Pengertian Keaktifan Indikator Keaktifan

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan berbagai teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Kajian Pustaka

1. Keaktifan Belajar

a. Pengertian Keaktifan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003:23 mengartikan keaktifan sebagai kegiatan, kesibukan. Joni 1984:1 mengemukakan bahwa keaktifan dapat mengambil bentuk yang beraneka ragam seperti misalnya mendengarkan kuliah, mendiskusikan hubungan sebab akibat dalam suatu kejadian, membuat sesuatu bel listrik, menulis suatu laporan dan seterusnya. Keaktifan-keaktifan yang lebih penting bahkan lebih sulit diamati menggunakan isi khasanah pengetahuan dalam memecahkan masalah baru, menyatakan gagasan dengan bahasa sendiri, menyusun suatu rencana satu pelajaran atau eksperimen IPA dan seterusnya. Sriyono 1992:75 mengartikan bahwa pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid- muridnya aktif, jasmani maupun rohani meliputi keaktifan indera, akal, ingatan, emosi. 10 Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan adalah kegiatan mendengarkan, mendiskusikan, membuat sesuatu dan sebagainya yang dilakukan seseorang dengan giat, rajin dan sungguh-sungguh dengan menggunakan indera, akal, ingatan, dan emosi.

b. Indikator Keaktifan

Menurut Sudirman 1987:102, kadar tinggi-rendahnya siswa aktif dapat diketahui dari indikatornya, yaitu gejala yang tampak, baik pada tingkah laku siswa dan pengajar maupun di dalam bentuk alat, organisasi kegiatan, serta iklim kerja ketika kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Joni 1984:17 mengemukakan tentang indikator- indikator yang dimaksud itu adalah sebagai berikut: 1. Menyampaikan pendapat, usul dan saran. 2. Keterlibatan mental di dalam kegiatan belajar. 3. Peranan guru sebagai fasilitator. 4. Belajar dengan pengalaman langsung. 5. Variasi bentuk dan alat kegiatan belajar mengajar. 6. Interaksi antar siswa yang berkaitan dengan kemampuan bekerjasama. Pada penelitian ini, indikator yang digunakan peneliti terdiri dari nomor 1, 2, 4, 6 tetapi pada nomor 3 dan 5 tidak peneliti gunakan karena subyek yang diteliti adalah siswa.

c. Pengaruh Keaktifan Terhadap Proses Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16