BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas PTK. Kunandar 2008: 45 berpendapat penelitian tindakan kelas
adalah suatu penelitian tindakan action research yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti dikelasnya atau bersama-sama dengan orang lain
kolaborasi dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan treatment tertentu dalam suatu siklus.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang
diinginkan dapat dicapai. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Kemmis dan Taggart 1988:14 menyatakan bahwa
model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi.
Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.
Penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc. Taggart 2006. Model penelitian ini terdiri dari adanya perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi, yang keempatnya merupakan satu siklus. Setelah suatu siklus diimplementasikan, akan diadakan refleksi dari semua kegiatan yang telah
28
dilakukan. Kemudian, dilakukan perencanaan ulang untuk dilaksanakan pada siklus tersendiri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 1 di bawah ini:
Gambar 3.1 Bagan Tahapan Penelitian menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam Suharsimi 2006:16
Keempat aspek pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas Kunandar 2008:70-76 menurut Kemmis dan Mc. Taggart 1998, Penelitian Tindakan Kelas
dilakukan melalui proses yang dinamis dan komplementari yang terdiri dari 4 momentum essensial, berikut penjelasan singkatnya:
1. Penyusunan Rencana
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana penelitian tindakan
Perencanaan
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Refleksi
Pengamatan Pelaksanaan
SIKLUS II
kelas hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus prospektif pada tindakan, rencana itu harus memandang ke depan.
2. Tindakan
Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana.
Praktik diakui sebagai gagasan dalam tindakan dan tindakan itu digunakan sebagai pijakan bagi pengembangan tindakan berikutnya yaitu tindakan
yang disertai niat untuk memperbaiki keadaan. 3.
Observasi Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait.
Objek observasi adalah seluruh proses tindakan terkait, pengaruhnya yang disengaja dan tidak disengaja , keadaan dan kendala tindakan direncanakan
dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang timbul dalam konteks terkait. Observasi dalam PTK adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa
proses perubahan kinerja PBM. 4. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses,
masalah, persoalan, dan kendala yang nyata dalam tindakan strategis. Refleksi biasanya dibantu oleh diskusi di antara peneliti dan kolaborator.
Melalui diskusi, refleksi memberikan dasar perbaikan rencana. Refleksi perenungan merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan explanasi
penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi atas pelaksanaan tindakan.
B. Setting Penelitian