Uji Reduksi Nitrat Hadioetomo, 1985 Uji Hidrolisis Pati Cappucino dan Sherman, 2002 Uji Ketahanan Suhu Cappucino dan Sherman, 2002 Fermentasi Karbohidrat Lay, 1994

pecahterangkat ke atas artinya ada memproduksi gas; -jika bagian bawah agar berwarna hitam artinya ada memproduksi H 2 S.

3.7.6.6. Uji Sitrat Cappucino dan Sherman, 2002

Uji sitrat digunakan untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Satu ose bakteri diinokulasikan ke dalam media Simmons Citrate agar, inkubasi pada suhu 37 ⁰C selama 48 jam, warna biru pada media menunjukkan reaksi positif, warna hijau menunjukkan reaksi negatif.

3.7.6.7. Uji Reduksi Nitrat Hadioetomo, 1985

Dalam uji reduksi nitrat, bakteri diinokulasi ke dalam Nitrate Broth. Setelah inkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam, tetesi tiga tetes larutan asam sulfanilat dan tiga tetes larutan dimetil alpa-naphtylamin. Bila bakteri yang diuji dapat mereduksi nitrat menjadi nitrit, maka akan segera terbentuk warna merah, dan negatif jika tidak terjadi perubahan warna.

3.7.6.8. Uji Hidrolisis Pati Cappucino dan Sherman, 2002

Bakteri yang akan diuji digoreskan pada setengah bagian cawan yang berisi medium Starch agar. Inkubasi dilakukan pada suhu 37 o C selama 48 jam. Setelah inkubasi, koloni yang tumbuh ditetesi larutan garam iodium sehingga semua bagian agar terendam. Uji hidrolisis pati positif ditandai dengan terbentuknya bagian yang transparan bening di sekeliling koloni yang tumbuh.

3.7.6.9. Uji Ketahanan Suhu Cappucino dan Sherman, 2002

Isolat di larutkan ke dalam media MRS broth, inkubasi pada suhu 10 o C dan 45 o C selama 48 jam. Jika media keruh terjadi pertumbuhan bakteri.

3.7.6.10. Fermentasi Karbohidrat Lay, 1994

Lima tabung yang berisi media karbohidrat manitol, mannosa, galaktosa, laktosa, fruktosa diinokulasikan dengan biakan isolat. Ditambahkan media BCP Brom Cresol Purple sebagai indikator asam. Inkubasi pada suhu 37 o C selama 48 jam. Diamati perubahan warnanya, positif jika medium berubah menjadi kuning artinya isolat tersebut mampu memfermentasi karbohidrat, negatif jika medium tetap berwarna ungu.

3.8. Pemeliharaan Hewan Coba

Penelitian ini menggunakan mencit Mus musculus L. jantan yang sehat sebanyak 28 ekor yang berumur 8-11 minggu dengan berat 30-40 g. Mencit diperoleh dari Balai Penyidikan Hewan Sumatera Utara dan dibagi dalam empat kelompok. Mencit ditempatkan di dalam kandang yang terbuat dari plastik dengan ukuran 30 x 20 x 10 cm, ditutup dengan anyaman kawat, dialasi dengan sekam padi setebal 0,5-1 cm diganti setiap 3 hari sekali, dengan 7 ekor setiap kandang secara acak diberi tanda sesuai perlakuan. Makanan yang diberikan berupa pellet produksi PT. Charoen Pokphan Medan dan minuman air PAM yang diberikan setiap hari secara ad-libitum, pencahayaan diatur dengan 12 jam terang dan 12 jam gelap, sedangkan suhu dan kelembapan ruangan dibiarkan berada pada keadaan alamiah. Ethical Clearance diperoleh dari Komisi Etik Penelitian Hewan Fakultas MIPA USU Medan.

3.9. Perlakuan Hewan Coba

Soyghurt yang mengandung jumlah bakteri asam laktat paling banyak dari ketiga perlakuan adalah yang diberikan kepada hewan uji mencit Mus musculus L., dengan jumlah sampel 28 ekor mencit, yang dibagi dalam empat kelompok dengan masing-masing kelompok 7 ekor mencit. a. Kelompok I K: kelompok kontrol tanpa diberi soyghurt dan timbal hanya diberikan aquadest sebanyak 0,5 ml dengan menggunakan jarum gavage selama 14 hari. Pada hari ke-15 ke 7 ekor mencit didekapitasi, dilakukan pengambilan darah dan organ hati. b. Kelompok II P1: kelompok perlakuan dengan diberikan timbal dengan konsentrasi 0,2 0,2 g dalam 100 ml aquadest sebanyak 0,5 ml dengan menggunakan jarum gavage selama 14 hari. Pada hari ke-15 ke 7 ekor mencit didekapitasi, dilakukan pengambilan darah dan organ hati.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

9 90 130

Efektifitas Pemberian Soyghurt Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dalam Darah Mencit (Mus musculus) Dengan Jumlah Bakteri Asam Laktat Dan Suhu Inkubasi Yang Optimum

0 28 119

PENGARUH PEMBERIAN JUS MANGGA (Mangifera indica L.) TERHADAP KERUSAKAN SEL GINJAL MENCIT (Mus musculus) YANG DIPAPAR PARASETAMOL.

0 0 11

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Timbal 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Timbal - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 31

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7

EFEKTIFITAS PEMBERIAN SOYGHURT YANG MENGANDUNG BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM MEMPERBAIKI KERUSAKAN JARINGAN HATI MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAPAR TIMBAL TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Ma

0 0 18