Streptococcus thermophilus Lactobacillus bulgaricus

Tabel 2.3. Karakterisasi Empat Genus Bakteri Asam Laktat Santoso, 2008 Karakteristik Genus Bakteri Asam Laktat Lactobacillus Leuconostoc Pediococcus Streptococcus Bentuk sel Batang Bulat Bulat Bulat Pengaturan sel Tunggal berpasangan Berpasangan rantai Tetrad Berpasangan Produksi gas - + - - Pengecatan Gram + + + + Katalase - - - - Motilitas - - - - Dekstran - ± - - Tipe fermentasi HomoHetero Hetero Homo Homo Pertumbuhan pada 10 °C ± ± ± ± Pertumbuhan pada 45 °C ± - ± ± Pertumbuhan pada pH 3,5 ± ± - ± Pertumbuhan pada pH 9.0 - - - ± Tipe peptidoglikan DAP + DAP - DAP + DAP + Keterangan: - Negatif, + Positif, ± Variasi Antara Spesies, Homo= Homofermentatif, Hetero=Heterofermentatif, DAP= Asam Diaminopimelat

2.3.1. Streptococcus thermophilus

Streptococcus thermophilus termasuk ke dalam kingdom Prokariota, divisi Bacteria, filum Firmicutes, kelas Coccus, ordo Lactobacilles, famili Streptococcaceae, genus Streptococcus, dan spesies S. thermophilus Buchanan dan Gibbons, 1974. S. thermophilus merupakan bakteri asam laktat berbentuk bulat dengan diameter 0,7-0,9 µm, koloni berpasang-pasangan atau membentuk rantai panjang, Gram positif, anaerob fakultatif, katalase negatif, tidak berspora, bersifat termodurik, tidak toleran terhadap konsentrasi garam lebih besar dari 6,5, menyukai suasana mendekati netral dengan pH optimum untuk pertumbuhannya adalah 6,5. Suhu optimum pertumbuhan S. thermophilus antara 40-45 o C, suhu minimum 20-25 o C, suhu maksimum 50-52 o C Erkus, 2007. S. thermophilus bersifat homofermentatif, memfermentasi laktosa, sukrosa, glukosa, fruktosa, dan produksi utamanya adalah asam laktat Tamime dan Deeth, 1980 Gambar 2.3.1. Gambar 2.3.1. Streptococcus thermophilus Kunkel, 2008 S. thermophilus bersimbiosis secara mutualisme dengan L. bulgaricus, keberadaan ke duanya secara bersamaan di dalam susu dapat menyebabkan pertumbuhan keduanya menjadi lebih cepat Helferich dan Westhoff, 1980. Komponen yang dihasilkan oleh S. thermophilus berupa asam format dan asam laktat yang dapat menurunkan pH sehingga menstimulir pertumbuhan L. bulgaricus sedangkan L. bulgaricus menghasilkan asam amino seperti valin, histidin, dan glisin yang dibutuhkan oleh S. thermophilus Tamime dan Robinson, 1999.

2.3.2. Lactobacillus bulgaricus

Lactobacillus bulgaricus dikelompokkan ke dalam kingdom Prokariota, divisi Bacteria, filum Firmicutes, kelas Bacilli, ordo Lactobacilles, famili Lactobacillaceae, genus Lactobacillus, dan spesies L. bulgaricus Buchanan dan Gibbons, 1974. L. bulgaricus merupakan bakteri Gram positif, anaerob fakultatif, homofermentatif, berbentuk batang dengan diameter 0,5-0,8 μm panjangnya ± 2-9 μm, tidak berspora, dan bersifat katalase negatif. L. bulgaricus termasuk jenis bakteri termofilik karena hidup secara optimum pada suhu 45 o C, suhu minimum 22 o C, dan suhu maksimum 50-52 o C Erkus, 2007 Gambar 2.3.2. Gambar 2.3.2. Lactobacillus bulgaricus Singer, 2008 Pada pembuatan yoghurt, L. bulgaricus berperan dalam penurunan pH sampai sekitar 4.0. Selain itu, L. bulgaricus juga memberi kontribusi terhadap flavor yoghurt melalui produksi asam laktat, asetaldehid, asam asetat, dan diasetil Winarno et al., 1993. Bakteri L. bulgaricus ini lebih tahan terhadap asam dibanding Streptococcus dan Pediococcus. Oleh karena itu, lebih banyak terdapat pada tahapan terakhir dari tahapan fermentasi tipe asam laktat Tserovska et al., 2000. Lactobacillus merupakan flora normal dalam usus dan vagina manusia, tidak patogen dan toksigenik, dan dapat mempertahankan viabilitas selama penyimpanan Macfarlane dan Cummings, 1999. L. bulgaricus di dalam susu lebih bersifat proteolitik yang berkontribusi pada tekstur dan aroma produk susu fermentasi, yaitu dengan membebaskan valin, histidin, dan glisin yang diperlukan oleh S. thermophilus selama pertumbuhannya.

2.3.3. Bakteri Asam Laktat sebagai Probiotik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

9 90 130

Efektifitas Pemberian Soyghurt Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Mencit (Mus musculus) Dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat Dan Suhu Inkubasi Yang Optimum

0 28 119

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL.

0 0 11

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Timbal 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Timbal - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7

EFEKTIFITAS PEMBERIAN SOYGHURT YANG MENGANDUNG BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM MEMPERBAIKI KERUSAKAN JARINGAN HATI MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAPAR TIMBAL TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ma

0 0 18