69
menurunnya kemauan anak untuk tidak melanjutkan sekolah lagi adalah hasil penambangan timah yang sangat menggiurkan.
Melihat keadaan anak usia sekolah di Desa Jalan Laut yang kurang memperdulikan pendidikan beberapa tokoh masyarakat di sana
membentuk sebuah Kelompok Belajar sederahana. Kelompok Belajar sebagai satuan pendidikan non formal yang berbasis pada
pemanfaatan potensi lokal dan kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan sebagai bentuk pemberdayaan anak usia sekolah.
Pengajaran yang diberikan Kelompok Belajar sore hari pada anak usia sekolah yang kurang memperdulikan pendidikan seperti ilmu
pengetahuan umum, tata cara menjaga dan merawat lingkungan, ilmu tentang agama dan cara bersosialisasi antar teman dan orang yang
lebih tua.
2. Deskripsi Lembaga
a. Sejarah Berdirinya Kelompok Belajar Sore Hari di Desa
Jalan Laut
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, hampir semua orang di Desa Jalanlaut menambang, tua, muda, dan anak-anak.
Apalagi sejak pertambangan timah liar semakin marak dalam 11 tahun terakhir. Tanpa disadari isi perut pulau itu semakin
terkuras.
70
Gambar 3: Pulau Bangka Belitung Kegiatan pertambangan berlangsung dari pagi hingga sore
hari dan kegiatan penambangan ini sangat banyak dilakukan oleh anak-anak usia sekolah yang bertujuan untuk membantu
pamannya serta orang tua mereka dan tidak banyak untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Hal ini disebabkan
penghasilan tambang timah yang menggiurkan, sehingga anak- anak rela meninggalkan bangku pendidikan. Selain dari
kemauan diri anak untuk mencari uang, anak pun mendapat dukungan penuh dari orang tua. Sebagian besar orang tua
beranggapan bahwa jenjang pendidikan yang tinggi belum tentu memperoleh uang yang banyak, sehingga anak mereka menjadi
korban membantu mereka mencari uang. Melihat keadaan anak-anak yang sudah lupa akan bangku
sekolah dan para orang tua yang kurang memperdulikan masa depan anak-anak mereka, beberapa tokoh masyarakat di Desa
Jalanlaut bercita-cita ingin membentuk sebuah kelompok
71
belajar. Kemudian pada tahun 2012 Kelompok Belajar sore hari mulai dirintis. Tokoh masyarakat yang mempunyai ide tersebut
antara lain; 1 Bpk. Phz, 2 Bpk. AJ, 3 Bpk. Sdr, 4 Ibu. PG. dan 5 Bpk. FY
Maka dari itu pada tanggal 5 Mei 2012 para tokoh masyarakat tersebut mengadakan suatu pertemuan guna usaha
mendirikan kelompok belajar yang dicita-citakan. Dalam pertemuan tersebut terbentuklah suatu kelompok belajar untuk
anak usia sekolah yang diberi nama “Kelompok Belajar Ceria”. Dalam
pembentukan lembaga
tersebut disusun
pula kepengurusan kelompok belajar dengan diketuai Bapak
Pahrurazi. Pada awal terbentuknya kelompok belajar di Desa
Jalanlaut belum mendapat respon positif dari pihak orang tua maupun anak-anak di sekitar dan tidak jarang pengurus dan
pendidik pada kelompok belajar mendapat celaan dari penduduk sekitar. Namun, pengurus dan pendidik berusaha mempengaruhi
penduduk sekitar agar anak mereka memperoleh pengajaran di Kelompok Belajar. Sehingga beberapa orang tua mulai
terpengaruh dan mengizinkan anak mereka untuk mengikuti pembelajaran di Kelompok Belajar sore hari.
Pada awal tahun 2013, Kelompok Belajar sore hari dianggap kurang berjalan dengan baik menurut para tokoh-tokoh
72
pendirinya, dan pembelajaran yang telah dirancang kurang memiliki daya tarik anak-anak sehingga setiap minggunya ada
yang tidak mengikuti pembelajaran lagi. Pada pertengahan tahun 2013 tokoh-tokoh tersebut mengganti strategi pembelajaran agar
lebih menarik perhatian anak untuk mengikuti kelompok belajar di desa Jalan Laut. Strategi-strategi kecil yang dilakukan
pengurus diantaranya adalah menyediakan makanan kecil disaat proses pembelajaran berlangsung, menyediakan peralatan
belajar anak dan tidak jarang pengurus memberi sedikit uang jajan bagi anak yang rajin mengikuti kegiatan pembelajaran.
Strategi kecil ini memiliki daya tarik tersendiri terhadap anak- anak.
Sejak berdirinya Kelompok Belajar sore hari di Desa Jalan Laut telah terjadi banyak perubahan menuju ke arah mutu
pendidikan yang lebih baik. Menjadikan anak-anak mengerti akan
pentingnya pendidikan
dan anak-anak
lebih memperdulikan lingkungan sekitar. Perubahan-perubahan yang
terjadi pada anak setelah mengikuti pembelajaran pada Kelompok
Belajar diantaranya;
1 anak
lebih dapat
mengembangkan rasa sosial di antara sesama teman, orang tua dan masyarakat, 2 anak lebih pandai berkomunikasi, 3 anak
lebih pandai mengembangkan sikap dan kerja sama kepada
73
siapapun, 4 anak dapat berbagi ilmu pengetahuan sesama teman, orang tua, masyarakat dan lingkungan.
b. Letak Geografis Kelompok Belajar Sore Hari