116
a. Pemberi Tanggung Jawab yang Nyata
b. Membina dan Mengarahkan
c. Membimbing dan Mengajar
d. Penggerak dan Pemberi Pengaruh terhadap Peserta Didik
Partisipasi yang didapatkan dari pembelajaran ini lebih terkait dengan kebutuhan peserta didik. Partisipasi
yang diberikan lebih terfokus pada bidang pendidikan keagamaan, pelestarian lingkungan, dan bersosialisasi
dengan masyarakat luas. Dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran harus menyentuh
berbagai aspek kehidupan peserta didik seperti tata cara mendirikan shalat, menjaga kelestarian lingkungan belajar
menanam pohon, merawat pohon, mengurangi menambang timah dan menjaga kelestarian lingkungan.
2. Bentuk Partisipasi Program Kelompok Belajar yang diberikan
bagi Anak Putus Sekolah
Menurut Baswori yang dikutip Siti Irene Astuti D 2011:58 partisipsi yang melibtkan dalam membentuk program pendidikan
nonformal yakni partisipasi fisik dan partisipasi non fisik. Partisipsi fisik merupakan partisipasi masyarakat orang tua dalam bentuk
menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan untuk anaknya seperti mendirikan dan menyelenggarakan usaha sekolah. Partisipasi non fisik
117
adalah partisipasi keikutsertaan orang tua dan masyarakat dalam menentukan arah dan pendidikan nasional.
Partisipasi Kelompok Belajar di Desa Jalan Laut memiliki peran penting dalam pengajaran bagi anak usia sekolah yng kurang
memperdulikan pendidikan. Partisipasi tersebut diwujudkan melalui materi maupun tidak nyata, secara fisik maupun nonfisik. Berbagai
macam bentuk partisipasi Kelompok Belajar dalam mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan di Desa Jalan Laut yakni ikut
berrpartisipasi dalam pembelajaran, memberikan pembinaan dan bimbingan, membantu memfasilitasi peserta didik, bermusyawarah
kepada orang tua untuk memperkecil masalah, mengarahkan, membimbibing dan mempengaruhi peserta didik.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran yang berlangsung pendidik selalu mendampingi peserta didik. Hal ini bertujuan untuk
mengkonsultasikan dan mengetahui perkembangan pembelajaran pesert didik. Pendidik selalu memberikan pembinaan dan bimbingan
diwujudkan dengan arahan, masukan, dan nasehat yang dikemukakan oleh pendidik dalam mendukung pembelajaran. Kelompok belajar
juga sebagai mediator dalam penyelesaian masalah atau hambatan yang dialami peserta didik.
118
3. Faktor Pendukung dan Penghambat dari Partisipasi Program
Kelompok Belajar pada Anak Putus Sekolah
Berkembangnya suatu individu berlangsung karena dorongan dari kebiasaan yang dilakukan secara berkelanjutan. Dengan adanya
faktor pendorong individu akan terus terarah dalam menggali potensinya dibidang pengetahuan. Faktor-faktor tersebut daapat
berupa adanya kepercayaan orang tua peserta didik untuk selalu mendukung anaknya mengikuti pembelajaran, pengurus dan pendidik
memiliki banyak ilmu pengetahuan dan ilmu dalam mengajar, peserta didik memiliki antusias untuk mengikuti pembelajaran dan memiliki
pemikiran pendidikan lebih penting dibandingkan uang, serta pendidik dan orang tua sudah menjalankan kerja sama agar peserta didik
memiliki semangat untuk menuntut ilmu walaupun tidak mengikuti pembelajaran secara formal.
Proses berkembangnya individu ketika ingin menjadi lebih baik tidak jarang pasti akan memiliki hambatan baik hambatan dari dalam
maupun dari luar individu itu sendiri. Hambatan yang sering terjadi dalam proses partisipasi kelompok belajar ini tidak lain adalah
masalah waktu, isu atau hasutan, serta pertentangan dari orang tua. Namun, setiap hambatan akan selalu memiliki solusi atau jalan keluar.
Solusi yang diambil agar anak memiliki ketertarikan untuk mengikuti pembelajaran di Kelompok Belajar yakni mengubah sistem
pembelajaran, memberikan kesadaran kepada orang tua yang belum
119
mengerti tentang kehadiran kelompok belajar dan tidak menanggapi secara serius hasutan yang beredar di masyarakat tentang kelompok
belajar
120
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang partisipasi Kelompok Belajar sore hari guna mengatasi ketidak
pedulian anak usia sekolah terhadap pendidikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Partisipasi kelompok belajar sore hari di Desa Jalan Laut terhadap
anak usia sekolah yang tidak memperdulikan pendidikan, diantaranya: 1 Membina dan Membimbing, 2 Berpartisipasi dalam
pembelajaran peserta didik, 3 Mendidik dan Mengajar, 4 Memberi motivasi, 5 Pemberi tanggung jawab yang nyata. Partisipasi
kelompok belajar sore hari secara informal dan nonformal diantaranya: 1 Pemberi informasi, 2 Membina dan Mengarahkan,
3 penggerak dan pemberi pengaruh, 4 membimbing dan mendidik. Dalam
perencanaan program-program
pembelajaran Kelompok Belajar, gagasan awal adalah muncul dari pihak pengurus
dan pendidik. Partisipasi kelompok belajar dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran adalah memberikan pengetahuan
berupa ilmu pembelajaran dan bimbingan serta bantuan ketika peserta didik mengalami kesulitan selama proses pembelajaran
berlangsung. Partisipasi kelompok belajar bertujuan untuk menciptakan
peserta didik yang kurang memperdulikan pendidikan menjadi anak