Siklus I Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Proses Penelitian Tindakan Kelas PTK

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu pada hari Kamis, tanggal 2 Mei 2013 dan Jumat, tanggal 3 Mei 2013. Pada siklus I siswa mempelajari materi tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar Proklamasi. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dibagi dalam 6 kelompok setiap kelompok terdiri dari 6-7 siswa. 1 Perencanaan a Pertemuan 1 Pada siklus 1 pertemuan 1 peneliti menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, LKS, bahan ajarhandout, dan soal evaluasi. Peneliti membuat handout yang dibagikan kepada siswa untuk mempermudah dalam mengajar. Peneliti juga menyusun lembar pengamatan keaktifan siswa dan rubrik penilaian pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik STAD selain itu juga menyusun panduan wawancara kepada guru, dan panduan wawancara kepada siswa. Agar memudahkan pengamatan, peneliti juga menyiapkan perlengkapan pembelajaran antara lain nomor absen yang dipakai siswa dan nomor kelompok. 50 b Pertemuan 2 Pada siklus I pertemuan 2 ini perencanaan yang dilakukan peneliti hampir sama dengan pertemuan 1, tetapi dalam pertemuan 2 ini peneliti juga mempersiapkan soal evaluasi siklus I. 2 Pelaksanaan a Pertemuan 1 Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei 2013 pukul 10.10 -11.35 dalam hal ini peneliti dibantu oleh 4 teman yang bertugas untuk orang mengamati minat dan mendokumentasikan saat proses penelitian berlangsung. Siswa masuk kelas secara bergantian, beberapa siswa ada yang masih di luar jadi peneliti harus mengajak mereka untuk masuk. Pada kegiatan awal dibuka dengan guru mengucapkan salam dan mengabsensi siswa. Pada saat mengabsensi ternyata ada 3 siswa yang tidak masuk karena sakit. Agar lebih bersemangat guru kemudian mengajak siswa untuk bernyanyi “Hari Merdeka”. Lagu ini sekaligus dipakai guru untuk apersepsi. Setelah itu guru menyampaikan tujuan dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran hari itu. Kegiatan intinya siswa dan guru bertanya jawab mengenai peristiwa penting apa saja yang terjadi sekitar proklamasi. Beberapa siswa mengungkapkan pendapatnya, ada siswa yang sudah tahu tetapi ada juga yang menjawab karena membaca handout yang sudah dibagikan, mereka saling bersahut-sahutan dalam menjawab sehingga guru kurang jelas dalam mendengar jawaban siswa, kemudian guru meminta siswa yang ingin menjawab untuk mengangkat tangan. Guru membagi kelompok secara heterogen dimana setiap kelompok terdapat kemampuan dan jenis kelamin siswa yang beragam. Pada saat pembagian kelompok guru memanggil kelompok beserta anggotanya dan meminta siswa duduk sesuai dengan kelompoknya. Dilanjutkan guru bersama siswa membahas bersama tentang peristiwa-peristiwa apa saja yang terjadi sekitar proklamasi. Setelah itu siswa menerima LKS dari guru dan berdiskusi dalam kelompok mengenai salah satu dari peristiwa-peristiwa tersebut. Sebelum mengerjakan LKS siswa diminta oleh guru untuk benar-benar tahu dan memahami materi terutama materi yang berhubungan dengan LKS karena guru akan memberikan kuis di akhir pembelajaran. Guru membuat LKS dengan materi yang berbeda-beda, jadi dalam setiap kelompok membahas peristiwa yang berbeda dengan kelompok lainnya. Pada saat kerja kelompok beberapa siswa ada yang malah bermain-main sehingga menimbulkan kegaduhan dalam kelas, jadi guru sesekali harus menegurnya. Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas, siswa diminta mengumpulkannya untuk dibahas pada pertemuan selanjutnya karena waktu sudah tidak cukup untuk membahasnya. Siswa kemudian diberi penguatan dari guru mengenai materi yang dipelajari hari itu. Guru juga menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami. Setelah itu guru memberikan kuis, siswa yang menjawab akan diberi penghargaan dengan simbol “bintang” yang akan ditempelkan pada papan bintang yang sudah disediakan. Kegiatan akhir, siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi yang dipelajari. Setelah itu siswa dan guru melakukan refleksi secara lisan. Guru juga memberikan tindak lanjut dengan memberi tugas pada siswa untuk belajar di rumah tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan ini diakhiri dengan salam penutup. b Pertemuan 2 Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 3 Mei 2013 pukul 09.35 –10.45. Siswa masuk kelas secara bergantian dengan tertib. Kegiatan awal dibuka dengan guru mengucapkan salam kepada siswa dan setelah itu guru mempresensi kehadiran siswa. Hari ini semua siswa kelas VB tidak ada yang absen. Agar lebih bersemangat dan berkonsentrasi guru mengajak siswa untuk “bermain tepuk” mereka tampak senang karena jika ada siswa yang salah, guru akan memberi hukuman dengan menyanyi sambil menari di depan kelas, selain itu guru juga mengajukan pertanyaan tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya. Hal tersebut sekaligus digunakan untuk kegiatan apersepsi. Beberapa siswa mengangkat tangan dan guru memilih beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada pertemuan itu. Kegiatan inti yang dilakukan berbeda dengan pertemuan 1, guru tidak perlu membagi kelompok lagi, siswa hanya diminta pindah untuk menjadi satu dengan kelompok seperti pertemuan yang lalu, karena sebelumnya peneliti sudah mengatur kursi sesuai dengan kelompok masing-masing. Setelah itu siswa menerima LKS dari guru dan berdiskusi dalam kelompok. Pada diskusi kali ini LKS dikerjakan secara individu walaupun soalnya sama, berbeda dengan pertemuan sebelumnya karena siswa diberi kertas yang sudah disiapkan untuk mengerjakan bersama- sama. Pada pertemuan ini siswa diberi soal untuk menjodohkan dengan menarik garis antara peristiwa-peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi dengan waktu terjadinya. Setelah siswa selesai mengerjakan kemudian guru mengajak siswa untuk membahas LKS yang baru saja dikerjakan setelah itu dilanjutkan dengan membahas LKS yang sudah dikerjakan pada pertemuan lalu. Pada kegiatan pembahasan ini terlihat siswa lebih aktif dan bersemangat karena banyak siswa yang menanggapi dengan bertanya pada kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi mereka. Mereka terlihat termotivasi untuk mendapatkan penghargaan simbol ”bintang” yang banyak. Setelah semua kelompok membacakan hasil diskusinya, siswa diberi penguatan dari guru mengenai materi yang baru saja dipelajari. Guru juga menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami. Kegiatan akhir, siswa dibimbing guru menyimpulkan materi peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi. Setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi. Soal evaluasi berupa 20 soal pilihan ganda. Setelah selesai guru dan siswa berefleksi mengenai materi dan kegiatan, apakah menyenangkan atau tidak pembelajaran hari ini. Tidak lupa guru juga memberikan tindak lanjut untuk belajar materi selanjutnya. Kemudian guru mengucapkan terima kasih dan salam penutup. 3 Observasi a Pertemuan 1 Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I pertemuan 1, kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan. Guru dibantu oleh peneliti mengamati keaktifan siswa dan proses pembelajaran teknik STAD di dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru juga mengamati dan memberi skor pada kegiatan siswa pada saat diskusi kelompok dan presentasi kelompok. Dari hasil observasi, dapat dilihat bahwa siswa ketika diskusi kelompok masih belum optimal, ada beberapa siswa yang belum aktif berpartisipasi dalam diskusi, selain itu waktu yang dibutuhkan sangat kurang sehingga pembahasan LKS dilakukan pada pertemuan ke-2. b Pertemuan 2 Hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus I pertemuan 2 lebih baik. Siswa terlihat lebih senang dan bersemangat. Mereka lebih bersemangat karena diawal guru sudah membangkitkan semangat dengan bermain tepuk. Ketika kerja kelompok siswa juga terlihat lebih banyak yang berpartisipasi aktif dalam kelompok dibandingkan pada pertemuan yang lalu. Hanya saja dalam alokasi waktu kurang tepat. Dalam pembelajaran alokasi waktu kelebihan 10 menit. 4 Refleksi a Pertemuan 1 Refleksi siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Mei 2013 setelah penelitian dilakukan pada pukul 11.50 –12.00 di ruang perpustakaan. Refleksi ini diikuti oleh guru, peneliti dan 4 observer. Pembelajaran pertemuan 1 berlangsung sesuai dengan perencanaan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif teknik STAD dan menggunakan media gambar-gambar peristiwa yang terjadi sekitar proklamasi. Siswa cukup tertarik untuk mengkuti pembelajaran meskipun ada beberapa siswa yang sulit untuk diatur yang berada di bangku belakang. Alokasi waktu yang digunakan kurang tepat dengan perencanaan karena ketika pembentukan kelompok diskusi sangat membutuhkan waktu yang lama, siswa sulit dikontrol untuk masuk kedalam kelompok sehingga kelas tidak terkondisikan dengan baik. Pada saat observasi siswa terlihat bahwa hanya sedikit siswa yang aktif sebagian besar dari mereka cenderung malas dan kurang dalam bekerjasama dalam kelompok, bahkan ada dalam satu kelompok hanya 1 sampai 2 orang yang aktif mengerjakan tugasnya, sehingga indikator kurang tercapai dengan baik. Menurut observer kegiatan kerja kelompok memang sangat sulit diterapkan pada siswa karena siswa terbiasa kerja mandiri. Ketika kuis hanya beberapa siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari kuis, ini dikarenakan kurang optimalnya siswa ketika diskusi kelompok sehingga mereka kurang memahami materi bahkan membaca materi saja tidak. Untuk pertemuan 2 guru akan lebih menekankan dan memotivasi siswa agar dalam diskusi kelompok mereka ikut aktif terlibat secara optimal. Selain itu, sebelum masuk guru dibantu observer akan menata meja terlebih dahulu agar dalam pembagian kelompok siswa bisa langsung duduk dan tidak memerlukan waktu yang lama, hal itu juga untuk meminimalisir kelas menjadi gaduh ketika pembagian kelompok. b Pertemuan 2 Refleksi siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Jumat, 3 Mei 2013 pukul 11.00 - 11.20 di ruang perpustakaan. Refleksi ini diikuti oleh peneliti dan 4 observer. Pada pertemuan II siswa diajak untuk bermain tepuk agar siswa bersemangat dan fokus dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk bermain tepuk dan jika siswa yang salah akan diberi hukuman yaitu bernyanyi sambil menari dan juga diberi pertanyaan tentang pertemuan yang lalu, hal ini juga digunakan guru untuk menggali pengetahuan siswa tentang materi. Ketika diskusi kelompok, peneliti sudah memotivasi siswa agar berperan aktif dengan cara membagi LKS yang dikerjakan secara individu namun siswa tetap boleh berdiskusi, berbeda dengan pertemuan sebelumnya yang hanya diberi selembar kertas untuk mengerjakan tugasnya secara bersama-sama. Setelah itu guru mengajak siswa membahas LKS, pada saat pembahasan ini indikator sudah cukup tercapai karena siswa sudah cukup aktif dalam bertanya ataupun mengungkapkan pendapatnya, mereka terlihat termotivasi untuk mendapatkan bintang yang banyak untuk ditempelkan pada papan bintang. Namun dari hasil persentase rata-rata keaktifan siklus I ini adalah 52,15 sedangkan kriteria keberhasilan keaktifan siswa harus mencapai 55. Hasil rata-rata nilai ulangan pada siklus I ini adalah 74,45 sedangkan kriteria keberhasilan akhir siklusnya adalah 71,00 hal ini menunjukkan bahwa target pada variabel prestasi belajar sudah tercapai, namun karena pada variabel keaktifan belum mencapai target kemudian peneliti akan melanjutkan penelitian pada siklus II. Pertemuan ini untuk alokasi waktu masih kelebihan 10 menit. Hal ini karena saat diskusi membahas LKS pada pertemuan 1 dan 2 membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada pertemuan selanjutnya peneliti akan mengatur agar pembahasan LKS tepat pada waktu yang telah direncanakan. Peneliti dan observer berpendapat bahwa kekurangan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif teknik STAD ini adalah siswa masih sulit untuk kerja kelompok, mereka membutuhkan waktu lama untuk duduk dengan kelompoknya, karena harus memindahkan dan menggeser kursi belum lagi ada yang tidak suka dengan siswa lain yang menjadi satu kelompok dengannya. Hal ini juga cenderung membuat siswa sulit untuk dikondisikan dengan baik. Selain itu ketika siswa ingin mengungkapkan pendapatnya ataupun bertanya mereka kurang tertib sehingga kelas terkesan ramai, oleh karena itu pada siklus selanjutnya peneliti akan lebih menertibkan siswa. Sedangkan keuntungannya adalah siswa dituntut untuk berpartisipasi secara aktif dalam kelompok karena dalam teknik STAD ini anggota kelompok harus memastikan bahwa anggota kelompok telah menguasai materi yang kemudian seluruh siswa akan diberikan kuis ataupun tes yang pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu.

b. Siklus II

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa SD/MI (penelitian tindakan kelas di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi - Jakarta Barat)

0 4 165

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) menggunakan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi struktur dan fungsi tubuh tumbuhan di Kelas VIII MTs Miftahul Jannah Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016

1 0 16