Subyek Penelitian Lokasi Penelitian Definisi Konsep

53 Alasan dipilihnya pendekatan ini adalah karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi, dan berusaha memaparkan data sebagaimana adanya tentang Partisipasi Program KelompokBelajar pada Anak Usia Sekolah guna Mengatasi Ketidak Pedulian Anak terhadap Pendidikan di Desa Jalanlaut Kabupaten Bangka. Pendekatan ini juga berdasarkan pendekatan bahwa data yang dicari sebagian besar adalah data yang menggambarkan peran pendidikan nonformal dalam mendorong anak usia sekolah untuk melanjutkan pendidikan yang semestinya dalam program kelompok belajar sore hari diungkap dalam bentuk kata-kata atau kalimat dengan analisis data non- statistik atau analisis dengan prinsip logika.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian merupakan orang-orang yang ditunjuk sebagai sumber informasi yang dapat memberikan informasi yang sebenarnya mengenai latar belakang dan keadaan yang sebenarnya dari obyek yang akan diteliti sehingga data-data yang dihasilkan sesuai dengan kenyataan dan lebih akurat. Subyek penelitian yang dipilih pada penelitian ini terdiri dari orang-orang yang terlibat langsung dan benar-benar mengetahui tentang Partisipasi Program KelompokBelajar pada Anak Usia Sekolah di Desa Jalanlaut yakni tiga orang pengurus kelompok belajar yang mencakup sebagai pendidik, tiga orang peserta didik yang aktif mengikuti pembelajaran, dan tiga orang tua peserta didik yang bermata pencaharian 54 sebagai penambang timah yang kurang memperdulikan pendidikan anak mereka.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan disebuah program pendidikan nonformal yaitu kelompok belajar sore hari yang didirikan khusus untuk untuk anak usia sekolah yang meninggalkan pendidikan mereka dan lebih mementingkan menambang timah yang menghasilkan uang. Kelompok belajar sore hari ini terletak di Desa Jalanlaut No. 3 dan berada 3 Km dari pusat kota Sungailiat. Alasan dipilihnya Kelompok Belajar Sore Hari ini adalah karena sudah hampir 3 tahun kelompok belajar sore hari ini dibentuk dan telah eksis sampai saat ini dalam mengatasi ketidak pedulian anak pada pendidikan karena pengaruh tambang timah tradisional yang semakin marak membuat anak-anak untuk berhenti bersekolah di desa Jalanlaut. Dan selama itulah peran pendidik, orang tua dan tokoh masyarakat di desa Jalanlaut sangat dibutuhkan demi perkembangan kelompok belajar sore hari sehingga memperkecil angka putus sekolah.

D. Sumber dan Jenis Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu jenis data primer dan jenis data sekunder. Jenis data primer adalah jenis data tentang gambaran stress dan strategi coping yang dialami oleh subyek. Meliputi beberapa gejala yang dialami oleh subyek dan perilaku yang ditampilkan oleh subyek. Data sekunder adalah data yang memuat 55 identitas subyek dan beberapa dokumen penting lainnya tentang proses pencalonan subyek menjadi calon legislatif yang menjadi data penunjang atau data pelengkap. 2. Sumber Data Sumber untuk memperoleh data yang diperlukan adalah segala perilaku dan kata-kata subyek. Untuk keabsahan data peneliti menggunakan telaah triangulasi sumber, yaitu penggunaan sumber yang berbeda untuk mengumpulkan data sejenis. Sumber data yang dimaksud adalah signifikant other yaitu istri subyek dan sahabat subyek beberapa sumber data. Sumber data bisa berbentuk kata-kata, perilaku dan sumber tertulis seperti data arsip tentang identitas subyek.

E. Definisi Konsep

Anak putus sekolah adalah berhentinya peserta didik secara terpaksa dari suatu lembaga pendidikan tempat dia belajar. Artinya adalah terlantarnya anak dari sebuah lembaga pendidikan formal, yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kondisi lingkungan tempat tinggal yang kurang memadai. Musfiqon: 2007: 19 Anak putus sekolah disini disebabkan karena kurangnya keperdulian anak terhadap pendidikan. Adapun indikator yang menyebabkan tidak pedulinya anak terhadap pendidikan diantaranya : 56 1. Lingkungan yang kurang baik terhadap perkembangan pendidikan anak, sehingga minat anak untuk bersekolah kurang mendapat perhatian sebagaimana mestinya. 2. Anak kurang mendapatkan perhatian dari orang tua terutama tentang pendidikannya, juga karena kurangnya orang-orang terpelajar sehingga yang mempengaruhi anak kebanyakan adalah orang yang tidak bersekolah. 3. Anak seusia sekolah sudah mengenal bahkan sudah mampu mencari uang terutama untuk keperluannya sendiri. Sedangkan kelompok belajar disini adalah salah satu cara untuk mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan. Kelompok belajar sendiri merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan beberapa orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, dalam pengambilan kesimpulan atau pemecahan masalah pada proses pembelajaran. Uzer Usman, 2008: 94 Seperti belajar pada umumnya, kelompok belajar memiliki strategi pembelajaran diantaranya : 1. Pembelajaran pada kelompok belajar menuntut anak lebih kreatif agar suasana dan proses pembelajaran tidak membosankan. 2. Meningkatkan kooperatif pada anak. 3. Menciptakan rasa sosial yang tinggi pada anak, agar anak lebih sensitif terhadap lingkungan tempat tinggal anak. 57 4. Membentuk kelompok diskusi agar anak lebih dapat bersosialisasi antara sau dengan yang lainnya, sehingga anak lebih mudah memahami pembelajaran yang diajarkan pendidik. Anak usia sekolah adalah anak yang berumur 6-12 tahun yang masih sangat memerlukan perhatian orang tua baik secara moral, fisik, tumbuh kembang, kesehatan dan proses belajar. Sehingga anak usia sekolah yang kurang memperdulikan pendidikan akibat tambang timah tradisional disini sangat membahayakan masa depan pendidikan anak-anak. Masalah-masalah yang timbul ketika anak terlalu terbuai dengan tambang timah tradisional adalah tingkah laku, fisik, emosi, dan kognisi. Sedangkan kelompok belajar disini merupakan sebuah bentuk pengendalian anak usia sekolah yang kurang memperdulikan pendidikan akibat tambang timah supaya anak memperoleh pendidikan walaupun tidak secara formal.

F. Teknik Pengumpulan Data