111
2. Memberikan kesadaran kepada orang tua yang belum
mengerti tentang kehadiran kelompok belajar
Masih ada beberapa orang tua yang kurang menyadari masa depan anaknya dalam hal pendidikan
menjadi salah satu hambatan pemberian partisipasi kelompok belajar terhadap anak yang putus sekolah. Cara
mengatasi hal tersebut dengan cara bersosialisasi dan menyadarkan orang tua anak akan manfaat yang dapat
diperoleh dari mengikuti pembelajaran di kelompok belajar. Hal tersebut sesuai dengan apa yang telah diungkapkan
Bapak AJ yaitu sebagai berikut: “memberikan solusi itu kita tidak hanya ngomong
tapi kita juga melaksanakan, kita sosialisasikan jika ada satu dua yang masih belum mengerti. Saya juga
selalu menekankan untuk jangan dibiarkan saja, tapi mari kita rangkul bersama-sama agar mereka
menyadari
pendidikan anak
lebih penting
dibandingkan se galanya.” hal: 156, point E, No 9
3. Tidak menanggapi secara serius akan isu dan hasutan
yang beredar dimasyarakat jika tidak disampaikan secara langsung.
Berbagai hasutan yang datang dari pihak luar cukup mempengaruhi kinerja pengurus dan pendidik di Kelompok
Belajar menyangkut kepercayaan bagi orang tua terhadap kelompok belajar maupun sebaliknya. Namun isu atau
hasutan tersebut kerap kali tidak ditanggapi dengan serius
112
jika hal tersebut tidak disampaikan langsung dan tidak menghambat pelaksanaan pembelajaran Kelompok Belajar.
Bapak Phz selaku ketua Kelompok Belajar mengungkapkan bahwa:
“ada beberapa masyarakat yang kurang menanggapi adanya kelompok belajar namun kami tidak terlalu
menanggapi dengan serius isu atau kritikan dari pihak luar jika tidak disampaikan secara langsung.
Kami hanya menganggap hal tersebut merupakan
bualan semata.” hal : 145, point D, No 6 Dari beberapa solusi atau pemecahan masalah yang
dilakukan oleh pihak Kelompok Belajar dan pendidik- pendidiknya dirasa sudah efektif dalam mengatasi
hambatan yang terjadi. Hal ini terlihat dengan keadaan Kelompok Belajar yang hingga kini tetap terjaga
perkembangannya dan semakin maju dalam mendidik dan mengajar anak-anak di Desa Jalan Laut.
C. PEMBAHASAN
1. Partisipasi Kelompok Belajar yang Diberikan Pendidik pada
Anak Putus Sekolah
Kelompok belajar merupakan kegiatan yang dimanfaatkan sebagai alat bertukar pengalaman dan memberi perubahan positif pada
tingkah laku anak di suatu wilayah desa. Di wilayah tersebut memiliki perkumpulan atau kelompok atau yang lebih dikenal dengan istilah
kelompok belajar. Hubungan yang harmonis diciptakan antara pendidik dan peserta didik akan berdampak positif bagi keduanya.
113
Menurut Uzer Usman 2008: 94 kelompok belajar merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan beberapa orang dalam
interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, dalam pemecahan masalah pada proses pembelajaran.
Partisipasi yang harus dilakukan kelompok belajar harus sesuai dengan tingkatannya, karena hal ini untuk mempermudah memaknai
pentingnya partisipasi guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan. Partisipasi dibagi menjadi 3 tingkatan yakni tingkatan
yang rendah, sedang dan tinggi. Tingkatan partisipasi rendah yaitu kelompok belajar dapat menyebarluaskan informasi tentang partisipasi
mereka untuk kemajuan anak yang kurang memperdulikan pendidikan. Tingkatan partisipasi sedang yakni kelompok belajar
dapat merangkul peserta didik untuk tertarik mengikuti program pembelajaran. Sedangkan tingkat partisipasi tinggi kelompok belajar
dapat membina dan mendidik anak menjadi lebih baik. Partisipasi yang harus dilakukan kelompok belajar demi
kemajuan peserta didik yaitu diantaranya: memberikan perubahan sikap, menciptakan insentif, meningkatkan peran peserta didik,
memberikan tanggung jawab yang nyata, memberikan pengajaran dan didikan, dan memberi contoh tauladan.
Sehingga jika dilihat dari hasil penelitian partisipasi Kelompok Belajar yang diberikan pendidik di Desa Jalan Laut ini merupakan
partisipasi yang sangat baik dan ditekuni. Partisipasi yang diberikan
114
pendidik Kelompok Belajar terbagi menjadi 2 jenis yakni, partisipasi Kelompok Belajar secara formal dan informal. Berikut ini partisipasi
Kelompok Belajar guna mengatasi ketidak pedulian anak terhadap pendidikan di Desa Jalan Laut:
1 Partisipsi Kelompok Belajar secara Formal
a. Mengajar dan Mendidik
Pendidik pada kelompok belajar selalu mengajar dan mendidik peserta didik yang mengikuti pembelajaran di
Kelompok Belajar agar pembelajaran yang didapatkan lebih bermanfaat dan lebih bisa mengarah pada tujuan pendidikan
. selain itu juga Kelompok Belajar memberikan dampak positif
sesuai dengan
tujuan Kelompok
Belajar. Pembelajaran yang diberikan para pendidik ini berlangsung
dari proses perencanaan hingga pelaksanaan pembelajaran. Dimana setiap rancangan pembelajaran disusun oleh pihak
pendidik dan kemudian di konsultasikan kepada pengurus Kelompok Belajar.
b. Membina dan Membimbing
Membina dan membimbing sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jalan
memberikan dampak
positif terhadap
lingkungan. Pembinaan dan bimbingan yang diberikan pendidik ini
115
berkaitan dengan tata cara anak bersosialisasi, menghargai lingkungan, dan menjaga lingkungan agar tetap lestari.
c. Memberi Motivasi
Pendidik merupakan sumber motivasi bagi peserta didik didasarkan karena berbagai pengajaran dan
pendidikan yang disampaikan pendidik menjadi acuan bagi mereka untuk menjadi anak yang lebih berguna
kedepannya. Partisipasi
ini dilkukan
dengan car
memberikan masukan-masukan positif kepada anak dan memberikan arahan untuk kelancaran dan keberhasilan
proses belajar. d.
Pemberi Tanggung Jawab yang Nyata Tanggung jawab sendiri terkait dengan kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang harus menonjolkan tanggung jawab
peserta didik yakni berdiskusi kelompok, belajar menanam kembali
pohon, merawat
pohon, dan
kebersihan lingkungan.
2 Partisipasi Kelompok Belajar secara Nonformal
Pembelajaran nonformal merupakan pembelajaran penting pada Kelompok Belajar sore hari di Desa Jalan Laut.
Partisipasi kelompok belajar secara nonformal terhadap peserta didik meliputi:
116
a. Pemberi Tanggung Jawab yang Nyata
b. Membina dan Mengarahkan
c. Membimbing dan Mengajar
d. Penggerak dan Pemberi Pengaruh terhadap Peserta Didik
Partisipasi yang didapatkan dari pembelajaran ini lebih terkait dengan kebutuhan peserta didik. Partisipasi
yang diberikan lebih terfokus pada bidang pendidikan keagamaan, pelestarian lingkungan, dan bersosialisasi
dengan masyarakat luas. Dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembelajaran harus menyentuh
berbagai aspek kehidupan peserta didik seperti tata cara mendirikan shalat, menjaga kelestarian lingkungan belajar
menanam pohon, merawat pohon, mengurangi menambang timah dan menjaga kelestarian lingkungan.
2. Bentuk Partisipasi Program Kelompok Belajar yang diberikan