Tujuan dan fungsi IPS

16 2. Memahami C2. Membangun makna instruksi yang meliputi menafsirkan, mencontohkan, membuat klasifikasi, meringkas, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan. 3. Menerapkan C3. Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam situasi tertentu. 4. Menganalisis C4. Memecahkan materi menjadi beberapa bagian dan menentukan cara bagian-bagian tersebut berhubungan satu sama lain dengan struktur keseluruhan atau tujuan. 5. Mengevaluasi C5. Membuat penilain berdasarkan kriteria dan standar. 6. Membuat C6. Memasukkan elemen bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan yang koheren atau fungsional, mengorganisasi kembali unsur ke pola atau struktur baru Anderson dan Krathwohl John W. Santrock 128. Sejalan dengan pengertian hasil belajar secara kognitif maka hasil belajar seca afektif merupakan yang terkait dengan respons emosional terhadap tugas, terdiri dari lima taksonom yaitu menerima, menanggapi, menghargai, mengorganisasi dan menilai karakteristik, dapat dijelaskan sebagai beriku: 1. Menerima. Siswa menjadi sadar atau menyadari sesuatu di sekitar lingkungan. 2. Menanggapi. Siswa menjadi termotivasi untuk belajar dan menampilkan perilaku baru sebagai hasil pengalaman. 17 3. Menghargai. Siswa terlibat secara mendalam, atau berkomitmen untuk beberapa pengalaman. 4. Mengorganisasi. Siswa mengintegrasikan nilai baru ke pengaturan yang sudah ada nilainya dan memberikan prioritas yang tepat. 5. Menilai karakteristik. Siswa bertindak sesuai dengan nilai baru dan berkomitmen kuat untuk hal tersebut Krathwohl, Bloom, Masia John W. Santrock 127. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS adalah untuk mengetahui ketercapaan tujuan dalam proses pembelajaran serta guru bisa mendapatkan informasi tentang sejauh mana kemajuan peserta didik dan pengaruh metode pembelajaran yang diterapkan.

C. Tinjauan tentang Karakteristik Anak SD

Tahap perkembangan berfikir individu menurut Piaget melalui empat stadium, yaitu : 1. Sensorimotorik 0-2 tahun 2. Praoperasional 2-7 tahun 3. Operational Kongkrit 7-11 tahun 4. Operasional Formal 12-15 tahun Pada umumnya anak Sekolah Dasar di Indonesia mulai masuk sekolah pada usia 6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun maka usia anak Sekolah Dasar bervariasi antara 6-12 tahun. 18 Karakteristik dapat diartikan sebagai bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak Imam Suyitno 2011:167. Menurut Syaiful Bahri 2005:15 karakteristik masa kelas tinggi sekolah dasar memiliki beberapa sifat khas anak-anak yaitu sebagai berikut: a Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkret, hal ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membanding- bandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis. b Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar. c Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus, yang oleh para ahli ditafsirkan sebagai mulai menonjolkan faktor-faktor. d Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya. e Anak-anak pada masa ini gemar bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat pada aturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri. Dari penjelesan di atas, maka peneliti menyimpulkan bahwa karakteristik usia SD yaitu usia 6 atau 7 tahun sampai dengan 11 atau 12 tahun. Masa usia tersebut di sekolah dasar dibagi ke dua fase yaitu kelas rendah usia 6-8 tahun dan kelas tinggi usia 9-11 tahun. Dalam permasalahan penelitian ini peneliti menggunakan kelas tinggi yaitu kelas V yang berumur sekitar 9-11 tahun yang masuk dalam fase operasional konkrit, dalam fase ini anak masih gemar