Bakteri Asam Laktat sebagai Probiotik

Gambar 2.3.2. Lactobacillus bulgaricus Singer, 2008 Pada pembuatan yoghurt, L. bulgaricus berperan dalam penurunan pH sampai sekitar 4.0. Selain itu, L. bulgaricus juga memberi kontribusi terhadap flavor yoghurt melalui produksi asam laktat, asetaldehid, asam asetat, dan diasetil Winarno et al., 1993. Bakteri L. bulgaricus ini lebih tahan terhadap asam dibanding Streptococcus dan Pediococcus. Oleh karena itu, lebih banyak terdapat pada tahapan terakhir dari tahapan fermentasi tipe asam laktat Tserovska et al., 2000. Lactobacillus merupakan flora normal dalam usus dan vagina manusia, tidak patogen dan toksigenik, dan dapat mempertahankan viabilitas selama penyimpanan Macfarlane dan Cummings, 1999. L. bulgaricus di dalam susu lebih bersifat proteolitik yang berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu fermentasi, yaitu dengan membebaskan valin, histidin, dan glisin yang diperlukan oleh S. thermophilus selama pertumbuhannya.

2.3.3. Bakteri Asam Laktat sebagai Probiotik

Pemilihan BAL sebagai probiotik sangat berkaitan dengan sifatnya yang memenuhi kriteria aman untuk dikonsumsi Generally Recognized As Safe, GRAS, dimana hal ini merupakan syarat utama untuk probiotik Beasley, 2004 dan kemampuannya untuk menghasilkan zat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme lain. Kedua sifat tersebut, dan beberapa sifat lainnya, menjadi alasan untuk memanfaatkannya sebagai probiotik. Bakteri probiotik merupakan mikroorganisme non patogen yang jika dikonsumsi akan memberikan pengaruh yang positif terhadap fisiologi dan kesehatan inangnya Sunaryo, 2011. Probiotik menurut Fuller 1992 adalah mikroorganisme yang bila dikonsumsi, baik dalam bentuk sel kering maupun produk fermentasi memberikan efek menguntungkan dengan memperbaiki sifat mikroflora indigenous. Salminen et al. 1999 menyatakan bahwa probiotik adalah sediaan sel mikroba hidup atau komponen dari sel mikroba yang memiliki pengaruh menguntungkan terhadap kesehatan dan kehidupan inangnya. Menurut Sandholm et al. 1999 probiotik sangat penting bagi tubuh karena menunjukkan peranan fisiologis yang penting dalam menjaga keseimbangan mikroflora saluran pencernaan sehingga terbentuk suatu ekosistem yang unik, yaitu terjadi interaksi yang kompleks yang bekerja secara sinergis dan antagonistis tergantung dari strain yang terlibat, jumlah, dan aktivitas metaboliknya. Suatu bakteri dapat dikatakan bakteri probiotik apabila bersifat non patogen, menghasilkan asam dengan cepat, tahan terhadap garam empedu, mampu menempel pada epitel dinding saluran pencernaan, serta mampu memproduksi substansi antimikroba termasuk asam organik, hidrogen peroksida dan bakteriosin. Sejumlah peneliti juga mengungkapkan beberapa pengaruh positif bagi kesehatan dari probiotik yaitu: meningkatkan ketahanan terhadap penyakit infeksi terutama infeksi usus dan diare, menurunkan tekanan darah, menurunkan konsentrasi kolesterol serum darah, mengurangi resiko lactose intolerance, mempengaruhi respon imun, menurunkan resiko terjadinya tumor dan kanker, dan bersifat antimutagenik serta bersifat antikarsinogenik Kusumawati, 2002. Efek probiotik dapat dipertahankan jika makanan pembawa mengandung minimal organisme probiotik 10 6 -10 8 cfuml, atau 10 8 -10 10 cfugr preparat kering Vinderola et al., 2000. Konsumsi minimal per hari dianjurkan oleh Gilliland 1989 adalah 10 6 -10 9 sel. Konsumsi probiotik sebaiknya teratur karena waktu kolonisasi dari mikroorganisme probiotik bersifat terbatas, ditambah lagi adanya kompetisi dengan mikroorganisme intestinal patogen. Diantara genus dan spesies BAL yang mempunyai potensi untuk digunakan sebagai probiotik dapat dilihat pada Tabel 2.3.3. Tabel 2.3.3. Bakteri Asam Laktat yang Digunakan sebagai Probiotik Goldin, 1988; Ray, 2004 dalam Sudiarta, 2011 Genus Spesies Lactobacillus L. acidophilus, L. plantarum, L. casei, L. rhamnosus, L. bulgaricus, L. reuteri, L. fermentum, L. brevis, L. cellobiosus, L. lactis Streptococcus S. lactis, S. cremoris, S. thermophilus, S. intermedius Leuconostoc L. mesenteroides, L. paramesenteroides, L. lactis, L. carnosum, L. gelidum Pediococcus P. cerevisiae, P. acidilactici, P. halophilus, P. pentosaceus Penggunaan BAL sebagai probiotik bermanfaat untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan Reid, 2001. Beberapa jenis BAL diketahui efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis mikroba patogen seperti S. aureus, E. coli, S. typhimurium, P. aeruginosa, K. pneumonia, dan L. monocytogenes Beasley, 2004. Naidu dan Clemens 2000 menyatakan bahwa BAL dengan aktivitas probiotiknya berperan penting dalam mengatur ekosistem saluran pencernaan. Aktivitas probiotik terbagi atas tiga spektrum yaitu nutrisi, fisiologi, dan efek antimikroba. Aspek nutrisi berupa penyediaan enzim untuk membantu metabolisme komponen makanan laktase, sintesis beberapa vitamin K, folat, piridoksin, pantotenat, biotin, dan riboflavin dan menghilangkan racun metabolit komponen makanan di dalam usus. Aspek fisiologi meliputi kemampuan menjaga keseimbangan komposisi mikroflora usus dan menstimulasi sistem kekebalan usus. Efek antimikroba yang dimiliki oleh probiotik yaitu kemampuannya untuk memperbaiki ketahanan terhadap bakteri patogen. Upaya untuk menghasilkan produk yoghurtsoyghurt yang berkualitas sebagai probiotik, dilakukan kombinasi dua jenis BAL sebagai starter yaitu bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus. Kombinasi kedua bakteri ini dalam yoghurtsoyghurt yang difermentasikan dapat mencapai kadar asam sebesar 0,8-1,0 oleh bakteri S. thermophilus dan 1,5-2 oleh bakteri L. bulgaricus Soeharsono, 2010. Bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus memproduksi senyawa antimikroba yaitu bakteriosin, diacetil, asetaldehid, dan hidrogen peroksida Beasley, 2004. BAL yang menghasilkan sejumlah komponen antimikrobial difokuskan pada bakteriosin dan pemanfaatannya. Bakteriosin adalah toksin yang menyerupai protein yang disekresikan oleh bakteri untuk menghambat pertumbuhan bakteri lain. Sejumlah bakteriosin dari BAL yang erat hubungannya dengan pangan telah diidentifikasi yaitu nisin, diplococcin, acidophilin, bulgarican, lactacin, dan plantaricin. Diasetil dan asetaldehid berfungsi menambah aroma dan flavor pada susu fermentasi, disamping memberi efek antimikrobial, sedangkan hidrogen peroksida H 2 O 2 dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen disamping dapat memperpanjang daya simpan susu segar ataupun hasil prosesing susu Adriani, 2010. Probiotik dari makanan belum banyak dibuktikan bisa melekat dimukosa usus. Untuk mendapatkan manfaat dari probiotik, dilakukan usaha mengkonsumsi secara terus menerus yang salah satunya adalah soyghurt yang mengandung probiotik handal Adriani, 2010.

2.4. Hati Hepar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

9 90 130

Efektifitas Pemberian Soyghurt Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Mencit (Mus musculus) Dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat Dan Suhu Inkubasi Yang Optimum

0 28 119

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL.

0 0 11

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Timbal 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Timbal - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7

EFEKTIFITAS PEMBERIAN SOYGHURT YANG MENGANDUNG BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM MEMPERBAIKI KERUSAKAN JARINGAN HATI MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAPAR TIMBAL TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ma

0 0 18