Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

58 menggunakan metode konvensional ceramah. Hal ini dilihat dari adanya perbedaan nilai pre test sebelum materi disampaikan dengan nilai post test setelah proses belajar mengajar. Adapun penghitungan data dilakukan dengan bantuan jasa komputer program SPSS versi 15.0 for windows. Hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut: Ho: tidak ada perbedaan yang positif nilai pre test dengan post test kelompok kontrol. Ha: ada perbedaan yang positif nilai pre test dengan post test kelompok kontrol. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai t hitung t tabel atau sig 0,05 maka Ha menerima, yang artinya ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test dengan post test kelompok kontrol. Apabila nilai t hitung t tabel, atau sig 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, artinya tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan nilai pre test dengan post test kelompok kontrol. Berikut dapat dilihat rangkumannya. Tabel 22. Rangkuman Hasil Uji-t Pre Test Post Test Kelompok Kontrol Data T Mean Asymp Sig 2-tailed Kesimpulan Pre Test Post Test 4,577 4,86 6,17 0,000 Ada beda Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 4,577 dan sig 0,000. Nilai sig menyatakan 0,05 dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa 59 ada perbedaan yang positif hasil pre test dengan post test kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran. Tabel 23. Rangkuman Hasil Uji-t Gain Skor Pre Test Post Test Kelompok Kontrol Data T Mean Asymp Sig 2-tailed Kesimpulan Pre Test Post Test 1,846 1,83 5,775 0,70 Ada beda Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji-t gain skor menunjukkan sebesar 1,846 dan sig 0,70. Nilai sig menyatakan 0,05 bahwa dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan yang positif hasil pre test dengan post test kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran.

d. Uji-t Post Test dan Gain Skor Kelompok Eksperimen -

Kontrol Uji-t post test dan gain skor eksperimen-kontrol bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar IPS pada kelompok eksperimen yang pembelajarannya menggunakan metode simulasi. Hasil data yang diperoleh dibantu dengan 60 bantuan jasa komputer program SPSS versi 15.0 for windows. Hipotesis statistik yang diuji dalam penelitian ini adalah: Ho: tidak ada perbedaan yang positif nilai post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha: ada perbedaan yang positif nilai post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Kriteria yang digunakan adalah apabila nilai t hitung t tabel atau sig 0,05 maka Ha diterima, yang artinya ada perbedaan yang positig hasil post test kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Sedangkan apabila nilai t hitung t tabel, atau sig 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini artinya tidak ada perbedaan yang positif nilai post test kelompok eksperimen dengan kontrol. Tabel 24. Rangkuman Hasil Uji-t Post Test Eksperimen dan Kontrol Data T Asymp sig 2-tailed Kesimpulan Post Test Eksperimen- Kontrol 4,577 0,000 Ada beda Sumber: Gambar primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 4,577 dan sig 0,000. Nilai sig menyatakan 0,05 bahwa dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan signifikan atau positif hasil pre test dengan post test kelompok eksperimen-kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan 61 pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran. Tabel 25. Rangkuman Hasil Uji-t Gain Skor Post Test Eksperimen dan Kontrol Data T Asymp sig 2-tailed Kesimpulan Post Test Eksperimen- Kontrol 1,846 0,70 Ada beda Sumber: Gambar primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji t menunjukkan sebesar 1,846 dan sig 0,70. Nilai sig menyatakan 0,05 bahwa dapat disimpulakan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, terbukti bahwa ada perbedaan signifikan atau positif hasil pre test dengan post test kelompok eksperimen-kontrol. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode simulasi dalam proses pembelajaran. Berikut ringkasan nilai rata-rata dari masing-masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test. Tabel 26. Rangkuman Pre Test-Post Test Mean Kelompok Eksperimen Kelompok N Mean Pre Test Eksperimen 28 5,07 Post Test Eksperimen 28 7,78 Sumber: Data primer yang diolah Berikut ringkasan nilai rata-rata dari masing-masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test. 62 Tabel 27. Rangkuman Pre Test-Post Test Mean Kelompok Kontrol Kelompok N Mean Pre Test Kontrol 29 4,86 Post Test Kontrol 29 6,17 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari kelompok eksperimen memiliki peningkatan sebesar 2,71, sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 1,21. Berikut ringkasan nilai rata-rata gain skor dari masing- masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test. Tabel 28. Rangkuman Gain Skor Pre Test-Post Test Mean Kelompok Eksperimen Kelompok N Mean Pre Test Eksperimen 28 2,28 Post Test Eksperimen 28 6,482 Sumber: Data primer yang diolah Berikut ringkasan nilai rata-rata gain skor dari masing- masing kelompok dilihat dari hasil pre test-post test. Tabel 29. Rangkuman Gain Skor Pre Test-Post Test Mean Kelompok Kontrol Kelompok N Mean Pre Test Kontrol 29 1,83 Post Test Kontrol 29 5,775 Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel di atas, nilai rata-rata gain skor kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari kelompok 63 eksperimen memiliki peningkatan sebesar 4,202, sedangkan untuk kelompok kontrol sebesar 3,945.

E. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode simulasi terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Bakalan, tahun ajaran 20142015. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni dengan 3 kali pertemuan dengan meteri yang sama sesuai dengan standar kompotensi dan kompetensi dasar. Peneliti terlebih dahulu menberikan pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Kemudian setelah proses pembelajaran dilakukan peneliti memberi post test untuk mengetahui hasil belajar IPS. Berdasarkan data yang diperoleh, adapun rerata skor pre test kelompok eksperimen yang diperoleh adalah 5,07 masuk dalam kategori sedang, sedangkan rerata pada kelompok pre test kontrol 4,86 masuk dalam kategori sedang. Hal tersebut membuktikan pengetahuan awal sebelum dilakukan proses pembelajaran tidak ada perbedaan. Setelah mendapatkan hasil tersebut, kemudian kelas VA dijadikan sebagai kelas eksperimen yang dalam pembelajaran IPS menggunakan metode simulasi dan membentuk 3 kelompok besar, masing-masing kelompok terdiri 9-10 siswa. Wina Sanjaya 2006: 159 menjelaskan bahwa sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau 64 keterampilan tertentu. Kelas VB sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran secara konvensionalceramah. Setelah dilakukan proses pada masing-masing kelompok, rerata gain skor post test kelompok eksperimen adalah 6,482 masuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol, rerata gain skor post test adalah 5,775 termasuk dalam kategori rendah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif terhadap hasil belajar IPS. Ahman Susanto 2014: 1 menjelaskan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang berupa pengetahuan atau pemahaman, keterampilan dan sikap yang diperoleh peserta didik selama berlangsungnya proses pembelajaran. Hasil belajar IPS adalah untuk mengetahui ketercapaan tujuan dalam proses pembelajaran serta guru bisa mendapatkan informasi tentang sejauh mana kemajuan peserta didik dan pengaruh metode pembelajaran yang diterapkan. Menggunakan metode simulasi membuktikan dapat melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sehingga siswa mendapatkan pengalaman untuk bermain simulasi menurut peran yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan dari guru saja melainkan sebagai subjek yang aktif melakukan peran yang di bahas dalam proses pembelajaran. Dengan kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung dapat berpengaruh 65 positif terhadap hasil belajar sehingga siswa lebih memahami pelajaran dan bisa membekas dalam memori siswa. Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa hasil pelaksanaan metode simulasi di kelas V SD Bakalan Yogyakarta memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar IPS.

F. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif metode simulasi terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Bakalan tahun ajaran 20141015. Namun penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain: 1. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan menggunakan alat ukur tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda. Dengan demikian hasil penelitian ini memiliki keterbatasan generalisasi. 2. Penelitian ini tidak memungkinkan adanya pembelajaran remedial bagi siswa yang belum memenuhi kriteria maksimal atau belum tuntas tentang materi ajar yang disampaikan oleh guru kerena keterbatasan waktu. 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode simulasi berpengaruh positif terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Bakalan Yogyakarta tahun ajaran 20142015. Nilai post test dari hasil penelitian pada siswa yang diberi perlakauan dengan menggunakan metode simulasi terdapat perbedaan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensionalceramah. Nilai rata-rata siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode simulasi sebesar 7,78 masuk dalam kategori sedang. Adapun nilai rata-rata siswa yang mendapatkan pembelajaran secara konvensionalceramah sebesar 6,17 masuk dalam kategori rendah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian terhadap siwa kelas V SD Bakalan Yogyakarta, maka peneliti memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi seluruh masyarakat sekolah: 1. Diharapkan dalam proses pembelajaran guru hendaknya selalu melakukan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. 2. Bagi peneliti hendaknya menjadi acuan untuk membantu kelancaran dan terciptanya keefektifan belajar serta dapat 67 dijadikan motivasi dalam melaksanakan penelitian lain yang lebih bermanfaat bagi semua kalangan. 3. Bagi para siswa dapat memberi pengertian bahwa dengan penggunaan metode simulasi yang telah dipraktekkan dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik, sehingga kedepannya siswa selalu lebih semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS di kelas. 4. Bagi sekolah diharapkan dapat memberi masukan dan saran kepada sekolah-sekolah lain tentang penggunaan metode simulasi dengan tujuan dapat meninggkatkan hasil belajar IPS yang lebih baik dari sebelumnya.