Hubungan Kemampuan Interaksi dengan Kompetensi Keguruan

guru sehingga guru mampu menjadi sumber identifikasi sumber. Kompetensi sosial adalah kemampuan interaksi dan berkomunikasi sosial guru dengan siswa, sesama guru, kepala sekolah, pegawai TU, dan anggota masyarakat di lingkungannya. Kompetensi profesional adalah pengetahuan yang luas dan dalam tentang subject matter bidang studi yang akan diajarkan serta penguasaan metodologis dalam arti memiliki konsep teoritik yang tepat serta mampu menggunakannya dalam proses belajar-mengajar yang dapat dilatih secara langsung dalam pendidikan pra jabatan guru. Selain itu, untuk mampu menjalankan kewenangan personal-sosial dan kewenangan profesionalnya, sebagai dasar dan landasannya, guru dituntut untuk memiliki keanekaragaman kecakapan competencies yang bersifat psikologis, yaitu kompetensi kognitif, kompetensi afektif dan kompetensi psikomotorik. Kompetensi kognitif atau ranah cipta mengandung bermacam-macam pengetahuan baik yang bersifat deklaratif maupun prosedural. Keduanya merupakan kategori pengetahuan kependidikan dan pengetahuan bidang studi yang akan diajarkan dan diperoleh di bangku kuliah. Ukuran-ukuran yang digunakan dalam kompetensi kognitif biasanya dilihat dari kemampuan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan kependidikan dan ilmu pengetahuan materi bidang studi. Secara konkret dapat dilihat dari perolehan nilai akademik siswa dalam proses belajar mengajar nilai prasyarat PPL. Pada kompetensi afektif meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi seseorang terhadap dirinya sendiri dan orang lain : sikap dan persepsi seorang guru terhadap dirinya sendiri yang merupakan deskripsi kepribadian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI guru yang bersangkutan self-concept; pandangan dan penilaian seorang guru mengenai dirinya sendiri berdasarkan prestasinya self-esteem; keyakinan guru terhadap keefektifan kemampuannya sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para siswanya self-efficacy yang berhubungan dengan kemampuan guru dalam berurusan dengan keterbatasan faktor di luar dirinya ketika ia mengajar, artinya keyakinan guru terhadap kemampuannya sebagai pengajar profesional bukan hanya dalam hal menyajikan materi pelajaran di depan kelas saja, melainkan juga dalam hal memanipulasi mendayagunakan keterbatasan ruang, waktu dan peralatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar teacher efficacy atau contextual efficacy; kecenderungan positif atau negatif terhadap dirinya sendiri berdasarkan penilaian yang lugas atas bakat dan kemampuannya self-acceptance attitude yang diiringi dengan rasa puas terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri guru tersebut. Sikap ini akan berpengaruh secara psikologis terhadap sikap penerimaan pada orang lain others acceptance attitude. Kompetensi ranah karsa guru terdiri atas kecakapan fisik umum yang direfleksikan dan diwujudkan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru yang tidak langsung berhubungan dengan aktivitas mengajar, sesuai dengan kebutuhan dan tata krama yang berlaku dan kecakapan fisik khusus yang meliputi ketrampilan-ketrampilan ekspresi verbal pernyataan lisan dan non verbal pernyataan tindakan tertentu yang direfleksikan guru terutama ketika mengelola proses belajar-mengajar.

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

Hubungan antara kecerdasan emosional, kecemasan berbicara, dan nilai PPL I dengan nilai PPL II mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi : survei pada mahasiswa PPL II Program Studi Pendidikan Akuntansi.

0 0 124

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II [periode Juli`06...

0 0 146

SIKAP SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEGURUAN PRAKTIKAN PPL II DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, PRESTASI BELAJAR, MINAT MENJADI GURU, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

0 1 179

Hubungan prestasi belajar mata kuliah-mata kuliah akuntansi mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntasni di sekolah : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003, jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial USD Yk.

0 0 106

Hubungan antara sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar-mengajar, dan nilai mata kuliah prasyarat PPL II dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan : studi kasus mahasiswa peserta PPL II, program studi pendidikan akuntansi, USD Yogyakarta -

0 0 122

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI PRASYARAT PPL II TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA

0 1 144

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA MASUK KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA

0 0 140

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL, KECEMASAN BERBICARA, DAN NILAI PPL I DENGAN NILAI PPL II MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

0 1 122