Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

= 45,56 = 46 Batas bawah kategori kurang = = 17 + 46 68 – 17 = 40,46 = 40 Tabel 6 : Penilaian Kemampuan Interaksi Belajar-Mengajar Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Penilaian 17 – 39 Sangat Kurang 40 – 45 2 6,06 Kurang 46 – 50 6 18,18 Cukup 51 – 57 16 48,48 Tinggi 58 – 68 10 30,3 Sangat Tinggi 33 100 Dari data induk penelitian variabel kemampuan interaksi guru praktikan, didapat skor tertinggi 68 dan skor terendah sebesar 45. Dari data tersebut dapat diperoleh frekuensi relatifnya penilaian kemampuan interaksi belajar-mengajarnya guru praktikan sebesar 6,06 dengan kategori kurang, 18,18 dengan kategori cukup, 48,48 dengan kategori tinggi dan 30,3 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi relatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel kemampuan interaksi belajar-mengajar guru praktikan PPL Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori tinggi. 3. Nilai Mata Kuliah Prasyarat Program Pengalaman Lapangan Untuk mengetahui penilaian nilai mata kuliah prasyarat guru praktikan PPL digunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP II, Masidjo, 1995:157, sebagai berikut. Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian 81 – 100 Sangat Tinggi 66 – 80 Tinggi 56 – 65 Cukup 46 – 65 Kurang Dibawah 46 Sangat Kurang Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 20 = 80, nilai terendah yang mungkin dicapai 1 x 20 = 20, maka dengan menggunakan penilaian model PAP II nilai batas bawah untuk masing-masing kategori di atas adalah sebagai berikut. Rumus : Skor = Nilai Terendah + skor tertinggi – skor terendah Batas bawah kategori sangat tinggi = = 20 + 81 80 - 20 = 68,6 = 69 Batas bawah kategori tinggi = = 20 + 66 80 – 20 = 59,6 = 60 Batas bawah kategori cukup = = 20 + 56 80 – 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 53,6 = 54 Batas bawah kategori kurang = = 20 + 46 80 – 20 = 47,6 = 48 Tabel 7 : Penilaian Nilai Mata Kuliah Prasyarat Program Pengalaman Lapangan Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Penilaian 20 – 47 Sangat Kurang 48 – 53 1 3,03 Kurang 54 – 59 7 21,2 Cukup 60 – 68 19 57,6 Tinggi 69 – 80 6 18,18 Sangat Tinggi 33 100 Dari data induk penelitian variabel nilai mata kuliah prasyarat guru praktikan, didapat skor tertinggi 74 dan skor terendah sebesar 51. Dari data tersebut dapat diperoleh frekuensi relatifnya penilaian nilai mata kuliah prasyarat guru praktikan sebesar 3,03 dengan kategori kurang, 21,2 dengan kategori cukup, 57,6 dengan kategori tinggi dan 18,18 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi relatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel nilai mata kuliah guru praktikan PPL Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori tinggi. 4. Kompetensi Keguruan pada Guru Praktikan Untuk mengetahui penilaian kompetensi keguruan guru praktikan PPL digunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP II, Masidjo, 1995 : 157, sebagai berikut. Tingkat Penguasaan Kompetensi Kriteria Penilaian 81 – 100 Sangat Tinggi 66 – 80 Tinggi 56 – 65 Cukup 46 – 65 Kurang Dibawah 46 Sangat Kurang Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 20 = 80, nilai terendah yang mungkin dicapai 1 x 20 = 20, maka dengan menggunakan penilaian model PAP II nilai batas bawah untuk masing-masing kategori di atas adalah sebagai berikut. Rumus : Skor = Nilai Terendah + skor tertinggi – skor terendah Batas bawah kategori sangat tinggi = = 20 + 81 80 - 20 = 68,6 = 69 Batas bawah kategori tinggi = = 20 + 66 80 – 20 = 59,6 = 60 Batas bawah kategori cukup = = 20 + 56 80 – 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = 53,6 = 54 Batas bawah kategori kurang = = 20 + 46 80 – 20 = 47,6 = 48 Tabel 8 : Penilaian Kompetensi Keguruan Guru Praktikan Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Penilaian 20 – 47 Sangat Kurang 48 – 53 1 3,03 Kurang 54 – 59 6 18,18 Cukup 60 – 68 21 63,63 Tinggi 69 – 80 5 15,15 Sangat Tinggi 33 100 Dari data induk penelitian variabel kompetensi keguruan guru praktikan, didapat skor tertinggi 78 dan skor terendah sebesar 51. Dari data tersebut dapat diperoleh frekuensi relatifnya penilaian kompetensi keguruan guru praktikan sebesar 3,03 dengan kategori kurang, 18,18 dengan kategori kurang, 63,63 dengan kategori tinggi dan 15,15 dengan kategori sangat tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan frekuensi relatifnya, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk variabel kompetensi keguruan pada guru praktikan PPL Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma termasuk dalam kategori tinggi.

B. Analisis Data

Untuk membuktikan hubungan antara variabel-variabel yang berkolerasi dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan digunakan teknik korelasi tata jenjang. Data yang dikorelasikan adalah data variabel bebas yang terdiri dari sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar- mengajar guru praktikan dan nilai mata kuliah prasyarat Program Pengalaman Lapangan II. Menurut Sugiyono 1999, kriteria untuk melihat adanya hubungan atau korelasi adalah nilai r atau koefisien korelasi. Nilai r yang terletak antara 0,000 – 0,199 dianggap mempunyai hubungan yang sangat rendah, nilai r antara 0,200 – 0,399 mempunyai hubungan yang rendah, nilai r antara 0,400 – 0,599 mempunyai hubungan yang sedang, nilai r antara 0,600 – 0,799 mempunyai hubungan yang kuat dan nilai r antara 0,800- 1,000 mempunyai hubungan yang sangat kuat. Selanjutnya kriteria penilaian yang lain adalah nilai t untuk melihat signifikansi hubungan. Nilai t 0,05 adalah hubungan yang signifikan sedangkan nilai t 0,05 adalah hubungan yang tidak signifikan.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing- masing variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini digunakan analisis chi kuadrat χ 2 dengan taraf signifikan 5 . Kriteria pengujian normalitas yaitu jika harga χ 2 hitung lebih kecil dari χ 2 dengan derajad kebebasan db sama dengan k-1 pada taraf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikan 5 atau signifikan value 0.05 berarti distribusi data normal atau tidak menyimpang dari distribusi normal, demikian pula sebaliknya.Analisis Chi Kuadrat dilakukan dengan komputasi melalui program SPSS versi 11.5. Tabel 9. Ringkasan Uji Normalitas Variabel Χ 2 X tabel Signifikansi Keterangan Sikap 15,788 21,0 0,261 Normal Interaksi 10,788 26,3 0,822 Normal Prasyarat 7.242 25,0 0,951 Normal Kompetensi 40,182 23,7 0,000 Tidak Normal Berdasarkan hasil perhitungannya, diperoleh harga chi kuadrat hitung dari variabel sikap guru praktikan sebesar 15,788 dan lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel sebesar 21,0 dengan taraf signifikansi sebesar 5 dan derajat kebebasan sebesar 13, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel sikap guru praktikan adalah normal. Berdasarkan hasil perhitungannya, diperoleh harga chi kuadrat hitung dari variabel kemampuan interaksi belajar-mengajar guru praktikan sebesar 10,788 dan lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel sebesar 26,3 dengan taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan sebesar 16, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel kemampuan interaksi belajar-mengajar guru praktikan adalah normal. Berdasarkan hasil perhitungannya, diperoleh harga chi kuadrat hitung dari variabel nilai mata kuliah prasyarat PPL sebesar 7,242 dan lebih kecil dari harga chi kuadrat tabel sebesar 25,0 dengan taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan 15, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel nilai mata kuliah prasyarat PPL guru praktikan adalah normal. Berdasarkan hasil perhitungannya, diperoleh harga chi kuadrat hitung dari variabel kompetensi keguruan pada guru praktikan sebesar 40,182 dan lebih besar dari harga chi kuadrat tabel sebesar 23,7 dengan taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan sebesar 14 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel kompetensi keguruan guru praktikan adalah tidak normal.

2. Uji Hipotesis

a. Hipotesis pertama

Untuk menguji hipotesis pertama yang mengatakan bahwa ”terdapat hubungan yang positif antara sikap guru praktikan dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan PPL” digunakan teknik korelasi rank dari Spearman seperti yang telah dibahas pada bagian metode penelitian. Berdasarkan pada perhitungan komputasinya, didapat nilai r hitung menghasilkan angka 0,484 antara sikap guru praktikan dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan, yang signifikan pada taraf signifikansi 10. Angka tersebut menunjukkan nilai positif atau kuat korelasi antara sikap guru praktikan dengan kompetensi keguruan guru praktikan, tetapi akan menunjukkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nilai negatif atau lemah korelasi jika menggunakan taraf signifikansi 5 di bawah 0,05. Untuk membuktikan penolakan hipotesis, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak, dengan membandingkan angka probabilitas dengan taraf signifikansi 5. Berdasarkan hasil perhitungannya, diperoleh angka probabilitas sebesar 0,004 yang lebih kecil dari 0,05 atau signifikan value 0,05, maka Ho berhasil ditolak yang artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap guru praktikan dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan. Jadi pernyataan yang menyatakan semakin tinggi sikap guru praktikan, maka semakin tinggi kompetensi keguruan guru praktikan, diterima.

b. Hipotesis kedua

Untuk menguji hipotesis kedua yang mengatakan bahwa ”terdapat hubungan yang positif antara kemampuan interaksi belajar-mengajar dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan PPL” digunakan teknik korelasi rank dari Spearman seperti yang telah dibahas pada bagian metode penelitian. Berdasarkan pada perhitungan komputasinya, didapat nilai r hitung menghasilkan angka 0,541 antara kemampuan interaksi belajar-mengajar guru praktikan dengan kompetensi keguruan pada

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

Hubungan antara kecerdasan emosional, kecemasan berbicara, dan nilai PPL I dengan nilai PPL II mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi : survei pada mahasiswa PPL II Program Studi Pendidikan Akuntansi.

0 0 124

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II [periode Juli`06...

0 0 146

SIKAP SISWA TERHADAP KOMPETENSI KEGURUAN PRAKTIKAN PPL II DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, PRESTASI BELAJAR, MINAT MENJADI GURU, DAN JENIS PEKERJAAN ORANG TUA

0 1 179

Hubungan prestasi belajar mata kuliah-mata kuliah akuntansi mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntasni di sekolah : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003, jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial USD Yk.

0 0 106

Hubungan antara sikap guru praktikan, kemampuan interaksi belajar-mengajar, dan nilai mata kuliah prasyarat PPL II dengan kompetensi keguruan pada guru praktikan : studi kasus mahasiswa peserta PPL II, program studi pendidikan akuntansi, USD Yogyakarta -

0 0 122

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI PRASYARAT PPL II TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA

0 1 144

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA MASUK KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA

0 0 140

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL, KECEMASAN BERBICARA, DAN NILAI PPL I DENGAN NILAI PPL II MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

0 1 122