2004. Soyghurt juga mengandung senyawa seperti isoflavon dan bersifat sebagai antioksidan Vij et al., 2011; Pyo dan Song, 2009. Dengan suplementasi soyghurt
ini diharapkan dapat mencegah dan mengeliminasi senyawa radikal bebas akibat paparan timbal, serta dapat mencegah terjadinya stres oksidatif pada sel dan organ
hati. Dengan melihat besarnya potensi bahan-bahan bioaktif serta keberadaan
bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus yang terdapat di dalam soyghurt dan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh timbal terutama terhadap hati maka penulis
tertarik untuk melihat apakah soyghurt mampu melindungi kerusakan hati yang disebabkan oleh timbal.
1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penelitian tentang efektifitas pemberian soyghurt dalam perbaikan kerusakan hati mencit yang dipapar timbal dibatasi aplikasinya pada bakteri S.
thermophilus dan L. bulgaricus serta perbaikan kerusakan hati yang terpapar timbal, didasarkan pada pertimbangan bahwa kedua bakteri tersebut sangat
menentukan keberhasilan proses fermentasi soyghurt dalam menghasilkan metabolit sekunder, diharapkan dapat mencegah dan mengeliminasi senyawa ROS
dan radikal bebas akibat paparan timbal, dan mencegah terjadinya kerusakan pada organ hati dan sel-sel hati.
Guven dan Gulmez 2003 menyatakan bahwa produk susu fermentasi memberikan efek protektif yang lebih baik terhadap senyawa toksik dan
karsinogen. Begitu juga Smith 2003 menyatakan yoghurt banyak mengandung berbagai vitamin yang berperan sebagai antioksidan yang dapat menetralkan
senyawa ROS dan radikal bebas yang bersifat merusak sel dan organ hati. Vij et al. 2011 juga menyatakan soyghurt bermanfaat bagi kesehatan yang berpotensi
sebagai antioksidan yang merupakan jalur pertahanan tubuh. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :
1. Apakah perbedaan lama waktu fermentasi pada proses pembuatan
soyghurt dapat menghasilkan jumlah koloni bakteri asam laktat yang bervariasi.
2. Apakah bakteri asam laktat pada soyghurt memiliki potensi dalam
memperbaiki kerusakan hati yang terpapar timbal.
1.3. Kerangka Pemikiran
Timbal merupakan senyawa toksik dan bersifat karsinogen. Pengaruh negatif paparan timbal dapat membentuk radikal bebas dalam tubuh serta
menurunkan kemampuan antioksidan sehingga dengan sendirinya akan terjadi stres oksidatif. Stres oksidatif dapat menyebabkan terjadinya reaksi peroksidasi
lipid membran, yang mengakibatkan hilangnya fungsi sel, apabila berlanjut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan dan kematian sel-sel hati Mahdi et al., 2007.
Upaya pencegahan terhadap kerusakan hati ini diperlukan suatu asupan untuk melindungi hati dari kerusakan dengan pemberian soyghurt, yang
pembuatannya menggunakan kultur BAL S. thermophilus dan L. bulgaricus. Pertumbuhan BAL pada pembuatan soyghurt sangat dipengaruhi oleh waktu
fermentasi, sehingga diperlukan penggunaan waktu yang berbeda untuk melihat seberapa banyak jumlah koloni S. thermophilus dan L. bulgaricus pada fermentasi
soyghurt sehingga penyembuhan kerusakan hati dapat terlihat nyata. Begitu juga untuk dapat memantau pengaruh asupan soyghurt dalam mencegah kerusakan hati
yang terpapar timbal, dipakailah suatu pemeriksaan biokimia berupa pemeriksaan kadar enzim transaminase SGOTSGPT dan pemeriksaan histopatologis organ
hati.
Gambar 1.3. Kerangka Pemikiran Penelitian
Timbal
Stres Oksidatif
- Inokulasi BAL - Fermentasi:
4, 6, 8 jam
HATI
Peroksidasi Lipid
SGOT SGPT
Gambaran - Makroskopis
- Histopatologi Hati
Soyghurt
1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :