Daya Beda Telaah Kualitas Butir Soal

95 Contoh: Pada butir 1 dari 15 orang kelompok atas yang menjawab benar ada 12 orang, sedang kelompok bawah yang menjawab benar ada 6 orang, berapa Indek Beda butir 1: IB 1 = 1215 – 615 = 615 = 0,40. Pada butir 1 dari 15 orang kelompok atas yang menjawab benar ada 5 orang, sedang kelompok bawah yang menjawab benar ada 10 orang, berapa Indek Beda butir 1: IB 1 = 515 – 1015 = -515 = - 0,33 Berdasarkan Tabel 1 dapat dihitung Indeks Beda untuk masing-masing butir dengan jalan membuat tabel rangking peserta tes dari sekor total tertinggi ke sekor total terendah seperti tampak pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Tes Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas 11 SMK = 20 orang Butir Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total H J A B K L Q R M S C D E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 8 7 7 7 7 7 7 6 6 5 5 5 96 N P T G O F I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 5 4 4 3 3 IB 0,20 Keterangan: IB = Indeks Beda Kelompok atas mulai dari sekor 9 sampai 6: H, J, A, B, K, L, Q, R, M, S. Kelompok bawah mulai dari sekor 5 sampai 3: C, D, E, N, P, T, G, O, F, I Cara menghitung Indeks Beda: Misal butir nomor 2: Kelompok atas yang menjawab betul PA adalah: H, J, A, B, K, L, Q = 1+1+1+1+1+1+1 = 6. Jumlah kelompok atas JA = 10. PAJA = 610 = 0,60. Kelompok bawah yang menjawab betul PB adalah: D, N, T, G = 1+1+1+1 = 4. Jumlah kelompk bawah JB = 10. PBJB = 410 = 0,40 Indeks Beda butir 2 = PAJA – PBJB = 0,60 – 0,40 = 0,20. Demikian seterusnya, dengan cara yang sama dapat dihitung Indeks Beda untuk masing-masing butir. 97 Untuk menyimpulkan Indeks Beda dapat dilihat kriteria berikut ini. Indeks Beda Kriteria 0,71 – 1,00 0,41 – 0,70 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20 Negatif Baik Sekali Baik Cukup Jelek Semua butir soal yang indeks bedanya bernilai negatif adalah butir soal yang kurang baik Daya Pembeda Kriteria Butir 0,40 Butir sangat baik, dan dapat berfungsi dengan baik. 0,30 – 0,39 Butir memerlukan revisi kecil, atau tidak sama sekali. 0,20 – 0,29 Butir berada dalam batas diterima dan disisihkan, sehingga memerlukan revisi. 0,19 Butir jelek, harus disisihkan atau direvisi secara total.

3. Keberfungsian Alternatif Pilihan Jawaban

Dalam tes hasil belajar berbentuk objektif dengan model pilihan ganda, umumnya memiliki 4 empat atau 5 lima alternatif pilihan jawaban dimana salah satu alternatif jawabannya adalah jawaban yang benar kunci jawaban. Alternatif pilihan jawaban yang salah sering disebut dengan istilah pengecoh distractor. Alternatif pilihan jawaban dalam suatu butir soal dikatakan berfungsi jika semua pilihan jawaban tersebut dipilih oleh peserta tes dengan kondisi di mana jawaban yang 98 benar lebih dipilih dari pada alternatip pilihan jawaban yang lain. Pengecoh berfungsi jika paling sedikit 5 dari peserta tes memilih jawaban tersebut. 4. Omit Proporsi peserta tes yang tidak menjawab pada semua alternatif jawaban. Butir soal yang baik jika omit paling banyak 10 dari peserta tes. Misal, pada butir 1 setelah dianalisis diperoleh data sbb: Pilihan jawaban a B c d omit Jumlah Kelompok Atas 5 7 20 3 35 Kelompok Bawah 8 8 11 5 3 35 Jumlah 13 15 31 8 3 70 IK 1 = 3170 = 0,35 IB 1 = 2035 – 1135 = 0,26 Keberfungsian Pengecoh: berfungsi 5 peserta tes memilih pengecoh Omit: butir soal baik karena 10 dari peserta tes yang tidak memilih semua alternatif jawaban Contoh lain seperti berikut ini. Pilihan jawaban a B c d omit Jumlah Kelompok Atas 7 25 3 35 Kelompok Bawah 8 19 5 3 35 Jumlah 15 44 8 3 70 Catatan: Pengecoh ‘a’ perlu direvisi karena tidak ada satu pun peserta tes yang memilih