Pewarnaan Gram Suriawiria, 2005 Uji Motilitas Lay, 1994 Uji Katalase Lay, 1994 Uji Indol Lay, 1994 Uji Sitrat Cappucino dan Sherman, 2002

3.7.5. Penghitungan Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat

Media MRSA pada cawan Petri yang telah diinkubasi pada inkubator selama dua hari kemudian dilakukan pengamatan untuk mengetahui bentuk dan warna koloni, selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri, dilakukan terhadap cawan yang mempunyai 30 sampai 300 koloni bakteri Hadioetomo, 1985; Cappuccino dan Sherman, 2002.

3.7.6. Identifikasi Bakteri Asam Laktat

Isolat yang diperoleh dari kultur dalam media MRSA kemudian dilakukan identifikasi untuk mengetahui sifat morfologi dan sifat fisiologisnya dengan berpedoman pada buku Bergey’s Determinative Bacteriology Buchanan dan Gibbons, 1974. Sifat morfologi yang diamati terdiri dari: pewarnaan Gram dan motilitas bakteri. Sedangkan pengamatan sifat fisiologis bakteri dilakukan dengan berbagai uji, antara lain adalah: uji katalase, indol, H 2 S, pembentukan gas, fermentasi glukosa, penggunaan sitrat sebagai sumber energi, reduksi nitrat, hidrolisis pati, kemampuan tumbuh pada suhu tertentu, dan fermentasi karbohidrat Safitri, 2010.

3.7.6.1. Pewarnaan Gram Suriawiria, 2005

Preparat ulas dibuat pada gelas objek, difiksasi di atas api bunsen. Preparat ditetesi dengan larutan kristal violet dan biarkan selama 1 menit, dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan. Kemudian preparat ditetesi dengan larutan iodin biarkan selama 1 menit, bilas dengan air mengalir kemudian ditetesi dengan alkohol 96 sampai warna ungu hilang, setelah dibilas lagi dengan air, kemudian preparat ditetesi safranin dan didiamkan selama 1 menit, dibilas dengan air mengalir dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan minyak imersi, kemudian diamati dengan mikroskop. Bakteri dinyatakan bersifat Gram positif jika warna selnya ungu dan Gram negatif jika warna selnya merah.

3.7.6.2. Uji Motilitas Lay, 1994

Isolat diambil dari agar miring dan ditusukkan pada agar tegak semi solid SIM Sulfur Indol Motility, kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Bila pertumbuhan menyebar maka bakteri tersebut motil dan bila pertumbuhan bakteri tidak menyebar hanya berupa garis saja, maka bakteri tersebut non motil.

3.7.6.3. Uji Katalase Lay, 1994

Isolat dari agar miring diambil satu ose, kemudian dioleskan pada gelas benda yang telah diberi alkohol. Gelas benda ditetesi dengan larutan H 2 O 2 3. Diamati terbentuknya gelembung gas pada preparat. Jika terdapat gelembung gas berarti uji katalase tersebut positif.

3.7.6.4. Uji Indol Lay, 1994

Uji indol digunakan untuk melihat pembentukan indol oleh bakteri. Cara pengujian: satu ose bakteri ditanam dalam media SIM, diinkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 48 jam. Lalu diteteskan reagen Kovacks terdiri dari dimetil aminobenzaldehid, n-amyl alkohol dan HClp, jika terbentuk cincin merah berarti positif dan jika terbentuk cincin kuning berarti negatif. Terbentuknya cincin merah karena bakteri membentuk indol dari triptopan sebagai sumber karbon.

3.7.6.5. Uji H

2

S, Fermentasi Glukosa dan Pembentukan Gas Cappucino dan Sherman, 2002

Pada uji ini digunakan medium Triple Sugar Iron agar TSIA. Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasi glukosa, laktosa atau sukrosa, pembentukan gas dari glukosa dan produksi H 2 S. Prosedur uji ini adalah isolat yang akan diuji diinokulasi pada agar miring TSIA dengan cara membuat goresan pada media agar miring dan menusukannya pada bagian bawah agar. Inkubasi dilakukan pada suhu 37 o C selama 48 jam. Diamati perubahan terhadap media agar, reaksi yang terjadi basamerah, asamkuning. Terdapat 5 interprestasi dari TSIA yaitu: -jika media pada bagian atas dan bawah berwarna merah tidak terjadi fermentasi glukosa, laktosa, dan sukrosa; -jika media bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna kuning terjadi fermentasi glukosa saja; -jika media bagian atas dan bagian bawah berwarna kuning terjadi fermentasi glukosa, laktosa, dan sukrosa; -jika bagian bawah media agar pecahterangkat ke atas artinya ada memproduksi gas; -jika bagian bawah agar berwarna hitam artinya ada memproduksi H 2 S.

3.7.6.6. Uji Sitrat Cappucino dan Sherman, 2002

Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Satu ose bakteri diinokulasikan ke dalam media Simmons Citrate agar, inkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 48 jam, warna biru pada media menunjukkan reaksi positif, warna hijau menunjukkan reaksi negatif.

3.7.6.7. Uji Reduksi Nitrat Hadioetomo, 1985

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

9 90 130

Efektifitas Pemberian Soyghurt Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Mencit (Mus musculus) Dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat Dan Suhu Inkubasi Yang Optimum

0 28 119

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL.

0 0 11

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Timbal 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Timbal - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7

EFEKTIFITAS PEMBERIAN SOYGHURT YANG MENGANDUNG BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM MEMPERBAIKI KERUSAKAN JARINGAN HATI MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAPAR TIMBAL TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ma

0 0 18