Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Pada pembuatan soyghurt dengan suhu inkubasi 40 o C dihasilkan waktu fermentasi yang terbaik pada fermentasi 8 jam dengan jumlah bakteri asam laktat sebesar 1,71 x 10 9 2. Ditemukan dua isolat pada soyghurt yang diidentifikasi sebagai Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus. cfuml. 3. Pemberian timbal dengan konsentrasi 2 dapat meningkatkan kadar SGOT 544,00±30,26 dan kadar SGPT 116,43±11,13, terjadi perubahan warna dari coklat kemerahan menjadi pucat pada hati mencit dilihat dari gambaran makoskopis, serta terjadinya kerusakan sel-sel hati mencit Mus musculus L. dilihat dari gambaran histopatologi hati mencit. 4. Bakteri asam laktat yang ditambahkan sebagai starter pada pembuatan soyghurt dapat mencegah penurunan kadar SGOT 456,29±26,87 dan SGPT 85,86±7,06, mencegah terjadinya perubahan warna pada organ hati, serta dapat memperbaiki kerusakan sel-sel hati mencit Mus musculus L..

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penambahan waktu pemberian soyghurt tanpa pemberian timbal untuk melihat efektifitas soyghurt dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT, serta perbaikan kerusakan sel-sel hati mencit Mus musculus L.. 2. Dilakukan penambahan jumlah pemberian soyghurt dengan jumlah pemberian yang sama sebanyak 0,5 ml lagi. 3. Dilakukan penelitian dengan pemberian timbal terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pemberian soyghurt. DAFTAR PUSTAKA Adriani, L. 2005. Efek Prebiotik sebagai Starter dan Implikasi Efeknya terhadap Kualitas Yoghurt Ekosistem Saluran Pencernaan dan Biokimia Darah Mencit. Disertasi. UNPAD. Bandung. Adriani, L. 2010. Yoghurt sebagai Probiotik: dalam Probiotik Basis Ilmiah Aplikasi dan Aspek Praktis. Penerbit Widya Padjadjaran. Bandung. Agustiyanti, D.A. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Tumbuhan Obat Antimalaria Quassia indica terhadap Toksikopatologi Organ Hati dan Ginjal Mencit Mus musculus. Skripsi. FKH IPB. Bogor. Alrasyid, H. 2007. Peranan Isoflavon Tempe Kedelai, Fokus pada Obesitas dan Komorbid. Majalah Kedokteran Nusantara. 40: 3 Anggraini, D. R. 2008. Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Hati dan Ginjal Mencit Akibat Pemberian Plumbum Asetat. Tesis. FK USU. Medan. Antoine, D.J., Williams, D.P. dan Park, B.K. 2008. Understanding The Role of Reactive Metabolites in Drug-Induced Hepatotoxicity: State of The Science. Expert Opin Drug. Metab Toxicol 4: 1415-1427 Arief, S. 2003. Radikal Bebas. Bagian SMF Ilmu Kesehatan Anak. FK Unair. RSU Dr Sutomo. Surabaya. http:pediatrik.buletin.com . [diakses 23 mei 2013] Axelsson, L. 2004. Lactic Acid Bacteria: In Microbiological and Functional Aspects. 4 th ed. CRP Press. New York Ballenger, L. 1999. Mus musculus. Animal Diversity Web. Museum of Zoology. University of Michigan. http:animaldiversity.ummz.umich.edu.musmusculus.com . [diakses 18 Januari 2013] Bateson, M. 2001. Batu Empedu dan Penyakit Hati. Cetakan 4. Penerbit Arcan. Jakarta. hal. 1-13 Beasley, S. 2004. Isolation, Identification and Exploitation of Lactic Acid Bacteria from Human and Animal Microbiota. Dissertation. Faculty of Agriculture and Forestry. University of Helsinki. Finland. BSN. 2009. Yoghurt. Standar Nasional Indonesia. SNI 2981:2009. Buchanan, R.E. dan Gibbons, N.E. 1974. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. 8 th ed. The Williams and Wilkins Co. Baltimore. Buckle, K.A., Edwards, R.A., Fleet, G.H. dan Wootton, M. 2009. Ilmu Pangan. UI Press. Jakarta. Budiono, B. dan Herwiyanti, S. 2000. The Histological Structure of Liver of Rats after Consuming Extract of Lamtoro Leaf and Green Tea Leucaena leucocephala. Jurnal Kedokteran Yarsi. 82: 16-24 Burt, A. D. dan Day, C. P. 2002. Pathophysiology of The Liver. In Pathology of The Liver R. N. M. MacSween, A. D. Burt, B. C. Portmann, K. G. Ishak, P. J. Scheuer dan P. P. Anthony, eds.. Churchill Livingstone. New York. hal. 67-105 Cappuccino, J.G. dan Sherman, N. 2002. Microbiology Laboratory Manual. 4 th ed. Addison- Wilsey. California. hal. 1-477 Cavallini, D.C.U., Abdalla, D.S.P., Vendramini, R.C., Bedani, R., Bomdespacho, L.Q., Pauly-Silveira, N.D., F de Valdez, G. dan Rossi, E.A. 2009. Effects of isoflavone- Supplemented Soy Yogurt on Lipid Parameters and Atherosclerosis Development in Hypercholesterolemic Rabbits: A Randomized Double-Blind Study. Lipids in Health and Disease. 8: 1186-1476 Chang, C.I., Shang, Huey-Fang., Lin, Tzann-Feng., Wang, Tseng-Hsing., Lin, Hao-Sheng, dan Lin, Shih-Hsiang. 2005. Effect of Fermented Soymilk on The Intestinal Bacterial Ecosystem. World Journal of Gastroenterology. 118: 1225-1227 Charlen. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal Pb dan Cadmium Cd pada Sayur- sayuran. Falsafah Sains. Program Pascasarjana S3 IPB. http:www.google.co.id. [diakses tanggal 11 Januari 2013] Chaves, A.C.S.D., Fernandez, M., Lerayer, A.L.S., Mierau, I., Kleerebezem, M. dan Hugenholtz, J. 2002. Metabolic Engineering of Acetaldehyde Production by Streptococcus thermophilus. Applied and Environmental Microbiology. Vol 68. No 11. pp: 5656-5662 Chen, K.I., Hui, M., Su, N.W., Liu, W.H., Chou, C.C. dan Cheng, K.C. 2012. Soyfoods and Soybean Products: from Traditional Use to Modern Applications. Applied Microbiology and Biotechnology. Vol 96. pp: 9-12 Cheville, N.F. 2006. Introduction to Veterinary Pathology. 2 nd ed. Ames Press. Cook, M.J. 1965. The Anatomy of The Laboratory Mouse. Laboratory Animals Centre Carshalton. England. Academic Pess. hal. 143 Covelli, V. 1972. Guide to The Necropsy of The Mouse. Italy. Danuri, H. 2009. Analisa Enzim Alanin Amino Transferase ALAT, Aspartat Amino Transferase ASAT, Urea Darah, dan Histopatologis Hati dan Ginjal Tikus Putih Galur Sprague-Dawley setelah Pemberian Angkak. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. XX1: 41-49 Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1992. Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722MenkesPerIX1988. Tentang Bahan Tambahan Makanan. Djamil, R. dan Anelia, T. 2009. Penapisan Fitokimia Uji BSLT dan Uji Antioksidan Ekstrak Etanol Beberapa Spesies Papilionaceae. Jurnal Ilmu Kefarmasi Indonesia. Vol 7. 2: 65-71 Donkor, O.N. 2007. Influence of Probiotic Organisms on Release of Bioactive Compounds in Yoghurt and Soyghurt. Thesis. Faculty of Health. Engineering and Science Victoria University. Australia. Erkus, O. 2007. Isolation, Phenotypic and Genotypic Characterization of Yoghurt Starter. Thesis. The Graduate School of Engineering and Sciences of Izmir Institute of Technology. Izmir. Evans, W.J. 2000. Vitamin E, Vitamin C, and Exercise. American Journal of Clinical Nutrition. 72: 647S-652S FAOWHO. 2002. Guidelines for The Evaluation of Probiotics in Food. Report of a Joint FAOWHO Working Group on Drafting Guidelines for The Evaluation of Probiotics in Food. Canada. hal. 1-11 Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan I. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fuller, R. 1992. History and Development of Probiotic. The Scientific Basis. Chapman Hall London. New York. pp: 1-7 Gajawat, S., Sancheti, G. dan Goyal, P.K. 2006. Protection Aagaints Lead-Induced Hepatic Lesions in Swiss Albino Mice by Ascorbic Acid. Journal Pharmacology Online. 1: 140-149 Ganiswarna, S.G. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Universitas Indonesia. Jakarta. Ghany, A.E., Motawee. dan Kewawy, E. 2012. Biological Effects of Yoghurt with Rosemary on Injured Liver Rats. Australian Journal of Basic and Applied Sciences. 63: 525- 532 Gilliland, S.E. 1989. Acidophilus Milk Products: A Review of Potential Benefits to Consumers. J. Dairy Science. 7210. pp: 2483-2494 Ginting, E., Antarlina, S.S. dan Widowati, S. 2009. Varietas Unggul Kedelai untuk Bahan Baku Industri Pangan. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi- umbian. Jurnal Litbang Pertanian. 283: 79-87 Goldin, B.R. 1988. Health Benefits of Probiotics. British Journal Nutrition. 804: 03-07 Grattagliano, I., Bonfrate, L., Diogo, C.V., Wang, H.H., Wang, D.Q.H. dan Portincasa, P. 2009. Biochemical Mechanism in Drug-Induced Liver Injury: Certainties and Doubts. Word Journal Gastroenterology. 1539: 4865-4876 Gurer, H. dan Ercal, N. 2000. Can Antioxidants be Beneficial in The Treatment of Lead Poisoning. Free Radical Biology Medicine. Vol 29. pp: 927-945 Guven, A. dan Gulmez, M. 2003. The Effect of Kefir on The Activities of GSH-Px, GST, CAT, GSH and LPO Levels in Carbon Tetrachloride-Induced Mice Tissues. University of Kafkas. Turkey. Journal Veterinary Medicine. 508: 412-416 Guyton, A.C. dan Hall, J.E., 2006. Text Book of Medical Physiology. 11 th ed. Elsevier Saunders. Philadelphia. hal. 859-864 Hadioetomo, R.S. 1985. Mikrobiologi Pangan dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia. Jakarta. Hall, R.L. 2007. Clinical Pathology of Laboratory Animals: In Animal Mode in Toxicology. 2 nd ed. CRC Press. USA. hal. 789-828 Hariono, B. 2005. Efek Pemberian Plumbum Timah Hitam Anorganik pada Tikus Putih Rattus novergicus. Journal Sain Vet. 232: 107-118 Hasibuan, R. 2011. Efektifitas Pemberian Soyghurt terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dalam Darah Mencit Mus musculus dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat dan Suhu Inkubasi yang Optimum. Tesis. FMIPA USU. Medan. Helferich, W. dan Westhoff, D.C. 1980. All About Yoghurt. Prentice Hall. Englewood Cliffs. New Jersey. Heller, K.J. 2001. Probiotic Bacteria in Fermented Foods: Product Characteristics and Starter Organisms. American Journal Clinical Nutrition. 732: 374s-379s. Hendrich, Suzanne., Lu, Z., Wang, Huei-Ju., Hopmans, E. dan Murphy, P. 1997. Soy Isoflavon Extract Suppresses Fumonisin B1-Promoted Rat Hepatocarcinogenesis. Second International Symposium on The Role Soy in Preventing and Treating Chronic Disease. Food Science dan Human Nutrition. 15-18 September. Lowa State University. Brussel Belqique. Herastuti, S.R., Sujiman, R.S. dan Ningsih, N. 1994. Pembuatan Pati Guide Cajanus cajan L. dan Pemanfaatan Hasil Sampingnya dalam Pembuatan Yoghurt dan Tahu. Laporan Hasil Penelitian. FP Universitas Jenderal Sudirman. Purwokerto. Herawati, D.A. dan Wibawa, A.A. 2009. Pengaruh Konsentrasi Susu Skim dan Waktu Fermentasi terhadap Hasil Pembuatan Soyghurt. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan. 12: 48-58 Hidayat, N., Padaga, M.C. dan Suhartini, S. 2006. Mikrobiologi Industri. Edisi I. Penerbit Andi. Yogyakarta. Hodgoson, E. dan Levi, P.E. 2000. Target Organ Toxicity. In Textbook of Modern Toxicology. 2 nd ed. Boston. McGraw Hill. hal. 102-247 Jay, J.M. 2000. Modern Food Microbiology. 6 th ed. Aspen Publisher. Las Vegas Nevada. hal. 113-130 Jumadi. 2009. Pengkajian Teknologi Pengolahan Susu Kedelai. Buletin Teknik Pertanian. 141: 34-36 Junqueira, L.C., Carneiro, J. dan Kelley, R.O. 1998. Histologi Dasar. Edisi 8. Buku Kedokteran EGC. hal. 312-335 Kang, K.K., Kim, I.D., Kwon, R.H., Lee, J.Y., Kang, J.S. dan Ha, B.J. 2008. The Effects of Extracts on CCl4 Induced Liver Injury. Arch Pharm Res. Vol 31: 622-627 Kiernan, J. 2001. Histological and Histochemical Methods. 3 rd Ed. Toronto. Arnold Pub. hal. 330-354 Kogure, K., Ishizaki, M., Nemoto, M., Kuwano, H. dan Makuuchi, M. 1999. A Comparative Study of The Anatomy of Rat and Human Livers. Journal Hepatobiliary Pancreas Surgery. 6: 171-175 Koswara, S. 1992. Teknologi Pengolahan Kedelai Menjadikan Makanan Bermutu. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Koswara, S. 2006. Isoflavon Senyawa Multi Manfaat dalam Kedelai. FTP IPB. Bogor. Koswara, S. 2006. Susu Kedelai Tak Kalah dengan Susu Sapi. http:www.indomedia.comintisaridiet.htm. [diakses 10 mei 2011] Kujovich, J.L. 2005. Hemostatic Defects in end Stage Liver Disease. Journal Critical Care Clinic. 21: 563-587 Kumar, V., Constran, R.S. dan Robin, S.L. 2003. Robin Basic Pathology. 7 th ed. Arangement Elsevier Inc. New York. Kunaepah, U. 2008. Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Glukosa terhadap Aktivitas Antibakteri, Polifenol Total dan Mutu Kimia Kefir Susu Kacang Merah. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Kunkel, D. 2008. Yoghurt. Armand-Frappier Museum. http:www.musee-afrappier.com . [diakses 20 Juni 2011] Kusmiati dan Malik, A. 2002. Aktivitas Bakteriosin dari Bakteri Leuconostoc mesenteroides Pbac1 pada Berbagai Media. Makara Kesehatan. 61: 1-6 Kusumawati, N. 2002. Seleksi Bakteri Asam Laktat Indigenus sebagai Galur Probiotik dengan Kemampuan Mempertahankan Keseimbangan Mikroflora Usus Feses dan Mereduksi Kolesterol Serum Darah Tikus. Tesis. IPB. Bogor. Lamartiniere, C.A., Cotroneo, M.S., Fritz, W.A., Wang, J., Marcel, R.M. dan Elgavish, A. 2002. Genistein Chemoprevention: Timing and Mechanisms of Action in Murine Mammary and Prostate. Journal of Nutrition. 132: 552S-558S Lay, B.W. 1994. Analisa Mikroba di Laboratorium. Edisi 1. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lee, W.M. 2003. Drug Induced Hepatotoxicity. N Engl Journal Med. 349: 474-485 Lu, F.C. 1995. Toksikologi Dasar. Edisi 2. UI Press. hal. 206-220 Lu, F.C. dan Kacew, S. 2009. Toxicology of The Liver. In Fundamentals, Target Organs and Risk Assessment. Ed 5. Informa Healtcare. New York. hal. 187-194 Lyn, C., Mitchel, R. dan Sandine, W.W. 1986. Influence of Temperature on Associative Growth of Streptococcus thermophilus and Lactobacillus bulgaricus. Department of Microbiology. Oregon State University. Journal Dairy Science. 6910: 2558-2568 Macfarlane, G.T. dan Cummings, J.T. 1999. Probiotic and Prebiotic: Can Regulating The Activities of Intestinal Bacteria Benefit Health. Education and Debate. BMJ. 318: 999-1003 Mahdi, C., Aulaniam., Widodo. dan Sumarsono. 2007. Yoghurt Sebagai Detoksikan yang Efektif terhadap Toksisitas Formalin yang Terpapar dalam Makanan. Jurnal Protein. S3 Biomedik Universitas Brawijaya. Malang. Malhi, H. dan Gores, G.J. 2008. Cellular and Molecular Mechanisms of Liver Injury. Journal Gastroenterology. 1346: 1641-1654 Malole, M.B.M. dan Pranomo, C.S.U. 1989. Penggunaan Hewan-hewan Percobaan di Laboratorium. FKH IPB. Bogor. pp: 28-45 McGill. 2009. The Laboratory Mouse. Laboratory Animal Biomethodology Workshop. University Animal Care Committee. hal. 1-21 Michal, I.U. 2010. Pengaruh Konsentrasi Starter Bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus terhadap Kualitas Yoghurt Susu Kambing. Skripsi. Fakultas Sain dan Teknologi. Universitas Islam Negeri. Malang. Miller, J.M.T. 2004. Probiotics and Prebiotics in The Elderly. Postgrad Medicine Journal. 80: 447-451 Mudipalli, A. 2007. Lead Hepatotoxicity and Potential Health Effects. Indian Journal Med Res. pp: 518-527 Naidu, A.S. dan Clemens, R.A. 2000. Natural Food Antimicrobial System: Probiotics. CRC Press. New York. hal. 431-462 Naria, E. 2005. Mewaspadai Dampak Bahan Pencemar Timbal Pb di Lingkungan terhadap Kesehatan. Jurnal Komunikasi Penelitian. Vol 17. 4: 66-72 Napitupulu, R. 2008. Pengaruh Pemberian Kalsium Secara Oral Terhadap Kadar Plumbum dalam Darah Mencit Mus musculus . Tesis. FK USU. Medan Nasution, F.A. 2007. Bahaya Timbal Timah Hitam. Departemen Teknik Lingkungan. ITB. Bandung. Niendya, A., Djaelani, M.A. dan Suprihatin, T. 2011. Rasio Bobot Hepar-Tubuh Mencit Mus musculus L. setelah Pemberian Diazepam, Formalin, dan Minuman Beralkohol. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Vol XIX: 16-27 Oktavianti, R., Harini , M. dan Handajani, N.S. 2005. Struktur Histologi Hepar Mencit Mus musculus L. Setelah Pemberian Aspartan secara Oral. Enviro. 51: 30-33 Oxoid. 2006. The Manual Oxoid. 9 th ed. Basingstoke. England. Palar, H. 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta. Jakarta. hal. 74-93 Panjaitan, R.G.P., Handharyani, E., Chairul., Masriani., Zakiah, Z. dan Manalu,W. 2007. Pengaruh Pemberian Karbon Tetraklorida terhadap Fungsi Hati dan Ginjal Tikus. Makara Kesehatan. Vol 11. 1: 11-16 Pato, U. 2003. Potensi Bakteri Asam Laktat yang Diisolasi dari Dadih untuk Menurunkan Resiko Penyakit Kanker. Pusat Penelitian Bioteknologi. Universitas Riau. Pekanbaru. Jurnal Natur Indonesia. 52: 162-166 Pawiroharsono, S. 2001. Prospek dan Manfaat Isoflavon untuk Kesehatan. Direktorat Teknologi Bioindustri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. http:www.tempo.co.idmedikaarsip htm. [diakses 2 Januari 2013] Pierre, M., Onge, S.T., Farnworth, E.R. dan Jones, P.J.H. 2000. Consumption of Fermented and Nonfermented Dairy Products: Effects of Cholesterol Concentrations and Metabolism. American Journal of Clinical Nutrition. 71: 674-681 POM. 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia No. HK 00.05.52.0685. Ketentuan Pokok Pengawas Pangan Fungsional. Pratiwi, K.A. 2006. Toksisitas Akut Angkak Red Yeast Rice pada Tikus Putih Galur Sprague-Dawley. Skripsi. FMIPA IPB. Bogor. Price, S.A. dan Wilson, L.M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Edisi 6. EGC. Jakarta. Pyo, Young-Hee. dan Song, Sun-Mi. 2009. Physicochemical and sensory Characteristics of a Medical Soy Yoghurt Containing Health-Benefit Ingredients. Journal of Agricultural Food Chemistry. 571: 170-175 Ramadzanti, A. 2006. Aktivitas Protease dan Kandungan Asam Laktat pada Yoghurt yang Dimodifikasi Bifidobacterium bifidum. Skripsi. FMIPA IPB. Bogor. Rappaport, A.M., Borowy, Z.J., Lougheed, W.M. dan Lotto, W.N. 1954. Subdivision of Hexagonal Liver Lobules Into A Structural and Functional Unit; Role in Hepatic Physiology and Pathology. Anat Rec. 1191: 11-33 Reid, G. 2001. Probiotic Agents to Protect The Urogenital Tract Againts Infection. American Journal Clinical Nutrition. 73: 437s-443s Robbins, S.L., Kumar V. dan Cotran, R.S. 2007. Pathologi Basis of Disease. 8 th ed. Saunders Elsevier. Philadelphia. Robbins, S.L. dan Cotran, R.S. 2010. Pathologic Basis of Disease. 8 th ed. Saunders Elsevier. Philadelphia. Roskams, T., Desmet, V.J. dan Veslype, C. 2007. Development Structure and Function of The Liver. In Pathology of The Liver MacSween. Burt, A.D., Portman, B.C., Ferrell, L.D. fifth ed. Churchill Livingston. New York. pp: 50-60 Sacks, F.M., Lichtenstein, A., Horn, L.V., Harris, W., Etherton, P.K. dan Winston, M. 2006. Soy Protein, Isoflavones, and Cardiovascular Health. The American Heart Association Nutrition Committee. 113: 1034-1044 Safitri, R. 2010. Isolasi dan Karakterisasi Morfologi Koloni dan Sel Lactobacillus dan Bifidobacterium. Dalam Probiotik Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis. Penerbit Widya. Bandung. hal. 59-72 Salim, A.B., Badawy, I.H. dan Kassem, S.S. 2011. Effect of Lactic Acid Bacteria against Heavy Metals Toxicity in Rats. Journal of America Science. 74: 264-274 Salji, J.P. 1991. Concentrated Yoghurt: A Challenge to Our Food Industry. Journal Food Science and Technology. 5: 18-19 Salminen, S., Ouwehand, A., Benno, Y. dan Lee, Y.K. 1999. Probiotics: How Should They be Defined. Food Science and Technology. pp: 107-110 Salminen, S., Ouwehand, A.C., Wright, A.V. dan Lahtinen, S. 2004. Lactic Acid Bacteria Microbiological and Functional Aspects. 4 th ed. CRP Press. New York Sandholm, T.M., Blum, S., Collins, J.K., Crittenden, R., Vos, W., Dunne, C., Fonden, R., Grenov, G., Isolauri, E., Kiely, B., Marteau, P., Morelli, L., Ouwehand, A., Reniero, R., Saarela, M., Salminen, S., Saxelin, M., Schiffrin, E., Shanahan, F., Vaughan, E. dan Wright, A. 1999. Probiotics: Towards Demonstrating Efficacy. Food Science and Technology. pp: 393-399 Santoso. 2005. Teknologi Pengolahan Kedelai. FP Universitas Widyagama. Malang: 2-5 Santoso. 2009. Susu dan Yoghurt Kedelai. Teknologi Pangan Populer. pp: 1-10 Santoso, E. 2008. The Lactic Acid Bacteria LAB Activities Against Pathogenic and Spoilage Bacteria on A Dried Salted Loligo. Jurnal Agroteksos. Vol 18: 46-53 Sasmito, E., Mulyaningsih, S., Untari, E.K. dan Widyianingrum, R. 2006. Aktivitas Imunostimulan Susu Kedelai terhadap Imunoglobulin IgG, IgA dan Proliferasi Sel Simfosit pada Mencit Balbc yang Diinduksi Hepatitis A. MFI. 173: 156-161 Satyawirawan, F.S. dan Suryaatmadja, M. 1983. Pemeriksaan Faal Hati. Cermin Dunia Kedokteran. 30: 20-23 Sharpe, M.E. dan Holt, J.G. 1984. Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. 2 nd ed. The Williams and Wilkins Co. Baltimore. Shurtleff, W. dan Aoyagi, A. 2007. History of Fermented Soymilk and Its Products. Soy Info Center Layafette. California. Sikkema, J., de Bont, J.A. dan Poolman B. 1995. Mechanisms of Membrane Toxicity of Hydrocarbons. Journal Microbiology and Molecular Biology Reviews. 592: 201-222 Simanjuntak, K. 2007. Radikal Bebas dari Senyawa Toksik Karbon Tetraklorida CCL4. Jurnal Bina Widya. Vol 18. 1: 25-31 Singer, E. 2008. Engineering Edible Bacteria. http:www.technologyreview.com . [diakses 20 Juni 2011] Singh, V.N. 1992. A Current Perspective on Nutrition Exercise. Symposium: Nutrition and Exercise. Journal of Nutrition. 10: 760-765 Skandalakis, J.E., Skandalakis, L.J., Skandalakis, P.N. dan Mirilas, P. 2004. Hepatic Surgical Anatomy. Surgical Clinics of North America. 84: 413-435 Smith, S.A. 2003. The Premaire All National LiverKidney Detox. The Life Tree. USA. pp: 142 Soeharsono, H. 2010. Probiotik. Basis Ilmiah, Aplikasi dan Aspek Praktis. Penerbit Widya Padjadjaran. Bandung. Subijanto dan Ranuh, R. 2006. Konsep Dasar Penggunaan Prebiotik Probiotik di Dalam Susu Formula Bayi dan Susu Formula Khusus Alergi. Divisi Gastroenterologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak. FK Unair. RSU Dr. Soetomo. Surabaya. Sudarmaji., Mukono, J., dan Cori, I.P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 22: 129-142 Sudiarta, I.W. 2011. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Indigenous dari Kecap Ikan Lemuru Sardinella longiceps selama Fermentasi. Tesis. FP. Universitas Udayana. Denpasar. Sugiyarto, K.H. dan Suyanti, R.D. 2010. Kimia Anorganik Logam. Graha Ilmu. Edisi I. hal. 171-187 Sugiyono. 2003. Statistika untuk Penelitian. Alvabeta. Bandung. Sulistia, G., Rianto, S., Suyatna, D., Purwantyastuti. dan Nafrialdi. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. FK UI. Jakarta. hal. 2 Sunaryo, D. 2011. Karakteristik Ketahanan Bakteri Asam Laktat Indigenous Dadih sebagai Kandidat Probiotik dalam Kondisi Saluran Pencernaan in Vitro. Skripsi. Fakultas Peternakan. IPB. Bogor. Surahman, D.N. 2005. Pengaruh Jenis Penstabil Gelatin dan Agar Batang dan Konsentrasi Penstabil terhadap Produk Soyghurt. LIPI. Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna. Widyariset. 81: 144-156 Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Papas Sinar Sinanti. Jakarta. hal. 97-110 Suryohudoyo, P. 1993. Oksidan, Antioksidan dan Radikal Bebas. Laboratorium Biokimia. FK Unair. http:www.mhanafi123.files.wordpress.com. [diakses 2 Januari 2011] Syahrizal, D. 2008, Pengaruh Proteksi Vitamin C terhadap Enzim Transaminase dan Gambaran Histopatologi Hati Mencit yang Dipapar Plumbum. Tesis. FK USU. Medan. Tamime, A.Y. dan Deeth, H.C. 1980. Yoghurt Technology and Biochemistry. Journal of Food Protection. Vol 43. 12 pp: 939-977 Tamime, A.Y. dan Robinson, R.K. 1999. Yoghurt Science and Technology. 2 nd ed. Woodhead Publishing. Ltd Cambridge. England. Tannock, G.W. 1999. Probiotics A Critical Review. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 43: 849-852 Tong, S., von Schirnding, Y.E. dan Prapamontol, T. 2000. Environmental Lead Exposure: A Public Health Problem of Global Dimensions. Bulletin of The World Health Organization. 789: 1068-1077 Tserovska, L., Stefanova, S. dan Yordanova, T. 2000. Identification of Latic Acid Bacteria Isolated from Katyk, Goat’s Milk and Cheese. Journal of Culture Collections. Vol 3. pp: 48-52. Venugopal, B. dan Luckey, T.D. 1978. Metal Toxicity in Mammals. Chemical Toxicity of Metals and Metalloids. Plenum press. New York. hal. 185-195 Vij, S., Hati, S. dan Yadav, D. 2011. Biofunctionality of Probiotic Soy Yoghurt. Food and Nutrition Sciences. 2: 502-509 Vinderola, C.G., Bailo, N. dan Reinheimer, J.A. 2000. Survival of Probiotic Microflora in Argentinian Yoghurts During Refrigerated Storage. Journal Food Research Internationl. 33: 97-102 WHO Europe. 2009. Levels of Lead in Children’s Blood. ENHIS European Environment and Health Information System. pp: 1-8 Widman, F.K. 1992. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Edisi 9. EGC. Jakarta. hal. 327-329 Widodo, W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu. Pusat Pengembangan Bioteknologi. Universitas Muhammadiyah. Malang. Widyaningsih, I. 1995. Pengaruh Pemberian Susu dan Yoghurt terhadap Absorpsi Kalsium Ca, Fosfor P, dan Flour F pada Tikus Rattus norvegicus Strain Wistar. Skripsi. FMIPA IPB. Bogor. Winarno, F.G. 1993. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Penerbit PT Gramedia Utama. Jakarta. Wood, D. 2002. Magic Soy Dessert. Club Press. USA. Wright, A. dan Salminen, S. 1999. Probiotics: Established Effects and Open Questions. Journal Gastroenterol Hepatol. 1111: 1195-1198 Yudhi. 2008. Penelitian Yoyghurt. http:www.iskandarnet.wordpress.com . [diakses 5 Maret 2011] Yusmarini dan Efendi, R. 2004. Evalusi Mutu Soyghurt yang Dibuat dengan Penambahan Beberapa Jenis Gula. Universitas Riau. Pekanbaru. Jurnal Natur Indonesia. G2: 104-110 Yusmarini., Indrati, R., Utami, T. dan Marsono, Y. 2009. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Proteolitik dari Susu Kedelai yang Terfermentasi Spontan. Jurnal Natur Indonesia. 121: 28-33 Lampiran A. Ethical Clearance Lampiran B. Ringkasan Kegiatan Penelitian Pembuatan Susu Kedelai Pembuatan Starter Soyghurt Inokulasi Inkubasi Pemeriksaan Kadar SGOTSGPT Hewan Percobaan Kultur Soyghurt II Suhu 40 o C, 6 jam Soyghurt III Suhu 40 o C, 8 jam Soyghurt I Suhu 40 o C, 4 jam Penghitungan Jumlah Koloni dan Identifikasi Bakteri Pemeriksaan Makroskopis Hati dan Histologi Hati Lampiran C. Skema Perlakuan Hewan Coba Mencit Mus musculus L. N= 28 ekor Aklimatisasi selama 1 minggu Secara random dibagi dalam 4 kelompok K Aquadest 0,5 ml Selama 14 h Pada hari ke-15, 7 ekor mencit dari tiap-tiap kelompok didekapitasi K 7 ekor P1 7 ekor P2 7 ekor P3 7 ekor P1 Timbal 0,5 ml Selama 14 h P2 Soyghurt 0,5 ml Selama 14 h P3 Timbal 0,5 ml + Soyghurt 0,5 ml Selama 14 h Dilakukan pemeriksaan: - Berat hati - Makroskopis hati warna, konsistensi, struktur permukaan - Kadar SGOT dan SGPT - Histologi jaringan hati Lampiran D. Diagram Alir Pembuatan Starter Soyghurt Koswara, 2006 Susu bubuk 80 g + gula 2 Dilarutkan dengan air mendidih pada suhu 90 o C sebanyak 500 ml selama 30 menit Suhu diturunkan sampai 40-45 o C Diinokulasikan dengan yoghurt komersial 4 atau kultur murni S.thermophilus dan L.bulgaricus Diinkubasi pada suhu 40 o C selama 8 jam STARTER SOYGHURT Lampiran E. Diagram Alir Pembuatan Susu Kedelai Yudhi, 2008 1 kg kacang kedelai disortasi dan dicuci bersih Direndam dalam air yang mengandung NaHCO 3 0,5 selama 8 jam, cuci dan ditiriskan Kedelai dimasukkan ke dalam air mendidih dgn suhu 80-90 o C selama 30 menit, ditiriskan dan dikupas kulitnya Diblender dengan air panas 90 o C jumlah air 6:1 sampai menjadi bubur Disaring, filtrat ditampung ampasnya dibuang Filtrat dipanaskan 80-90 o C selama 30 menit menit, didinginkan sampai suhu 40 o C SUSU KEDELAI Lampiran F. Diagram Alir Pembuatan Soyghurt Koswara, 2006 Susu kedelai 435 ml + susu bubuk 65 g Ditambah gula pasir 2 Inokulasi dengan kultur starter 4 Diaduk sampai larut Dimasukan dalam wadah ditutup dengan plastik poliethilen dan dilubangi Diinkubasi pada suhu 40 o C 4 jam, 6 jam, 8 jam Soyghurt Lampiran G. Reaksi Karbohidrat dari Genus Lactobacillus Buchanan dan Gibbons, 1974 N o Jenis Karbohidrat S p e c i e s 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 Amygladin - + + - - - + - + - + + + - - 2 Arabinose - - - - - - - - - - - - d - - 3 Cellobiose - + + - - - + - + + + + + + - 4 Fructose + + + + + + + + + + + + + + 5 Galactose + + - + + + + + + + + + + 6 Glucose acid + + + + + + + + + + + + + + + 7 Glucose gas - - - - - - - - - - - - - - - 8 Gluconate - - - - - - - - + + + + + + + 9 Lactose - + - + + + + + + + + d - 10 Maltose d + + + - + + + d - + + + + + 11 Mannitol - - - - - - - + + - + + + - + 12 Mannose + + + + - + + + + + + + + + + 13 Melezitose - - - - - - - - + - + - d - - 14 Melibiose - - - - - - d + - - - - + - d 15 Raffinose - - - - - - d + - - - - + - d 16 Rhamnose - - - - - - - - - - - - - - + 17 Ribose - - - - - - - - + + + + + + - 18 Salicin - + + + - - + - + + + + + + d 19 Sorbitol - - - - - - - + + + + - + - d 20 Sucrose + + + + - - + + d - + + + - + 21 Trehalose - + + + - + + + - + + + - - 22 Xylose - - - - - - - - - - - + d - - 23 Esculin - + + - - + + - + - + + d Keterangan: 1 L. delbrueckii, 2 L. leichmannii, 3 L. jensenii, 4 L. lactis, 5 L. bulgaricus, 6 L. helveticus, 7 L. acidophilus, 8 L. salivarius, 9 L. casei, 10 L. casei subsp. tol erans, 11 L. casei subsp. pseudoplantarum, 12 L. xylosus, 13 L. plantarum, 14 L. curvatus, 15 L. coryniformis, - reaksi negatif, + reaksi positif, reaksi lemah, d beberapa strain + Lampiran H. Pola Fermentasi Gula oleh Bakteri Asam Laktat Safitri, 2010 N o Jenis Gula S p e c i e s 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Glycerol - - - - - - - - + + 2 Arabinose - - - - - - - - + + 3 Ribose - + - - + + - + - - 4 Silose - - - - + + - + + + 5 Glucose + + + + + + + + + + 6 Fructose + + + + + + + + - - 7 Mannose + + - + + + + + + + 8 Sorbose - + - - - - - - - - 9 Sorbitol - + - - - - - - - - 10 Rhamnose - - - - - + + + - - 11 Amygladin - + - - + + + - - - 12 Arbutine - + - - + + + + - - 13 Esculine + + - + + + + + + + 14 Salicine + + - - + + + + + + 15 Manitol - + - - + - - - + - 16 Maltose + + - + + - - - + + 17 Lactose - + + + + - - - + + 18 Galactose + + - - + + + + - - 19 Gelatin - - - - - - - - - - 20 Trehalose + + - - + + + + - - 21 Cellobiose + + - - + + + + + + 22 Sacharose + + - + + - - - + + 23 Melezitose - + - - - - - - + - 24 Inulin - - - - + - - - - - 25 Raffinose - - - - + - - - + - 26 Gluconat + - - - - - - - - - 27 Adonitol + - - - - - - - - - 28 Indol - - - - - - - - - - 29 Urease - - - - - - - - - - Keterangan: 1 Lactobacillus acidophilus, 2 Lactobacillus paracasei, 3 Lactobacillus bulgaricus, 4 Lactobacillus delbrueckii, 5 Lactobacillus brevis, 6 Pediococcus pentosaceus 7 Pediococcus damnosus 8 Pediococcus acidilactici 9 Bifidobacterium spp. 10 Actinomyces israelii, - reaksi negatif, + reaksi positif. Lampiran I. Reaksi Karbohidrat dari Genus Streptococcus Buchanan dan Gibbons, 1974 Spesies Streptococcus Pertumbuhan Hidrolisa 10 o 45 C o Gelatin C Pati S. thermophilus - + - + S. salivarius - + - - S. lactis + - - - S. cremoris + - - - Reaksi Karbohidrat S. thermophilus S. salivarius S. lactis S. cremoris Glucose + + + + Fructose + + + + Lactose + + + + Sucrose + + + + Trehalose - + + +- Maltose - + + + Inulin - + - - Glycerol - - - - Manitol - - + + Sorbitol - - - - Salicin - + +- +- Raffinose + + - + Xylose + - + - Arabinose + - + - Esculin - + d d Keterangan: - reaksi negatif; + reaksi positif; + jika positif reaksi lambat; +- beberapa strain positif, beberapa negatif Test of Homogeneity of Variance

a,b