menyajikan materi pelajaran di depan kelas saja, melainkan juga dalam hal memanipulasi mendayagunakan keterbatasan ruang, waktu dan peralatan
yang berhubungan dengan proses belajar mengajar teacher efficacy atau contextual efficacy
; kecenderungan positif atau negatif terhadap dirinya sendiri berdasarkan penilaian yang lugas atas bakat dan kemampuannya
self-acceptance attitude yang diiringi dengan rasa puas terhadap kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri guru tersebut. Sikap ini akan
berpengaruh secara psikologis terhadap sikap penerimaan pada orang lain others acceptance attitude.
Sebuah penelitian yang melibatkan 2043 orang guru dan mahasiswa calon guru program S1, diperoleh fakta bahwa keyakinan
terhadap kemampuan pribadi guru dan calon guru dalam membangkitkan minat belajar siswa-siswanya berkolerasi positif dan signifikan dengan
hasil belajar siswa-siswa tersebut. Artinya, responden yang berkeyakinan bahwa dirinya mampu mengajar dan menyingkirkan segala hambatan
pengajaran efikasi-kontekstual yang ada, telah menimbulkan gairah belajar para siswa Syah, 2002:233. Sebaliknya, penelitian yang memakan waktu
dua tahun di Australia itu, membuktikan bahwa guru dan calon guru yang kurang memiliki keyakinan terhadap kemampuan keguruannya telah
menyebabkan merosotnya prestasi belajar para siswa. Penelitian ini telah berhasil membuktikan dugaan hipotesis bahwa efikasi para mahasiswa
calon guru pada umumnya lebih rendah daripada para guru yang telah bertugas. Implikasinya ialah bahwa program pendidikan keguruan
preservice education masih perlu menambah ”jam terbang” praktik mengajar kepada para mahasiswa calon guru Syah, 2002:234.
2. Hubungan Kemampuan Interaksi dengan Kompetensi Keguruan
Interaksi belajar mengajar mengandung arti adanya kegiatan interaksi dari tenaga pengajar guru di satu pihak dengan warga belajar
siswa yang sedang melaksanakan kegiatan belajar di pihak lain. Manusia siswa ingin belajar untuk memperoleh perubahan tingkah laku individu
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, maka ada orang guru yang
bertugas membantu dalam mengajar atau menyediakan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar siswa subjek belajar
untuk memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap. Kompetensi ranah karsa guru terdiri atas kecakapan fisik umum
yang direfleksikan dan diwujudkan dalam bentuk gerakan dan tindakan umum jasmani guru yang tidak langsung berhubungan dengan aktivitas
mengajar, sesuai dengan kebutuhan dan tata karma yang berlaku dan kecakapan fisik khusus yang meliputi ketrampilan-ketrampilan ekspresi
verbal pernyataan lisan dan non verbal pernyataan tindakan tertentu yang direfleksikan guru terutama ketika mengelola proses belajar
mengajar. Dikemukakan oleh Peters, proses dan hasil belajar siswa
bergantung kepada penguasaan mata pelajaran guru dan kemampuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
interaksi belajar-mengajarnya Sudjana, 1989:22. Pendapat ini diperkuat oleh Hilda Taba Mouly, 1973:313 yang menyatakan bahwa keefektifan
pengajaran dipengaruhi oleh : a karakteristik guru dan siswa, b bahan pelajaran dan c aspek lain yang berkenaan dengan situasi pelajaran. Jadi,
terdapat hubungan yang positif antara penguasaan bahan oleh guru dengan kompetensi keguruannya.
3. Hubungan Nilai Prasyarat PPL II dengan Kompetensi Keguruan
Kompetensi kognitif kecakapan ranah cipta yang merupakan kompetensi utama yang wajib dimiliki setiap calon guru dan guru
professional karena mengandung bermacam-macam pengetahuan baik yang bersifat deklaratif maupun yang bersifat prosedural yang
dikelompokkan dalam dua kategori yaitu : ilmu pengetahuan kependidikan dan ilmu pengetahuan materi bidang studi.
Ilmu kependidikan terdiri atas dua macam, yaitu : pengetahuan kependidikan umum meliputi ilmu pendidikan, psikologi pendidikan,
administrasi pendidikan dan seterusnya tidak langsung berhubungan dengan program belajar mengajar dan pengetahuan kependidikan khusus
meliputi metode mengajar, metodik khusus pengajaran materi tertentu, teknik evaluasi, praktik keguruan dan sebagainya langsung berhubungan
dengan praktik pengelolaan PBM. Ilmu pengetahuan materi bidang studi meliputi semua bidang studi yang akan menjadi keahlian atau pelajaran
yang akan diajarkan oleh guru yang seyogyanya dikaitkan langsung PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI