c. Kelompk III P2: kelompok yang diberikan soyghurt sebanyak 0,5 ml
dengan menggunakan jarum gavage selama 14 hari. Pada hari ke-15 ke 7 ekor mencit didekapitasi, dilakukan pengambilan darah dan organ hati.
d. Kelompok IV P3: kelompok yang diberi timbal dengan konsentrasi 0,2
sebanyak 0,5 ml, dan soyghurt sebanyak 0,5 ml dengan menggunakan jarum gavage selama 14 hari. Pada hari ke-15 ke 7 ekor mencit
didekapitasi, dilakukan pengambilan darah dan organ hati.
3.10. Pengamatan Perubahan Prilaku Mencit Mus musculus L.
Perubahan prilaku mencit Mus musculus L. jantan diamati setiap hari sejak aklimatisasi sampai dilakukan pembedahan. Perubahan prilaku mencit yang
dinilai adalah asupan pakan dikatakan baik bila pakan yang disediakan dapat dihabiskan, keadaan bulu baik bila tidak menunjukkan adanya kerontokkan dan
tingkah laku mencit dikatakan baik bila tidak menunjukkan adanya prilaku yang menyimpang seperti lemah, banyak tidur atau menjadi agresif.
3.11. Pengukuran Bobot Badan Mencit Mus musculus L.
Semua mencit dari setiap kelompok diukur bobot badannya sebelum dan sesudah perlakuan dilihat apakah ada kenaikan atau penurunan bobot badan,
kemudian di pilih secara random dan dibagi dalam empat kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 7 ekor mencit.
3.12. Pengukuran Berat Hati Mencit Mus musculus L.
Pengukuran berat hati mencit dilakukan setelah akhir dari perlakuan yaitu pada hari ke 15, mencit didekapitasi diambil organ hatinya kemudian dilakukan
penimbangan.
3.13. Pemeriksaan Kadar Enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase GOT dan Kadar Enzim Glutamat Piruvat Transaminase GPT
pada Serum Metode Bergmeyer, 1986 dalam Pratiwi, 2006
Kadar SGOT dan SGPT dalam serum diukur dengan menggunakan dimention clinical chemistry system merk Olympus AU 400 dan dengan satuan
UL. Sampel darah diambil dari organ jantung, darah yang diperoleh
disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 10-15 menit. Serum dipisahkan ke dalam tabung Eppendorf. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap kadar
SGOT dan SGPT dengan menggunakan dimention clinical chemistry system. Prinsip pemeriksaan GOT: Aspartat bereaksi dengan 2–oksoglutarat GOT
glutamat dan oksaloasetat. Oksaloasetat yang terbentuk bereaksi dengan 2,4– dimitrophenylhidrazin dalam larutan alkalis.
Prinsip pemeriksaan GPT: Alanin bereaksi dengan 2–oksoglutarat GPT glutamat dan piruvat. Piruvat yang terbentuk bereaksi dengan 2,4–dimitrophenylhidrazin
dalam larutan alkalis.
Pengamatan kadar SGOT dan SGPT dengan membandingkan kadar SGOT dan
SGPT dari tiap-tiap kelompok perlakuan dengan nilai SGOT dan SGPT kelompok kontrol.
3.14. Pemeriksaan Histopatologi Hati Kiernan, 2001