Seleksi Alam Perkembangbiakkan Saran

4645

a. Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh atau alat-alat tubuh terhadap lingkungannya untuk kelangsungan hidup jenisnya, yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama. Cara ini merupakan adaptasi yang paling mudah dikenal dan dapat terlihat dari luar, contoh : a Bentuk paruh burung yang bermacam-macam sesuai dengan makanannya b Bentuk kaki burung yang bermacam-macam sesuai dengan habitatnya c Berdasarkan cara mengambil makanannya, mulut serangga dibagi menjadi 4 macam yaitu penjilat, penusuk, penggigit dan penghisap. d Ciri-ciri organ yang terdapat pada tumbuhan xerofit sesuai untuk hidup di tempat yang kering e Ciri-ciri organ yang terdapat pada tumbuhan higrofit sesuai untuk hidup ditempat yang basahlembab

b. Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh terhadap keadaan lingkungan. Adaptasi ini sangat sulit, sebab menyangkut fungsi fisiologis dalam tubuh, seperti reaksi-reaksi biokimia dalam saluran pencernaan. Contoh : a Hewan herbivora memiliki enzim selulase untuk mencernakan senyawa selulosa b Orang yang tinggal dipegunungan yang tinggi memiliki jumlah sel darah merah yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tinggal di daerah pesisir.

c. Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Contoh : a Rayap suka memakan kembali kulitnya yang mengelupas untuk mendapatkan kembali hewan flagellata penghasil enzim selolase pada usus belakangnya yang ikut mengelupas bersama kulitnya. b Pemutusan ekor autotomi pada kadal dan cecak pada keadaan tertentu c Mamalia yang hidup di air secara berkala muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen

2. Seleksi Alam

Setiap makhluk hidup harus berusaha untuk mendapatkan segala keperluan untuk kelangsungan hidupnya, misalnya cahaya, makanan, air dan tempat tinggal. Karena kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut terbatas maka akan terjadi persaingan diantara makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup yang menang dalam persaingan akan hidup terus, sedangkan makhluk hidup yang kalah akan mati atau mencari habitat lain dan harus beradaptasi terhadap lingkungan yang baru, sehingga terjadi penyesuaian evolusi. Dengan demikian alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang ada didalamnya. Proses inilah yang disebut dengan seleksi alam. Contoh : a. Terjadinya spesies baru burung Finch pipit di kepulauan Galapagos yang terletak di kawasan Amerika Selatan. b. Terbentuknya leher jerapah yang panjang. c. Punahnya Dinosaurus. 4646

3. Perkembangbiakkan

Untuk menjaga kelangsungan hidup spesiesnya dari kepunahan, organisme dapat melakukan reproduksi, baik yang dilakukan secara vegetatif aseksualtidak kawin ataupun generatif seksual kawin. Pada tumbuhan perkembangbiakkan generatif dilakukan dengan membentuk organ perkembangbiakkan yang disebut dengan bunga, sedangkan untuk perkembangbiakkan secara vegetatif dilakukan dengan menggunakan organ khusus yang berlangsung secara alamiah atau buatan. Pada hewan tingkat tinggi dan manusia reproduksi berlangsung secara generatif atau seksual sedangkan pada hewan tingkat rendah dapat berlangsung secara vegetatif.

2.2. Kemampuan Guru

Mengapa masalah dalam kegiatan belajar mengajar seperti uraian pendahuluan dapat terjadi, kalau kita introspeksi pada diri kita boleh jadi kita guru yang bermasalah. Salah satu persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru SMP yang baik adalah memiliki kemampuan dasar dan sikap serta terampil Dikmenum, 2003 : 12 antara lain : menguasai kurikulum yang berlaku, menguasai materi pelajaran, menguasai metode, menguasai teknik evaluasi, memiliki komitmen terhadap tugas, disiplin dalam pengertian luas. M ana metode yang tepat untuk mengajar MIPA. Paradigma pendidikan masa depan menyatakan : ” Guru tidak harus didikte dan diberi berbagai arahan serta instruksi, yang penting adalah perlu disusun standar profesionalisme guru yang dijadikan acuan pengembangan m utu guru ” Zamroni, 2003 : 34. Dari paparan tersebut metode atau strategi yang dipikirkan guru, berpijak pada atmosfir kelas dan kondisi siswa, tidak lagi atas dasar petunjuk dari atasan atau atas dasar kesukaan kita dalam pembelajaran. Banyak metode atau strategi mengajar seperti : Ceramah, diskusi informasi, cerita, tanya jawab, debat, sosio- drama, demonstrasi dan eksperimen serta metode belajar lainnya. Sifat pelajaran Biologi yang mengutamakan proses ilmiah dan menyadari bahwa kita belajar menurut Sheal, Pater 1989 dalam Depdiknas, 2004 : 23 mengatakan : a 10 dari apa yang kita baca b 20 dari apa yang kita dengar c 30 dari apa yang kita lihat d 50 dari apa yang kita lihat dan dengar e 70 dari apa yang kita katakan f 90 dari apa yang kita katakan dan lakukan. Tertarik akan masalah di atas penulis berupaya untuk mencoba mencari jalan keluar dari masalah ini. Penulis membuat media pembelajaran yang sederhana yaitu menggunakan permainan gambar puzzle dengan maksud siswa tertantang, motivasinya meningkat sehingga pada akhir pembelajaran siswa mampu menjelaskan gejala dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, mengunakan konsep yang telah dipelajarinya agar konsep biologi tersebut dapat meningkatkan pemahamannya dan yang terpenting pelajaran Biologi menjadi lebih bermakna bagi siswa.

2.3. Karakteristik Mata Pelajaran Biologi

Sebelum kita menentukan strategi pembelajaran tujuan, model dan evaluasi, sebaiknya kita harus memahami dahulu karaktaristik mata pelajaran biologi yang termasuk mata pelajaran IPA atau sains yang akan kita ajarkan. Dalam sains dipelajari 4647 permasalahan yang berkaitan dengan fenomena alam dan berbagai permasalahan dalam kehidupan masyarakat. Fenomena alam dan sains dapat ditinjau dari objek, persoalan, tema dan tempat kejadiannya. Pembelajaran sains memerlukan kegiatan penyelidikan baik melalui observasi maupun eksperimen, sebagai bagian dari kerja ilmiah yang melibatkan keterampilan proses yang dilandasi sikap ilmiah. Selain itu pembelajaran sains mengembangkan rasa ingin tahu melalui penemuan berdasarkan pengalaman langsung yang dilakukan melalui kerja ilmiah. Melalui kerja ilmiah, peserta didik dilatih untuk memanfaatkan fakta, membangun konsep, prinsip, teori sebagai dasar untuk berfikir kreatif, kritis, analisis dan divergen. Dengan demikian menurut Indrawati 2008 : 5 dalam pembelajaran IPA atau sains, peserta didik dituntut untuk menguasaimemiliki kemampuan minimal dalam empat hal, yaitu : 1. Menguasai konsep-konsep IPA 2. Terampil menggunakan ketrampilan berfikir dan motorik 3. Memiliki sikap-sikap positif sebagaimana yang dimiliki oleh saintis 4. Mampu menerapkan konsep IPA dan keterampilan berfikir dalam memecahkan masalah sehari-hari

2.4. Strategi belajar Biologi Melalui Permainan Gambar Puzzle

Sebelumnya kita telah mengetahui bahwa permainan dalam pembelajaran seperti permainan gambar puzzle adalah salah satu cara yang dapat menarik karena cara ini dapat memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran Biologi. Puzzle Picture menurut Wojowasito dan Poerwadaminta 1980 : 165 adalah teka-teki berupa gambar yang dapat merangsang anak untuk berpikir. Hanya saja sebelum kita mengajarkannya di depan kelas, guru harus mengetahui strategi yang tepat untuk mengajarkannya. Sebelum kita mengajar kita harus melakukan persiapan. Salah satunya adalah mengetahui keadaan siswa yang akan diajar dan mempersiapkan strategi yang tepat dan semenarik mungkin untuk menghadapinya. Ada beberapa hal yang diinginkan siswa ketika seorang guru akan memasuki ruang kelas dan guru diharapkan nantinya untuk dapat memenuhi hal tersebut untuk menjaga agar siswa tetap termotivasi dalam belajar. Menurut Ronald. W. Luce 1990 : 12 hal yang diinginkan siswa tersebut adalah : a. Siswa ingin kebutuhan pribadinya dalam belajar terpenuhi. Mereka ingin bakat dan kemampuan mereka dihargai oleh guru dalam kelas. b. Siswa menginginkan guru yang benar-benar menghargai mereka sebagai ”manusia”, yang peduli mereka bukan hanya guru yang selalu ingin mengevaluasi mereka. c. Siswa ingin ditantang dengan pelajaran bukan menjatuhkan mereka. d. Siswa ingin guru menjaga dan selalu mendukung mereka serta mengikuti perkembangan mereka secara individu. e. Siswa menyukai guru yang bisa menyesuaikan diri dengan usia mereka, humoris dan bisa mengerti humor mereka. f. Siswa menyukai cara menerangkan yang jelas dan lengkap serta memberikan contoh-contoh yang konkrit. Lana Becker dan Kent N. Schneider 2004 : 13 menyarankan beberapa peraturan agar tetap fokus dan termotivasi dalam belajar : 1. Menjelaskan kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan diajarkan 2. Menyediakan media visual untuk mendukung materi pelajaran 3. Menerangkan materi pelajaran secara logis dan dapat diterapkan 4. Memberikan kegiatan didalam kelas segera setelah materi tersebut diajarkan 5. Membantu siswa untuk menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang sedang diajarkan. 4648 6. Menghargai siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Apabila siswa merasa dihargai mereka akan memberikan usaha terbaiknya. 7. Memberikan standar belajar yang tinggi Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa memberikan materi pelajaran melalui permainan gambar puzzle bertujuan untuk menarik perhatian siswa dan menjaga motivasi siswa untuk belajar biologi dan dapat mengembangkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Pembahasan Sebelum dilakukan tindakan, pembelajaran biologi kurang melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan diskusi kelompok. Guru lebih banyak berperan dalam memberikan teori mengenai materi system pencernaan dan pernapasan pada manusia. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I, berdasarkan hasil pemantauan peneliti dan kolaborator, serta hasil refleksi siswa, siswa lebih banyak terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa secara langsung menyimak dari sesama temannya dalam menjelaskan materi yang mereka dari kelompok asalnya. Hal inilah yang membuat siswa semakin antusias dalam menyimak pembelajaran ditambah lagi ada beberapa siswa yang secara langsung memberikan contoh ataupun penjelasan menggunakan media computerinternet. Setelah rancangan pembelajaran diperbaiki pada siklus II, keterlibatan siswa semakin meningkat dibandingkan dengan pembelajaran pada siklus I. Dalam siklus ini materi yang mereka peroleh berbeda yaitu materi pada system pernapasan, pada siklus II ini kelompok pada siklus I diacak kembali sehingga menjadi kelompok yang baru, selain itu setiap kelompok membuat suatu resume untuk dapat dijelaskan kepada kelompok lain, sehingga kelompok lain dapat lebih paham yang akan dijelaskan dari kelompok lain. Dalam proses pembelajaran siklus I, guru lebih banyak memunculkan komponen learning community “ Masyarakat Belajar”. Dengan demikian, kerja sama antarsiswa lebih meningkat dibandingkan saat pratindakan. Guru memberikan tugas berdiskusi dalam kelompok untuk membahas suatu materi yang mereka perlu pahami sehingga dalam suatu kelompok timbul kerjasama yang sangat erat yaitu ada 1 orang yang belum memahami materi tertentu secara otomatis teman satu kelompoknya menjelaskan sampai temannya paham materi tersebut. Pada siklus II, kerja sama antarsiswa dalam pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran lebih meningkat. Pada siklus II ini peran aktif siswa yang lebih “mampu” berupaya untuk mendampingi siswa yang “belum mampu” dalam menguasai materi, karena mereka menganggap keberhasilan bukanlah ditentukan oleh individu sendiri. Setelah diterapkannya permainan gambar puzzle pada pembelajaran Biologi ada peningkatan kualitas hasil pembelajaran. Peningkatan tersebut meliputi :

1. Peningkatan Perasaan Puas pada Siswa