C. Pembahasan
1. Hubungan Antara Sikap Guru Praktikan dengan Kompetensi
Keguruan
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap
guru praktikan dengan kompetensi keguruan berhasil ditolak, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap guru praktikan
dengan kompetensi keguruan. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi hitung yang menunjukkan bahwa nilai r korelasi
sebesar 0,484 atau angka probabilitas sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 atau signifikan value 5. Hal ini berarti kompetensi
keguruan dapat dipengaruhi dari tinggi rendahnya sikap guru praktikan dalam kegiatan proses belajar-mengajar.
Sikap adalah segi respons evaluatif, artinya respons hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya reaksi individual. Kompetensi afektif yang meliputi seluruh fenomena perasaan dan emosi seseorang terhadap
dirinya sendiri dan orang lain, merupakan sikap dan persepsi seorang guru terhadap dirinya sendiri yang merupakan deskripsi kepribadian
guru yang bersangkutan self concept dan pandangan dan penilaian seorang guru mengenai dirinya sendiri berdasarkan prestasinya self-
esteem .
Selain itu, keyakinan guru terhadap keefektifan kemampuannya sendiri dalam membangkitkan gairah dan kegiatan para siswanya self
efficacy yang berhubungan dengan keterbatasan faktor di luar dirinya
ketika ia mengajar, seorang guru pun diharapkan juga mampu memanipulasi mendayagunakan keterbatasan ruang, waktu dan
peralatan yang berhubungan dengan proses belajar-mengajar teacher efficacy
atau contextual efficacy. Adapun sikap yang dimiliki seorang guru mengenai kecenderungan positif atau negatif terhadap dirinya
sendiri berdasarkan penilaian yang lugas atas bakat dan kemampuannya self acceptance attitude yang nantinya berhubungan
secara psikologis dengan sikap penerimaan terhadap orang lain others acceptance attitude.
Dengan demikian, dari hasil analisis tersebut dapat juga dikatakan bahwa sikap guru praktikan mempunyai hubungan yang positif dan
signifikan dengan kompetetensi keguruan.
2. Hubungan antara Kemampuan Interaksi Belajar-mengajar
dengan Kompetensi Keguruan
Dari hasil analisis, diketahui bahwa hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara
kemampuan interaksi belajar-mengajar dengan kompetensi keguruan berhasil ditolak, artinya ada hubungan yang positif dan signifikan
antara kemampuan interaksi belajar-mengajar dengan kompetensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI