3.16. Pengamatan Sel Hati secara Mikroskopis 51
3.17. Analisis Data 51
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Hasil Penelitian 52
4.2. Isolasi dan Penghitungan Jumlah Koloni BAL
52 4.3.
Identifikasi Bakteri Asam Laktat 54
4.4. Perubahan Prilaku Mencit
56 4.5.
Bobot Badan Mencit 57
4.6. Berat Hati Mencit
59 4.7.
Pemeriksaan Kadar Enzim GOT dan GPT 61
4.8. Kerusakan Hati secara Makroskopis
63 4.9.
Kerusakan Sel Hati secara Mikroskopis 65
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.
Kesimpulan 70
5.2. Saran
70
DAFTAR KEPUSTAKAAN 71
LAMPIRAN L-1
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel
Judul Halaman
2.2.1 Standar Nasional Indonesia untuk Yoghurt 2981:2009
14 2.2.2
Perbandingan Komposisi Nutrien Susu Kedelai dan Susu Sapi 17
2.3 Karakterisasi Empat Genus Bakteri Asam Laktat
22 2.3.3
Bakteri Asam Laktat yang Digunakan sebagai Probiotik 26
4.2a Jumlah Koloni BAL pada Soyghurt Suhu Inkubasi 40
o
C dengan Waktu Fermentasi 4, 6, dan 8 jam
53 4.2b
Jumlah Koloni Bakteri S. thermophilus dan L. bulgaricus pada Pengenceran 10
-7
waktu Fermentasi 8 jam 54
4.3 Karakterisasi Morfologi dan Sifat Fisiologi S. thermophilus
dan L. bulgaricus 55
4.4 Prilaku Mencit Sebelum dan Sesudah Perlakuan
57 4.5
Hasil Rata-rata Peningkatan dan Penurunan Bobot Badan Mencit Sebelum dan Sesudah Perlakuan
58 4.6
Hasil Rata-rata Berat Hati Mencit Sesudah Perlakuan g 59
4.7 Hasil Rata-rata Kadar SGOT dan SGPT Mencit Mus
musculus L. Sesudah Perlakuan 61
4.8 Derajat Kerusakan Hati Mencit Mus musculus L. secara
Makroskopis Sesudah Perlakuan 63
4.9 Hasil Rata-rata Kerusakan Sel Hati Mencit secara
Mikroskopis Sesudah Perlakuan 65
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar
Judul Halaman
1.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
6 2.1.2
Akumulasi Timbal dalam Tubuh Manusia 9
2.2.2 Soyghurt
19 2.3
Skema Pembentukan Asam Laktat dari Glukosa oleh BAL Homofermentatif dan Heterofermentatif
20 2.3.1
Streptococcus thermophilus 23
2.3.2 Lactobacillus bulgaricus
24 2.4.1
Morfologi Hati Mencit Mus musculus L. 28
2.4.2a Morfologi Hati Manusia Normal
28 2.4.2b
Struktur Mikroskopis Lobulus Hati Manusia 29
2.4.2c Sistem Asinus Hati Manusia
30 3.7.4
Cara Pengenceran Soyghurt untuk Isolasi Bakteri pada Media Biakan dalam Cawan Petri
43 4.5
Peningkatan dan Penurunan Bobot Badan Mencit 58
4.6 Rata-rata Berat Hati Mencit Mus musculus L.
60 4.7
Rata-rata Kadar Enzim SGOT dan SGPT Mencit 62
4.8a Gambaran Hati Mencit secara Makroskopis
64 4.8b
Gambaran Hati Mencit secara Makroskopis 64
4.8c Gambaran Hati Mencit secara Makroskopis
64 4.8d
Gambaran Hati Mencit secara Makroskopis 64
4.9a Gambaran Histologi Hati Mencit secara Mikroskopis
65 4.9b
Gambaran Histologi Hati Mencit secara Mikroskopis 66
4.9c Gambaran Histologi Hati Mencit secara Mikroskopis
67 4.9d
Gambaran Histologi Hati Mencit secara Mikroskopis 67
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
Halaman Lampiran
A Surat Ethical Clearance
L-1 B
Ringkasan Kegiatan Penelitian L-2
C Skema Perlakuan Hewan Coba
L-3 D
Diagram Alir Pembuatan Starter Soyghurt L-4
E Diagram Alir Pembuatan Susu Kedelai
L-5 F
Diagram Alir Pembuatan Soyghurt L-6
G Reaksi Karbohidrat dari Genus Lactobacillus
L-7 H
Pola Fermentasi Gula oleh Bakteri Asam Laktat L-8
I Reaksi Karbohidrat dari Genus Streptococcus
L-9 J
Tabel Uji Statistik L-10
K Hasil Uji Morfologi dan Fisiologi Bakteri Asam Laktat
L-19 L
Dokumentasi Penelitian L-21
EFEKTIFITAS PEMBERIAN SOYGHURT YANG MENGANDUNG BAKTERI ASAM LAKTAT DALAM MEMPERBAIKI KERUSAKAN
JARINGAN HATI MENCIT Mus musculus L. YANG DIPAPAR TIMBAL
ABSTRAK
Paparan timbal dapat mengakibatkan kerusakan sel-sel hepatosit yang berakibat meningkatnya kadar enzim Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase SGOT
dan Serum Glutamat Piruvat Transaminase SGPT dalam darah yang sering menjadi indikator adanya kerusakan hati. Tujuan penelitian ini ialah untuk
pembuatan soyghurt dengan menggunakan starter soyghurt yang mengandung bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus, dan
melihat manfaatnya dalam memperbaiki kadar SGOT dan SGPT yang dihasilkan oleh jaringan hati serta gambaran makroskopis dan histopatologi hati mencit Mus
musculus L. jantan yang diberi timbal. Perlakuan waktu fermentasi pada pembuatan soyghurt ialah 4, 6, dan 8 jam pada suhu inkubasi 40
o
C. Analisa jumlah bakteri asam laktat berdasarkan Standard Plate Count. Identifikasi jenis
bakteri dilakukan dengan pengamatan karakteristik sifat morfologi dan sifat fisiologis bakteri. Sifat morfologi dilakukan uji pewarnaan Gram dan motilitas
bakteri, sedangkan sifat fisiologisnya dilakukan uji katalase, indol, H
2
S, pembentukan gas, fermentasi glukosa, penggunaan sitrat, reduksi nitrat, hidrolisa
pati, ketahanan suhu, dan fermentasi karbohidrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi yang baik pada pembuatan soyghurt adalah 8 jam dengan
jumlah koloni sebesar 1,71 x 10
9
cfuml. Pemberian timbal meningkatkan kadar SGOT dengan nilai 544,00±30,26 IUml, kadar SGPT 116,43±11,13 IUml
dan kerusakan sel hati dengan nilai 28,57±8,13. Sebaliknya pemberian soyghurt dapat menurunkan kadar SGOT 456,29±26,87 IUml, kadar SGPT 85,86±7,06
IUml dan perbaikan sel-sel hati 19,05±6,30; p 0.05. Hasil menunjukkan bahwa soyghurt yang mengandung bakteri asam laktat efektif dalam memperbaiki
kerusakan jaringan hati mencit yang terpapar timbal.
Katakunci:
bakteri asam laktat, fermentasi soyghurt, makroskopis dan histopatologi hati, SGOT, SGPT
THE EFFECTIVENESS OF SOYGURT CONTAINING LACTIC ACID BACTERIA IN REPAIRING LIVER TISSUE DAMAGE OF LEAD
EXPOSED MICE Mus musculus L.
ABSTRACT
The influence of metalloid lead again the liver cells damage, which may consequently increase of Glutamat Oksaloasetat Transaminase Serum SGOT
and Glutamat Piruvat Transaminase Serum SGPT, in the blood plasma and therefore both of them frequently used as indicators of liver cells damage. The
aim of this study was to investigate the production of soygurt which lactic acid bacteria Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus as well as its
benefit in improving the levels of SGOT and SGPT, also the macroscopic and histopahologic of mice Mus musculus L. to be exposed by lead. During the
fermentation, the soygurt was incubated at 40
C for 4, 6, and 8 hours. Total colony count of the lactic acid bacteria was carried out using Standard Plate
Count, whilst the identification of the type of the lactic acid bacteria was performed the morphological and physiological characteristics of the bacteria.
The morphological characteristic was tested using Gram staining and motility of the bacteria, while the physiological characteristic was tested by the catalase,
indol, H
2
S, the gas formation, the glucose fermentation, the utilization of citrate, reduction of nitrate, hydrolysis of starch, resistance to temperature and
carbohydrate fermentation. The result showed that the optimal fermentation time of soygurt production was 8 hours and the total colony was 1,71 x 10
9
cfuml. Exposure to lead increased the levels of mean ± S.D of the SGOT 554.00 ± 30.26
IUml, SGPT 116.43 ± 11.13 IUml and hepatocyte cell damage 28.57 ± 8.13. In contrary, the administration of soygurt reduced the levels of SGOT 456. 29 ±
26.87 IUml, SGPT 85.86 ± 7.06 IUml and improvement of hepatocytes 19.05 ± 6.03; p 0.05. The result demonstrated that soygurt containing lactic acid
bacteria was effective in repairing liver tissue damage in lead-exposed mice.
Keywords: lactic acid bacteria, soygurt fermentation, macroscopy and
histopathology of the liver, SGOT, SGPT
BAB 1 PENDAHULUAN