menentukan dan strategis. Jika kurikulum program studi diibaratkan sebagai rambu-rambu lalu lintas, maka dosen adalah pejalan kakinya. Dalam menyelenggarakan sebuah proses pembelajaran, kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa perlu dirumuskan terlebih dahulu secara jelas. Kompetensi hasil belajar dimaksud berupa kompetensi yang mencakup ranah atau aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang diharapkan dicapai sebagai hasil pembelajaran. Hasil tersebut diukur berdasar indikator ketercapaian kompetensi.Agar perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil belajar dapat berjalan baik, perlu disusun Rencana ProgramPembelajaran yang intinya terdiri atas Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Silabus merupakan rencanadesign pembelajaran untuk satu semester atau satu satuan program. Sedangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, atau dikenal juga dengan istilah Satuan Acara Perkuliahan SAP, atau istilah-istilah lain yang sejenis, seperti rencana yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah terkait dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia KKNI, menggunakan istilah Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester disingkat: RPKPS, dimaksudkan adalah rencana pembelajaran untuk setiap satuan tatap muka. 171 Dengan asumsi bahwadosen adalah orang yang paling tahu terhadap mahasiswa peserta didik-nya menyangkut tingkat perkembangan, perbedaan individual, daya serap, suasanaperkuliahan, serta sarana dan sumber yang tersedia, maka dosen berwenang untuk menjabarkan dan mengembangkan kurikulum menjadi silabus dan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

II. PENGERTIAN

Dalam rangka mengimplementasikan pogram perkuliahan yang sudah dituangkankedalam silabus, selanjutnya dosen harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang selanjutnya disingkat dengan: RPP. RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Kurikulum Program Studi, dan telah dijabarkan ke dalam silabus. Perlu diketahui bahwa sesuai dengan kedudukannya sebagaimana diatur dalam PP no. 192005, istilah RPP ini dimaksudkan sebagai istilah generik, yang ketika diterapkan pada institusi tertentu dapat digunakan namaistilah lain namun memiliki makna yang sama. Lingkup RPP paling luas mencakup 1 satu kompetensi dasar yang terdiri atas 1 satu indikator atau beberapa indikator untuk 1 satu kali pertemuan atau lebih. Selanjutnya RPP akan menjadi pegangan bagi dosen dalam melaksanakan perkuliahan baik di kelas, laboratorium, danatau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar.Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. 172 Dalam menyusun RPP dosen harus mencantumkan Kompetensi Mata Kuliah yang memayungi Kompetensi Dasar yangakandikembangkan RPP-nya. RPP secara rinci harus memuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran,Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

III. LANDASAN PENGEMBANGAN, PRINSIP PENGEMBANGAN, DAN PENGEMBANG RPP

A. Landasan Pengembangan RPP? Landasan bagi pengembangan RPP adalah sebagaimana tertuang dalam PP no. 19 tahun 2005, maupun perubahannya berupa PP no. 32 tahun 2013 pasal 20, yang menyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi Silabus danRencana Pelaksanaan Pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Sementara dalam pasal 20 PP no. 322013 dinyatakan: Perencanaan Pembelajaran merupakan penyusunan rencana pelaksanaan Pembelajaran untuk setiap muatan Pembelajaran. Dengan demikian adalah menjadi keharusan bagi seorang dosenmemahami serta mampu dan mau secara periodik pada setiap awal semester untuk mengembangkan atau meninjau kembali RPP termasuk silabus-nya. 173

B. Prinsip Pengembangan RPP

Prinsip pengembangan RPP hendaknya mempertimbangkan perubahan paradigma pembelajaranyang harus dipenuhi terkait dengan pendidikan abad ke-21, yaitu: 1. dari berpusat pada guru menuju berpusat pada pesrta didik, 2. dari satu arah menuju interaktif, 3. dari isolasi menuju lingkungan jejaring, 4. dari pasif menuju aktif-menyelidiki, 5. dari mayaabstrak menuju konteks dunia nyata, 6. dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim, 7. dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan, 8. dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru, 9. dari alat tunggal menuju alat multimedia, 10. dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif, 11. dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan, 12. dari usaha sadar tunggal menuju jamak, 13. dari satu ilmu dan teknologi bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak, 14. dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan, 15. dari pemikiran faktual menuju kritis, dan 16. dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. BSNP, 2010: 48-50.

C. Pengembang RPP

Sesuai dengan tugas yang diembannya maka sebagai pengembang RPP adalah dosenmata kuliah, atau kelompok dosenmata kuliah. Oleh karena itu untuk mata kuliah tertentu,