134 2 Melupakan mengajarkan sesuatu yang mudah untuk
diajarkan padahal sangat penting untuk dipelajari. Oleh karena itu di dalam menyusun daftar tugas, Mager
menganjurkan untuk menggunakan formulir dengan kolom- kolom sebagai berikut :
No Tugas
Frekuensi pelaksanaan
Tingkat pentingnya
Tingkat kesukaran
mempelajari 1
2 3
4 5
Sedangkan Esseff 1978,p.16 menyarankan digunakannya penomoran yang sistematis seperti contoh di bawah ini :
Unit utama, Mata Kuliah dan sebagainya diberi nomor :1.0,2.0,3.0, dan seterusnya.
Tugas Pokok dalam suatu unit diberi nomor 1.1,1.2,1.3,dan seterusnya.
Sub tugas dalam setiap tugas pokok diberi nomor
1.1.1,1.1.2,1.1.3,dan seterusnya. Contoh :
1.0 Unit Pokok Utama
1.1 Tugas Pokok
1.1.1 Sub tugas
1.1.1.1 Sub-sub tugas
135
c. Identifikasi Tingkah Laku Behavior yang diperlukan dalam melaksanakan setiap tugas.
Langka selanjutnya ialah menganalisis tingkah laku
behavior yang diperlukan oleh setiap tugas. Apakah pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk dapat
melakukan setiap tugas ? Hal-hal yang perlu dikerjakan di dalam langkah ini ialah :
1 Merumuskan tugas tersebut dalam bentuk tingkah laku yang tepat, dalam arti rumuskan dengan jelas, tepat dan spesifik
apakah yang harus diperbuat oleh siswa untuk dapat melaksanakan tugas tersebut.
2 Menentukan kriteria terpenuhinya pelaksanaan tugas tersebut.
3 Jenis atau aspek tingkah laku tersebut apakah termasuk pengetahuan, sikap atau ketrampilan.
Ad 1 Perumusan tingkah laku
Adalah penting bagi guru untuk merumuskan dengan tepat tingkah laku atau tindakan yang harus dikerjakan oleh siswa
untuk melaksanakan tugas tersebut. Untuk ini hendaknya digunakan kata-kata kerja action verb yang jelas seperti :
membaca, menuliskan,
mengucapkan, mengurutkan,
menyusun, membuat, menunjukkan, dan sebagainya. Jangan hanya digunakan kata-kata yang bukan “action
verb” misalnya menghayati, memahami, mempercayai, dan sebagainya.
Kelompok kata kerja yang pertama memudahkan guru untuk menilai apakah tugas telah dilaksanakan, sedang
136 kelompok kata kerja yang kedua, sukar untuk mengevaluasi
apakah siswa telah melaksanakan tugas yang dimaksud.
Ad 2 Penentuan Kriteria keberhasilan
Disamping diperlukan perumusan kata kerja yang jelas, kriteria atau ukuran seberapa jauh bahwa tugas telah
dilaksanakan atau terpenuhi harus juga ditentukan. Apakah siswa harus dapat melaksnakan semua tugas ?
Hal ini berarti digunakan kriteria 100. Kriteria 100 biasanya sulit terpenuhi. Karena itu kriteria 90 kiranya lebih lazim dan
memungkinkan untuk dapat dicapai. Di samping prosentase, kadang berapa lama tugas harus diselesaikan dicantumkan
juga sebagai ukuran kriteria terpenuhinya tugas. Mager 1971,p.11 memasukkan sebagai hal-hal yang lazim dipakai
dasar menentukan terpenuhinya tugas : 1
Ketepatan 2
Waktu 3
Jumlah kata-kata 4
Ketepatan bahasa yang dipakai 5
Prosentase minimum jawaban yang benar 6
Hukumandenda untuk pilihan jawaban yang salah 7
Urut-urutan order to sequence
Ad 3 Jenis atau aspek tingkah laku
Pada dasarnya aspek tingkah laku di dalam proses belajar mengajar bisa dibedakan menjadi tiga kategori : pengetahuan
cognitive, gerak psychomotor, dan perasaan affective.