Tujuan Pendidikan Nonformal Pendidikan Nonformal

24 Undang Undang No. 20 Tahun 2003 juga memamparkan beberapa jenis lembaga pendidikan yang menyediakan layanan pendidikan non formal di Indonesia, yaitu : a Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda BP-PLSP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang Pendidikan Luar Sekolah. b Balai Pengembangan Kegiatan Belajar BPKB adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi di bidang Pendidikan Luar Sekolah. c Sanggar Kegiatan Belajar SKB adalah unti pelaksana teknis Dinas Pendidikan KabupatenKota di bidang Pendidikan Luar Sekolah. d Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM adalah suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menggunakan azas dari, oleh, dan untuk masyarakat. e Lembaga PNF sejenis merupakan lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikan nonformal berorientasi life skills keterampilan. Berdasarkan penjelasan dan pendapat para ahli tentang penngertian pendidikan nonformal dapat disimpulkan bahwa pendidikan nonformal adalah pendidikan yang tidak terikat dengan pendidikan formal yang dapat diikuti oleh siapa pun, dimana pun dan kapan pun. Pendidikan nonformal dilaksanakan dengan berstruktur dan berjenjang sama halnya dengan pendidikan formal.

b. Tujuan Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal adalah suatu kebutuhan karena di mana pun di dunia ini pasti ada sekelompok orang yang 25 memerlukan layanan pendidikan sebelum mereka masuk sekolah, sesudah mereka menyelesaikan sekolah, ketika merekan tidak mendapatkan kesempatan sekolah, dan bahkan ketika mereka sedang bersekolah. Sebelum mereka masuk sekolah, kita kenal pendidikan usia dini yang subjek didiknya bukan sekedar hanya anak balita tetapi juga para pengasuhnya, baik orang tua maupun orang-orang lain yang memiliki tanggung jawab mengasuh mereka. Bagi mereka yang sudah menyelesaikan sekolah, pendidikan dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan atau keterampilan untuk mengikuti perkembangan zaman, baik di dunia kerja maupun bukan, serta kesempatan mengisi waktu luang, pendidikan rekreatif, dan pendidikan profesi. Bagi mereka yang dengan segala macam alasan alasan tidak berkesempatan untuk bersekolah, pendidikan ini diperlukan untuk mengganti dengan pendidikan bertahanv hidup dengan layak. Sedangkan bagi mereka yang sedang bersekolah, pendidikan ini berfungsi untuk melengkapi atau menambah pengetahuan dan keterampilan tertentu karena di sekolah hanya sedikit memperoleh kebutuhan pokok pembelajaran yang diperlukan. Semua dimaksudkan untuk meningkatkan kecakapan agar mereka dapat mengatasi kesulitan- kesulitan hidup, atau dengan kata lain dapat mengatasi lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. 26 Santoso S. Hamijoyo 1983 dalam Saleh Marzuki 2012: 106 menyatakan bahwa tujuan pendidikan nonformal adalah agar individu dalam lingkungan sosial dan alam dapat secara bebas dan bertanggung jawab menjadi pendorong ke arah kemajuan. Menurut Jansen 1983 dalam Saleh Marzuki 2012: 107 pendidikan nonformal atau pendidikan sosial bertujuan untuk membimbing dan merangsang perkembangan sosial ekonomi suatu masyarakat ke arah peningkatan taraf hidup. Membimbing dan merangsang merupakan upaya yang sungguh-sungguh dan sistematik agar terjadi perkembangan usaha oleh peserta didik untuk mencukupi dirinya sendiri dan keluarganya. Bimbingan juga dapat merupakan bimbingan kelompok sehingga timbul suatu gerakan untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli yang memaparkan tentang tujuan pendidikan nonformal dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan nonformal ingin menciptakan individu yang memiliki tanggung jawab besar terhadap sosial dan lingkungan dan dapat merangsang perkembangan sosial ekonomi masyarakat ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat.

c. Konsep Dasar Pendidikan Nonformal