4.7. Pemeriksaan Kadar Enzim Glutamat Oksaloasetat Transaminase
GOT dan Kadar Enzim Glutamat Piruvat Transaminase GPT
Glutamat Oksaloasetat Transaminase GOT dan Glutamat Piruvat Transaminase GPT merupakan dua enzim transaminase yang di hasilkan oleh
sel-sel hati. Bila sel-sel hati rusak kadar kedua enzim ini dalam serum akan meningkat. Enzim ini digunakan sebagai pertanda untuk kerusakan hati dan uji
toksisitas preklinik Sihombing, 2010. Menurut Hall 2007 dengan berat mencit 30-40 g kadar SGOT normal dalam darah mencit 70-400 IUL, sedangkan kadar
SGPT normal 25-200 IUL. Pengaruh pemberian timbal dan pemberian soyghurt terhadap kadar enzim transaminase baik kadar SGOT dan SGPT dari penelitian ini
ditunjukkan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil Rata-rata Kadar SGOT dan SGPT Mencit
Mus musculus L. Sesudah Perlakuan
Perlakuan SGOT IUL
Rata-rata ± SD SGPT IUL
Rata-rata ± SD
K 240,86±20,90
53,29±10,06
a a
P1 544,00±30,26
116,43±11,13
b b
P2 253,71±12,74
66,86±4,56
ac
P3
c
456,29±26,87
d
85,86±7,06
d
Keterangan: K=kelompok kontrol, P1=kelompok timbal, P2=kelompok soyghurt, P3=kelompok timbal dan soyghurt.
Dari Tabel 4.7. diperoleh hasil pemeriksaan kadar SGOT mencit yang paling rendah adalah pada kelompok kontrol K dengan nilai 240,86 ± 20,90
IUL secara statistik menunjukkan berbeda nyata P0.05 dengan kelompok perlakuan timbal P1 dan kelompok perlakuan timbal dan soyghurt P3, namun
berbeda tidak nyata P0.05 dengan kelompok perlakuan soyghurt P2. Begitu juga dengan kadar SGPT, yang paling rendah adalah pada kelompok kontrol K
dengan nilai 53,29 ± 10,06 IUL secara statistik menunjukkan berbeda nyata P0.05 dengan kelompok P1, kelompok P2, dan kelompok P3.
Sedangkan kadar SGOT yang tertinggi terdapat pada kelompok perlakuan timbal P1 dengan nilai 544,00 ± 30,26 IUL secara statistik menunjukkan
berbeda nyata P0.05 dengan kelompok kontrol K, P2, dan P3. Hal ini diduga
karena timbal dapat terakumulasi dijaringan hati, sehingga mengakibatkan kerusakan pada membran sel dan gangguan pada permeabilitas dinding sel
sehingga menyebabkan masuknya air dan zat-zat toksik ke dalam sel yang berakibat kerusakan pada sel dan organela sel Mudipali, 2007. Sel mengalami
karyolisis sehingga GOT terbebas keluar dari dalam sel dan kadarnya meningkat di dalam darah Oktavianti et al., 2005. Kadar SGPT yang tertinggi juga terdapat
pada kelompok perlakuan timbal P1 dengan nilai 116,43 ± 11,13 IUL secara statistik menunjukkan berbeda nyata P0.05 dengan kelompok kontrol K, P2,
dan P3. GPT merupakan enzim sitosol yang terlibat di dalam proses glukoneogenesis. Peningkatan kadar SGPT dalam darah terutama akibat
kerusakan sel hati. Kerusakan hepatosit diawali dengan perubahan permeabilitas membran sel, kerusakan organel-organel sel yang diikuti dengan kematian sel.
Timbal di dalam hati dapat menginduksi terbentuknya radikal bebas yang dapat merusak permeabilitas membran sel mengakibatkan enzim GPT bebas keluar dari
sel, sehingga terjadi peningkatan kadar SGPT di dalam darah Oktavianti et al., 2005.
Gambar 4.7.
Rata-rata kadar enzim SGOTSGPT mencit Mus musculus L.. Keterangan: Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh
huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata pada taraf uji 5 P0,05, K=kelompok kontrol, P1=kelompok timbal, P2=kelompok soyghurt,
P3=kelompok timbal dan soyghurt.
a b
d
a b
c ac
d
K
Kadar SGOT pada kelompok perlakuan timbal dan soyghurt P3 dengan nilai 456,29 ± 26,87 secara statistik menunjukkan berbeda nyata P0.05
dengan kelompok K, P1, dan P2. Begitu juga dengan kadar SGPT pada kelompok P3 dengan nilai 85,86 ± 7,06 secara statistik menunjukkan berbeda nyata
P0.05 dengan kelompok K, P1, dan P2. Kadar SGOT dan SGPT pada kelompok perlakuan P3 walaupun berbeda nyata dengan kelompok K dan P1,
namun kadar SGOT dan SGPT nya lebih rendah dibanding dengan kadar SGOT dan SGPT pada P1. Hal ini diduga karena soyghurt mengandung antioksidan yang
potensial meredam radikal bebas lipid peroksida yang disebabkan oleh timbal. Selain itu lamanya waktu terapipemberian soyghurt hanya 14 hari, diduga kurang
efektif dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT di dalam serum.
4.8. Kerusakan Hati Secara Makroskopis