Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Simulasi

12 Dengan beberapa pendapat di atas maka diharapkan melalui pelajaran IPS, siswa dapat terampil dalam menghadapi masalah-masalah sosial serta membentuk warga negara yang baik.

2. Tujuan dan fungsi IPS

Tujuan Pembelajaran IPS di SD menurut kurikulum 2006 atau KTSP, tujuan pendidikan IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Sementara itu Mutaqin mengatakan bahwa tujuan utama mengajar IPS pada peserta didik adalah menjadi warga negara yang baik, melatih kemampuan berpikir matang untuk menghadapi permasalahan sosial dan agar mewarisi dan melanjutkan budaya bangsanya Ahmad Susanto, 2014: 31-34. 13 Tujuan IPS adalah sama halnya dengan tujuan pendidikan pada umumnya yaitu tujuan pendidikan yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Ranah kognitif dalam tujuan IPS adalah untuk melatih siswa berfikir kritis tentang hal-hal manusia dan dunianya dengan penalaran supaya dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan yang rasional dan tepat. 2. Tujuan afektif adah menolong siswa dalam bersikap terhadap masyarakat dan kemanusiaan, seperti menghargai martabat manusia dan sensitif terhadap perasaan orang lain. Lebih lagi nilai dan sikap terhadap negara dan bangsa. 3. Tujuan keterampilan psikomotor yang dapat diraih dalam pengajaran IPS adalah sangat luas, diantaranya bahwa dalam pengajaran IPS keterampilan yang dapat dipakai untuk menangani gejala-gejala sosial yang berdasarkan fakta, konsep, generalisasi, penjelasan dan teori Djodjo Suradisastra dkk, 1991: 7-8. Pada dasarnya tujuan IPS adalah untuk memberi bekal bagi siswa melaui pendidikan, yang bertujuan untuk mendidik siswa dalam menggali berbagai bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Dengan menggunakan metode simulasi diharapkan siswa dapat terampil dalam menyelesaikan masalah sosial 14 secara kritis dengan berbagai pertimbangan norma-norma yang berlaku.

3. Ruang Lingkup IPS

Ruang lingkup materi pelajaran dalam penelitian ini adalah materi IPS kelas V. Materi pelajara IPS ini berdasarkan kurikulum KTSP. Kompetensi dasarnya KD adalah mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya. Dalam proses pembelajaran IPS jarang menggunakan metode simulasi, peneliti berminat untuk mengujicobakannya dengan harapan agar pembelajaran IPS lebih bermakna khususnya ketika siswa menghadapi masalah-masalah sosial di masyarakat.

4. Hasil Belajar IPS

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang didasarkan pada pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi Syaiful Bahri Djamarah, 2010:12. Senada dengan itu Wina Sanjaya 2006: 107 juga mengemukakan pendapat belajar adalah proses berpikir dalam menemukan pengetahuan dimana menekankan pada proses mencari baik dari berbagai pengalaman maupun interaksi antara individu dengan pengetahuan. 15 Hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu katagori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara katagori-katagori Gagne Purwanto, 2009: 42. Ahman Susanto 2014:1 juga menjelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang berupa pengetahuan atau pemahaman, keterampilan dan sikap yang diperoleh peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran. Purwanto 2009: 44 juga menjelaskan bahwa hasil belajar digunakan sebagai ukuran seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Hasil belajar secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: a pengetahuan dan pengertian kognitif, b keterampilan dan kebiasaan skill dan c sikap dan cita-cita afektif Ahmad Susanto 1: 2014. Dalam ranah kognitif terdapat enam tingkatan hasil belajar dikemukakan oleh Bloom kemudian sekelompok psikolog pendidikan memperbaharui pengetahuan dalam dimensi proses kognitif yaitu mengingat C1, memahami C2, menerapkan C3, menganalisis C4, mengevaluasi C5, membuat C6, adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Mengingat C1. Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka penjang.