3.7.5. Penghitungan Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat
Media MRSA pada cawan Petri yang telah diinkubasi pada inkubator selama dua hari kemudian dilakukan pengamatan untuk mengetahui bentuk dan
warna koloni, selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah koloni bakteri, dilakukan terhadap cawan yang mempunyai 30 sampai 300 koloni bakteri
Hadioetomo, 1985; Cappuccino dan Sherman, 2002.
3.7.6. Identifikasi Bakteri Asam Laktat
Isolat yang diperoleh dari kultur dalam media MRSA kemudian dilakukan identifikasi untuk mengetahui sifat morfologi dan sifat fisiologisnya dengan
berpedoman pada buku Bergey’s Determinative Bacteriology Buchanan dan Gibbons, 1974. Sifat morfologi yang diamati terdiri dari: pewarnaan Gram dan
motilitas bakteri. Sedangkan pengamatan sifat fisiologis bakteri dilakukan dengan berbagai uji, antara lain adalah: uji katalase, indol, H
2
S, pembentukan gas, fermentasi glukosa, penggunaan sitrat sebagai sumber energi, reduksi nitrat,
hidrolisis pati, kemampuan tumbuh pada suhu tertentu, dan fermentasi karbohidrat Safitri, 2010.
3.7.6.1. Pewarnaan Gram Suriawiria, 2005
Preparat ulas dibuat pada gelas objek, difiksasi di atas api bunsen. Preparat ditetesi dengan larutan kristal violet dan biarkan selama 1 menit, dibilas dengan
air mengalir dan dikeringkan. Kemudian preparat ditetesi dengan larutan iodin biarkan selama 1 menit, bilas dengan air mengalir kemudian ditetesi dengan
alkohol 96 sampai warna ungu hilang, setelah dibilas lagi dengan air, kemudian preparat ditetesi safranin dan didiamkan selama 1 menit, dibilas dengan air
mengalir dan dikeringkan. Preparat ditetesi dengan minyak imersi, kemudian diamati dengan mikroskop. Bakteri dinyatakan bersifat Gram positif jika warna
selnya ungu dan Gram negatif jika warna selnya merah.
3.7.6.2. Uji Motilitas Lay, 1994
Isolat diambil dari agar miring dan ditusukkan pada agar tegak semi solid SIM Sulfur Indol Motility, kemudian diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 48 jam.
Bila pertumbuhan menyebar maka bakteri tersebut motil dan bila pertumbuhan bakteri tidak menyebar hanya berupa garis saja, maka bakteri tersebut non motil.
3.7.6.3. Uji Katalase Lay, 1994
Isolat dari agar miring diambil satu ose, kemudian dioleskan pada gelas benda yang telah diberi alkohol. Gelas benda ditetesi dengan larutan H
2
O
2
3. Diamati terbentuknya gelembung gas pada preparat. Jika terdapat gelembung gas
berarti uji katalase tersebut positif.
3.7.6.4. Uji Indol Lay, 1994
Uji indol digunakan untuk melihat pembentukan indol oleh bakteri. Cara pengujian: satu ose bakteri ditanam dalam media SIM, diinkubasi pada suhu
37 ⁰C selama 48 jam. Lalu diteteskan reagen Kovacks terdiri dari dimetil
aminobenzaldehid, n-amyl alkohol dan HClp, jika terbentuk cincin merah berarti positif dan jika terbentuk cincin kuning berarti negatif. Terbentuknya cincin
merah karena bakteri membentuk indol dari triptopan sebagai sumber karbon.
3.7.6.5. Uji H
2
S, Fermentasi Glukosa dan Pembentukan Gas Cappucino dan Sherman, 2002
Pada uji ini digunakan medium Triple Sugar Iron agar TSIA. Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam memfermentasi
glukosa, laktosa atau sukrosa, pembentukan gas dari glukosa dan produksi H
2
S. Prosedur uji ini adalah isolat yang akan diuji diinokulasi pada agar miring TSIA
dengan cara membuat goresan pada media agar miring dan menusukannya pada bagian bawah agar. Inkubasi dilakukan pada suhu 37
o
C selama 48 jam. Diamati perubahan terhadap media agar, reaksi yang terjadi basamerah, asamkuning.
Terdapat 5 interprestasi dari TSIA yaitu: -jika media pada bagian atas dan bawah berwarna merah tidak terjadi fermentasi glukosa, laktosa, dan sukrosa; -jika media
bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna kuning terjadi fermentasi glukosa saja; -jika media bagian atas dan bagian bawah berwarna kuning terjadi
fermentasi glukosa, laktosa, dan sukrosa; -jika bagian bawah media agar
pecahterangkat ke atas artinya ada memproduksi gas; -jika bagian bawah agar berwarna hitam artinya ada memproduksi H
2
S.
3.7.6.6. Uji Sitrat Cappucino dan Sherman, 2002
Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Satu ose bakteri diinokulasikan ke dalam
media Simmons Citrate agar, inkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 48 jam, warna biru
pada media menunjukkan reaksi positif, warna hijau menunjukkan reaksi negatif.
3.7.6.7. Uji Reduksi Nitrat Hadioetomo, 1985