3. Panduan Wawancara
Menurut Masidjo 2010:72 wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewawancara dan yang diwawancarai, yang dilaksanakan
sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari yang diwawancarai. Pengumpulan data
mengenai keaktifan didukung dengan menggunakan wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru mata pelajaran IPS dan beberapa siswa kelas
V. Wawancara ini dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, setelah penelitian dilaksanakan. Panduan wawancara yang dibuat peneliti untuk melakukan
wawancara bisa dilihat pada lampiran 4.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
1. Validitas Masidjo 2010: 242 mengemukakan bahwa validitas adalah taraf
sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga
dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Apabila setelah diperbandingkan menunjukkan kesesuaian mengenai
hal atau apa yang mau diukur, dikatakan tes tersebut memiliki taraf validitas tertentu.
Penelitian yang dilakukan peneliti ini menggunakan 2 jenis validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Menurut Masidjo 2010:
243-246 validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di
mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. Validitas isi berguna untuk mengukur instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian. Sedangkan validitas konstruk
adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes
atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. Validitas konstruk ini berguna
untuk mengukur indikator-indikator yang akan dicapai. Validitas isi dan konstruk digunakan agar menghasilkan data
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Validitas ini digunakan untuk mengukur soal evaluasi. Peneliti melakukan validasi dengan mengadakan
uji coba soal dan validasi yang dilakukan oleh ahli expert jugdment dalam
hal ini
adalah dosen
pembimbing sehingga
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
a. Validasi Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
mengalami validasi sebelum digunakan dalam kegiatan penelitian. Validasi perangkat pembelajaran ini dilakukan melalui expert judgement
atau ditanyakan kepada ahli. Perangkat pembelajaran yang dimaksud meliputi: silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Masidjo 2010
mengemukakan tentang kriteria validasi perangkat pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
4,2 - 5 Sangat Baik
3,4 – 4,1
Baik 2,6
– 3,3 Cukup Baik
1,8 – 2,5
Tidak Baik 1
– 1,7 Sangat Tidak Baik
Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran dihitung dengan menggunakan PAP yang dijelaskan berikut ini.
Tabel 3.7 Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran
Perangkat Pembelajaran
Ahli Hasil Penilaian
Rata-rata
1. Silabus
Dosen IPS 3,5
Guru Mapel Kelas V 4,2
Rata-rata 3,9
2. RPP
Dosen IPS 3,8
Guru Mapel Kelas V 4,4
Rata-rata 4,1
3. LKS
Dosen PGSD USD 3,8
Guru Mapel Kelas V 3,7
Rata-rata 3,8
4. Bahan Ajar
Dosen PGSD USD 3,6
Guru Mapel Kelas V 4,2
Rata-rata
3,9
Berdasarkan hasil
penghitungan rata-rata
validasi perangkat
pembelajaran silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar di atas, diperoleh rata-rata silabus adalah 3,9 dengan kriteria baik. Rata-rata RPP adalah 4,1 dengan
kriteria baik. Rata-rata LKS adalah 3,8 dengan kriteria baik. Dan hasil penghitungan rata-rata bahan ajar adalah 3,9 dengan kriteria baik. Dari
penghitungan di atas, diperoleh rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran adalah 3,9. Hasil penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria baik, maka
perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.
b. Validasi Instrumen Soal
Validasi instrumen soal pada penelitian ini, ditempuh dengan cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen penelitian sebaik
mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli, setelah itu diujikan di lapangan. Setelah diujikan kemudian peneliti menghitung hasilnya dengan
menggunakan bantuan program SPSS. Peneliti mengujikan sebanyak 40 soal dan 20 soal kepada siswa
kelas VI SD N Denggung karena siswa kelas ini sudah pernah mengalami dan mempelajari materi jasa dan peranan tokoh pejuang dalam
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, dan di dapatkan hasil bahwa pada pengujian yang pertama 30 soal valid dan 10 tidak valid dengan
tingkat kepercayaan α 5 diperoleh r tabel sebesar 0,312. Dan pengujian yang kedua sebanyak 20 soal, dan didapatkan hasil bahwa 14 soal valid
dan 6 tidak valid dengan tingkat kepercayaan α 5 diperoleh r tabel sebesar 0,423. Dalam penelitian ini, apabila r hitung lebih besar dari r tabel
maka butir atau pertanyaan dikatakan valid dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir atau pertanyaan dikatakan tidak valid.
Hasil perhitungan validitas siklus I dan II dapat dilihat di lampiran 4.
2. Reliabilitas Menurut Masidjo 2010: 209 reliabilitas adalah taraf sampai di
mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya
yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu
atau berbagai pengukuran. Dengan kata lain skor-skor tersebut dari berbagai pengukuran tidak menunjukkan penyimpangan atau perbedaan-
perbedaan yang berarti. Reliabilitas tes dapat dibuat oleh peneliti setelah diujikan di lapangan. Pengujian reliabilitas ini diujikan di kelas VI SD N
Denggung. Untuk menghitung taraf reliabilitas suatu tes peneliti menggunakan program SPSS.
Dari pengujian reliabilitas, item soal yang tidak valid pasti juga tidak reliabel. Sementara item soal yang valid, bisa
jadi reliabel atau tidak reliabel. Menurut Masidjo 2010:243 Koefisian reliabilitas dinyatakan dalam
suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas suatu instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.8 Kriteria Klasifikasi Reabilitas Instrument
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
Sangat tinggi 0,71
– 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70
Cukup 0,21
– 0,20 Rendah
Negatif – 0,20
Sangat rendah
Hasil reliabilitas pada soal pengujian pertama dan kedua dapat dilihat di lampiran 4. Sedangkan hasil pengujian pada soal pengujian pertama
nilai Cronbachs Alpha Based on Standartdized Items sebesar 0,929 nilai tersebut menunjukkan bahwa soal siklus memenuhi kriteria tinggi. Hasil
pengujian kedua, nilai Cronbachs Alpha Based on Standartdized Items
sebesar 0,883 nilai tersebut menunjukkan bahwa soal siklus II memenuhi kriteria tinggi.
G. Teknik Pengumpulan Data