22
faktor persepsi juga mempengaruhi tingkat partisipasi. Karena partisipasi menentukan terbentuknya sikap terhadap sesuatu
mamupun perilaku tertentu. Apabila masyarakat mempunyai persepsi yang baik terhadap suatu program partisipasi maka
program yang dbentuk akan terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pendidikan Nonformal
a. Pengertian Pendidikan Nonformal
Pendidikan merupakan hal mutlak yang wajib dimiliki oleh semua individu, didalam setiap ajaran agama menganjurkan agar
setiap individu wajib berusaha untuk mendapatkan pendidikan. Menurut Dwi Siswoyo 2007: 15 menyatakan adanya
pendidikan adalah setua dengan adanya kehidupan manusia itu sendiri. Dengan perkembangan perabadan manusia, berkembang
pula isi dan bentuk termasuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan. Ini sejalan dengan kemajuan manusia dalam
pemikiran dan ide-ide tentang pendidikan. Dalam dunia pendidikan proses, pendidikan dibagi menjadi
dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur,
bertingkat dimulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi serta yang setaraf dengannya terhitung didalamnya yaitu aktifitas
study yang bertujuan akademis secara umum. Archibald Callaway
23
dalam Saleh Marzuki 2012: 99 mendefinisikan pendidikan nonformal sebagai suatu bentuk kegiatan belajar yang
berlangsung di luar sekolah dan Universitas. Anak-anak yang tidak memiliki kesempatan mengikuti
pendidikan formal sepatutnya dibanyak mungkin di jangkau melalui pendidikan nonformal agar mereka mendapatkan
pembekalan yang memadai untuk kehidupannya. Pendidikan non formal menjawab kebutuhan pendidikan yang disesuaikan dengan
konteks lokal masyarakat setempat yang tidak dapat dijawab oleh pendidikan formal Depdiknas: 2009.
Frederick H, Harbison Breembeck, 1983 dalam Saleh Marzuki 2012: 103 mendefinisikan pendidikan luar sekolah
sebagai pembentukan skills dan pengetahuan di luar sistem sekolah
formal. Pengertian
di luar
sistem adalah
penyelenggaraannya tidak sepenuhnya mengikuti kaedah-kaedah pendidikan konvensional, sebagaimana di sekolah, organisasi
penyelenggaraannya tidak mengikuti struktur sekolah yang mengikuti jenjang secara ketat.
Menurut Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan pengertian
pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
24
Undang Undang No. 20 Tahun 2003 juga memamparkan beberapa jenis lembaga pendidikan yang menyediakan layanan
pendidikan non formal di Indonesia, yaitu : a
Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda BP-PLSP adalah unit pelaksana teknis di
lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang Pendidikan Luar Sekolah.
b Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKB
adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi di bidang Pendidikan Luar
Sekolah.
c Sanggar Kegiatan Belajar SKB adalah unti
pelaksana teknis Dinas Pendidikan KabupatenKota di bidang Pendidikan Luar Sekolah.
d Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM adalah
suatu lembaga
milik masyarakat
yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh, dan
untuk masyarakat. e
Lembaga PNF sejenis merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat, yang
memberikan pelayanan
pendidikan nonformal berorientasi life skills keterampilan.
Berdasarkan penjelasan dan pendapat para ahli tentang penngertian pendidikan nonformal dapat disimpulkan bahwa
pendidikan nonformal adalah pendidikan yang tidak terikat dengan pendidikan formal yang dapat diikuti oleh siapa pun,
dimana pun dan kapan pun. Pendidikan nonformal dilaksanakan dengan berstruktur dan berjenjang sama halnya dengan
pendidikan formal.
b. Tujuan Pendidikan Nonformal