4759
3. Bagi sekolah: sebagai masukan dalam rangka memperbaiki kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan
pembelajaran kooperatif.
II. Tinjauan Pustaka
a. Prestasi Belajar Matematika
Menurut Suyoto dan Suryanto 2006: 71 prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”. Prestasi berarti hasil yang telah dicapai, sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Menurut Mulyasa 2005: 191 prestasi belajar merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, dan prestasi belajar bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang melatar
belakanginya. Dengan demikian seorang siswa yang belajar matematika berarti siswa tersebut melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan yaitu belajar matematika dan hasil dari pekerjaan itu disebut prestasi belajar matematika. Siswa yang telah melakukan
kegiatan belajar matematika, dapat diukur prestasinya setelah melakukan kegiatan belajar tersebut pada kurun waktu tertentu, dengan menggunakan suatu alat evaluasi.
Mulyasa 2005: 190 juga menyatakan bahwa proses dan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang digolongkan menjadi empat yaitu: 1 bahan atau materi yang dipelajari, 2 lingkungan, 3 faktor instrumental, 4 kondisi
peserta didik, maka untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sudah seharusnya juga memahami hakikat matematika yang sesungguhnya memiliki karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Soedjadi dalam Heruman, 2008: 1 bahwa matematika
memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang dedukatif. Ia juga menyatakan bahwa untuk menguasai matematika diperlukan cara belajar yang berurutan, setapak demi setapak dan berkesinambungan.
Oleh karena itu dalam belajar matematika setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam memori siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola
tindakannya. Disamping itu untuk dapat mempelajari dengan baik struktur matematika maka representasinya model dimulai dengan benda-benda konkret yang beraneka ragam, sebab siswa kelas tinggi memiliki karakteristik yang menginginkan suatu
pembelajaran yang konkret.
b. Strategi Pembelajaran Kooperatif