diduga karena pemberian timbal yang masuk ke dalam sel dan mempengaruhi organela sel seperti mitokondria sehingga menghambat pembentukan ATP,
dengan berkurangnya ATP di dalam sel maka metabolisme sel akan terganggu. Terganggunya metabolisme sel menyebabkan fungsi hati juga terganggu dan akan
terjadi kerusakan pada sel-sel hati. Karena hati mempunyai peran yang kompleks di dalam tubuh maka rusaknya sel-sel hati akan mengurangi pembentukan lipid
dan glikogen sehingga mengurangi penambahan bobot badan atau bobot badan menjadi turun Oktavianti et al., 2005.
Hati juga berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan garam empedu untuk menghidrolisis lipid dan metabolisme
karbohidrat Guyton, 2006. Apabila garam empedu terganggu produksinya, akan mengakibatkan zat makanan yang berupa lipid tidak dapat
dicerna. Terganggunya fungsi hati dalam metabolisme karbohidrat akan mengakibatkan turunnya
produksi glikogen dalam tubuh. Menurunnya produksi glikogen dan juga tidak adanya masukan lipid tubuh mengakibatkan turunnya bobot badan. Waktu yang
dibutuhkan tubuh untuk memetabolisme seluruh timbal yang masuk sekitar satu sampai tiga jam Tong et al., 2000.
4.6. Berat Hati Mencit
Mus musculus L.
Pengukuran berat hati setiap mencit dilakukan pada akhir dari perlakuan. Hasil pengukuran berat hati mencit ditampilkan pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil Rata-rata Berat Hati Mencit
Mus musculus L. Sesudah Perlakuan g
Perlakuan Berat Hati Mencit
Rata-rata ± SD g
K 0,97±0,03
ab
P1 0,94±0,02
P2
a
0,99±0,03 P3
b
0,95±0,03
a
Keterangan: K=kelompok kontrol, P1=kelompok timbal, P2=kelompok soyghurt, P3=kelompok timbal dan soyghurt.
Dari Tabel 4.6. terlihat berat hati yang terberat adalah pada kelompok perlakuan soyghurt P2 dengan berat 0,99 ± 0,03 g secara statistik menunjukkan
berbeda nyata p0.05 terhadap kelompok PI dan P3 namun berbeda tidak nyata p0.05 dengan kelompok kontrol K. Sedangkan berat hati yang teringan
terdapat pada kelompok perlakuan timbal P1 dengan berat 0,94 ± 0,02 g secara statistik menunjukkan berbeda nyata p0.05 terhadap kelompok perlakuan
soyghurt P2 namun berbeda tidak nyata p0.05 terhadap kelompok kontrol K dan kelompok perlakuan timbal dan soyghurt P3. Pada penelitian ini berat hati
bukan suatu ukuran untuk menentukan kerusakan hati.
Gambar 4.6.
Rata-rata berat hati mencit Mus musculus L.. Keterangan: Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama
berbeda tidak nyata pada taraf uji 5 P0,05, K=kelompok kontrol, P1=kelompok timbal, P2=kelompok soyghurt, P3=kelompok timbal dan
soyghurt.
Pada grafik histogram Gambar 4.6. terlihat berat hati mencit yang teringan adalah pada kelompok timbal P1 lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kelompok timbal dan soyghurt P3. Timbal merupakan jenis senyawa yang bersifat korosif bagi sel. Masuknya timbal ke dalam tubuh melalui jalur oral akan
diserap melalui intestinum, selanjutnya didistribusikan melalui pembuluh darah menuju hati. Timbal di dalam tubuh menyebabkan kerusakan pada sel dari organ
yang dilewatinya. Kerusakan pada sel hati terutama akan merusak membran sel, kerusakan membran sel ini menyebabkan proses pertukaran senyawa yang keluar
masuk ke dalam sel hati terganggu, akibatnya terjadi gangguan pada proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sehingga kerja dari organ hati ini
tidak maksimal dan berdampak pada penurunan berat hati Niendya et al., 2011.
ab a
b a
4.7. Pemeriksaan Kadar Enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase