Kadar SGOT pada kelompok perlakuan timbal dan soyghurt P3 dengan nilai 456,29 ± 26,87 secara statistik menunjukkan berbeda nyata P0.05
dengan kelompok K, P1, dan P2. Begitu juga dengan kadar SGPT pada kelompok P3 dengan nilai 85,86 ± 7,06 secara statistik menunjukkan berbeda nyata
P0.05 dengan kelompok K, P1, dan P2. Kadar SGOT dan SGPT pada kelompok perlakuan P3 walaupun berbeda nyata dengan kelompok K dan P1,
namun kadar SGOT dan SGPT nya lebih rendah dibanding dengan kadar SGOT dan SGPT pada P1. Hal ini diduga karena soyghurt mengandung antioksidan yang
potensial meredam radikal bebas lipid peroksida yang disebabkan oleh timbal. Selain itu lamanya waktu terapipemberian soyghurt hanya 14 hari, diduga kurang
efektif dalam menurunkan kadar SGOT dan SGPT di dalam serum.
4.8. Kerusakan Hati Secara Makroskopis
Perubahan makroskopis hati mencit Mus musculus L. setelah pemberian timbal dan soyghurt ditunjukkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Derajat Kerusakan Hati Mencit Mus musculus L. Secara
Makroskopis Sesudah Perlakuan
Kelompok N
Derajat Kerusakan Hati Mencit Secara Makroskopis
+ ++
+++ K
7 100
- -
- P1
7 -
100 -
- P2
7 100
- -
- P3
7 -
100 -
-
Keterangan: = tidak terjadi perubahan warna
+ = bila ditemukan terjadi perubahan warna
++ = bila ditemukan terjadi perubahan warna dan struktur permukaan
+++ = bila ditemukan terjadi perubahan warna, struktur permukaan, dan konsistensi
Hati normal menurut Covelli 1972 berwarna coklat kemerahan, dengan struktur permukaan yang licin dan konsistensinya padat dan kenyal. Pada Tabel
4.8. menunjukkan kelompok kontrol K dan kelompok perlakuan soyghurt P2 secara makroskopis tidak terjadi kerusakan hati, hal ini terlihat hati mencit masih
berwarna coklat kemerahan dengan permukaan yang licin dan konsistensi kenyal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.8. a dan b.
Gambar 4.8. a dan b. Gambaran hati mencit Mus musculus L. secara makroskopis.
Keterangan: K= kelompok kontrol, P2= kelompok soyghurt.
Sedangkan pada kelompok perlakuan timbal P1 dan kelompok perlakuan timbal dan soyghurt P3 secara makroskopis menunjukkan terjadinya kerusakan
hati, hal ini terlihat adanya perubahan warna + sebesar 100 dari warna coklat kemerahan menjadi pucat, namun struktur permukaannya masih licin dan
konsistensi masih kenyal. Perubahan warna yang terjadi pada hati diduga karena pemaparan timbal secara terus menerus sehingga meningkatkan kerusakan sel-sel
hati mencit dan berakibat pada perubahan warna yang terlihat secara makroskopis. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini 2008,
pemaparan timbal secara oral selama 4 minggu menunjukkan terjadi perubahan warna dengan konsistensi yang lembek pada hati mencit. Perubahan warna hati
mencit terlihat pada Gambar 4.8. c dan d.
Gambar 4.8. c dan d. Gambaran hati mencit Mus musculus L. secara makroskopis.
Keterangan: P1= kelompok timbal, P3= kelompok timbal dan soyghurt.
K
P1 P3
a b
c d
P2
4.9. Kerusakan Sel Hati Secara Mikroskopis