Kelainan Fungsi Hati dan Kadar Transaminase

persarafan, dan hormonal, aliran ini berubah cepat pada waktu kerja, terik matahari, dan shock Burt dan Day, 2002. Hati memiliki dua sumber pemasok darah yaitu vena porta dan arteri hepatika, ke duanya merupakan sistem aliran darah utama yang menyediakan darah untuk hati Junqueira et al., 1998. Darah masuk melalui vena porta yang berasal dari saluran pencernaan dan organ abdomen lain yaitu limpa, pankreas, dan kantung empedu. Darah yang masuk mengandung berbagai nutrisi yang baru diserap dan siap untuk diproses lebih lanjut oleh hati. Selain nutrisi, turut masuk berbagai bakteri, darah merah yang sudah tua dan toksin yang harus diolah, dihancurkan atau juga disimpan. Sebanyak 80 darah pada organ hati berasal dari vena porta sedangkan dari arteri hepatika mengalir sekitar 20 darah yang kaya oksigen. Darah dari arteri hepatika dan vena porta mengalir dari arah triad portal ke vena sentralis sedangkan empedu mengalir dari arah vena sentralis ke triad portal Robbins dan Cotran, 2010.

2.4.4. Kelainan Fungsi Hati dan Kadar Transaminase

Pengujian ketidaknormalan fungsi hati dapat dilakukan dengan menentukan kadar enzim yang terlibat di dalam proses metabolisme hati. Penetapan aktivitas enzim dalam serum yang saat ini banyak dilakukan di laboratorium klinik sebagai test rutin untuk keperluan diagnosa kerusakan hati, antara lain penentuan kadar enzim transaminase yaitu Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase SGOT dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase SGPT Kang et al., 2008. Transaminase merupakan jenis enzim intraseluler yang terlibat di dalam metabolisme karbohidrat dan asam amino. Transaminase dibutuhkan oleh tubuh untuk pemindahan nitrogen dari asam amino dan pengambilan atom karbon yang akan diubah menjadi glukosa dalam hati. GOT merupakan katalisator pada pemindahan gugus α-amino dari aspartat dan α- ketoglutarat menjadi oksaloasetat dan glutamat. Naiknya kadar SGOT dalam darah menunjukkan adanya kerusakan jantung, otot, dan hati. GPT merupakan enzim katalis pada pemindahan gugus α-amino dari alanin dan α-ketoglutarat menjadi piruvat dan glutamat. Nekrosis dan kerusakan membran sel akan menyebabkan lepasnya enzim ini ke dalam sirkulasi darah, sehingga kadar enzim SGPT di dalam darah akan naik Satyawirawan dan Suryaatmadja, 1983; Widman, 1992. GOT dan GPT terdapat di dalam sel-sel beberapa organ seperti jantung, hati, ginjal, dan pankreas. Dalam hal kuantitas GOT terdapat dalam otot jantung sedangkan GPT terdapat dalam sel hati. Distribusi kedua enzim ini di dalam sel ternyata berbeda. GOT sebagian besar terikat dalam organela sel hati dan sebagian dalam sitoplasma, sedangkan GPT hanya terdapat dalam sitoplasma, sehingga kenaikan aktivitas GOT dalam serum lebih tinggi bila kerusakan sel-sel hati mengenai organelanya, sebaliknya kerusakan sel hati yang mengenai dinding sel akan mengakibatkan kenaikan GPT dalam serum yang lebih tinggi dibandingkan dengan GOT. Peningkatan aktivitas enzim SGOT dan SGPT dalam serum merupakan petunjuk yang penting terhadap adanya kerusakan sel-sel hati Panjaitan et al., 2007. Pada orang normal, kadar SGOT berkisar 10-45 UL, dan kadar SGPT berkisar 10-36 UL. Sedangkan pada mencit kadar SGOT berkisar 70-400 UL dan kadar SGPT berkisar 25-200 UL Hall, 2007.

2.4.5. Intoksikasi Hati

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

9 90 130

Efektifitas Pemberian Soyghurt Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Mencit (Mus musculus) Dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat Dan Suhu Inkubasi Yang Optimum

0 28 119

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL.

0 0 11

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Timbal 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Timbal - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7

EFEKTIFITAS PEMBERIAN SOYGHURT YANG MENGANDUNG BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM MEMPERBAIKI KERUSAKAN JARINGAN HATI MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAPAR TIMBAL TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ma

0 0 18