Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan

4649 Mengacu pada penilaian sebenarnya Authentic Assesment hasil belajar yang diambil meliputi tiga penilaian yaitu : 1 penilaian Psikomotorik unjuk kerja; 2 Penilaian Afektif minat; dan 3 penilaian Kognitif pemahaman dan pengetahuan. Untuk lebih jelasnya tentang hasil belajar tersebut penulis uraikan sebagai berikut : - Penilaian Psikomotorik Penilaian psikomotorik ini dilakukan 2 kali penilaian yaitu pada materi system pencernaan siklus I dan system pernapasan siklus II, penilaian ini dilihat dari aspek kegiatan diskusi yang meliputi pemaparan, menjawab pertanyaan, keaktifan dalam memberikan pertanyaan serta melakuka kegiatan eksperimen. - Penilaian Afektif Penilaian afektif ini untuk mengetahui minat belajar siswa pada materi sistem pencernaan dan pernapasan pada manusia. Penilaian afektif ini dinilai selama rentang waktu kegiatan belajar mengajar pada materi tersebut. Secara kuantitatif, suasana pembelajaran biologi dirasakan lebih kondusif dibandingkan sebelum dilakukannya tindakan. Hal ini dirasakan baik oleh siswa maupun guru yang dipantau dari observasi KBM. Suasana pembelajaran biologi yang lebih kondusif terlihat pada hubungan kerjasama antar personal siswa dalam kelompok, spontanitas siswa dan diskusi berkembang sehingga hambatan komunikasi antara guru dan siswa berkurang. Suasana pembelajaran biologi yang kondusif menunjang terciptanya iklim belajar yang lebih baik di lingkungan sekolah serta memberikan motivasi pada rekan guru lain untuk lebih terbuka dengan siswa, kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran, lebih bersahabat dengan siswa tanpa meninggalkan wibawa guru. - Penilaian Kognitif Penilaian kognitif ini dapat dibagi menjadi penilaian individu dan penilaian kelompok. Penilaian inidvidu didasarkan atas nilai ulangan harian yang diberikan sedangkan nilai kelompok didasarkan atas nilai ulangan individu yang dikonversi untuk

a. Penilaian Individu

Setelah mengikuti proses pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran

b. Penilaian Kelompok

Jika dilihat dari penilaian kelompok Dari data yang diperoleh terlihat adanya peningkatan tingkat aktivitas siswa dalam kerja kelompok. Dari data yang diperoleh terlihat adanya peningkatan partisipasi siswa dalam kelompok yang diperoleh dari observasi. Pemantauan peningkatan partisipasi siswa dalam kelompok siswa yang dilakukan pada saat KBM, tingkat aktivitas dalam kelompok belajar secara kualitatif yaitu memberikan ide, menerima pendapat, melaksanakan tugas, kerjasama dan kepedulian pada keikutsertaan sesame anggota kelompok. Intervensi model pembelajaran Biologi Permainan Gambar Puzzle memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran Biologi, dan proses pembelajaran tampak lebih menyentuh berbagai tingkat lapisan tingkat kemampuan siswa. Siswa yang termasuk kaegori BAIK dalam kegiatan belajarnya tampak belajar tanpa merasa terbebani oleh muatan-muatan konsep yang dirasakan berat jika dipelajari dengan kegiatan pembelajaran konvensional. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian, diskusi sesama tim peneliti dan refleksi yang telah dilakukan selama penelitian, dapat disimpulkan hal-hal berikut : 4650 1. Permainan gambar puzzle dapat meningkatkan pemahaman konsep kelangsungan hidup organisme di kelas IX SMP Negeri 2 Padangsidempuan. 2. Dengan permainan gambar puzzle guru mendapatkan kemudahan dalam berkreasi dan berinovasi pada pembelajarannya, lebih efektif dan efisien waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran, berpikir secara efektif dalam menyelesaikan masalah sederhana berhubungan dengan masalah-masalah biologi secara kualitatif, melakukan analisis kuantitatif menggunakan data pengamatan dan angket yang telah diberikan pada siswa, sebagai fasilitator dan observer yang baik dan berhasil merangsang kemampuan bernalar siswa dan lebih berhasil menanamkan sikap-sikap positif kepada siswa. 3. Peningkatan kualitas proses pembelajaran, setelah diterapkan model permainan gambar puzzle, kualitas hasil belajar siswa juga meningkat. Peningkatan tersebut meliputi : a meningkatnya perasaan puas pada siswa dan b meningkatnya nilai psikomotor, afektif serta koognitif pada diri siswa

4.2. Saran

Berdasarkan temuan selama penelitian dapat disarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Penggunaan permainan gambar puzzle dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru biologi untuk meningkatkan pemahaman konsep di kelasnya. 2. Sebaiknya guru menyiapkan beberapa alternatif gambar yang menarik yang akan digunakan dalam proses pembelajarannya. Daftar Pustaka Becker, Lana and Schneider, Kent N. 2004. Motivating Students : 8 Simple Rules for Teachers. East Tennessee State University : Magma Publication Inc, Madison Wis. Dikmenun, 2003. Menjadi Guru Yang Terampil . Jakarta :Direktorat Menengah Umum..Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.Depdiknas. Depdiknas, 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi 5 . Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Kemmis, S. And Mc.Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin : Deakin University. Kimball, J.W. 1996. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit Erlannga. Indrawati, 2008. Penilaian Berbasis Kelas. Bandung : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam Depdiknas. Luce, Ronald W, 1990. Motivating The Unmotivated . http:www.motivation.org.uk Nur, M. 2000. Strategi-Strategi Belajar . Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Prawirohartono, S.2005. Biologi SMP Jilid 3. Jakarta : Bumi Aksara. Sudarsono, F.X. 1992. Action Research. Jakarta : Penerbit Rieneka Cipta. Trianto, 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik Konsep, Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher. Wojowasito.S dan W. Poerwadaminta. 1980.Kamus Lengkap . Bandung : Penerbit Hasta. Zamroni.2003. Paradigma Pendidikan Masa Depan . Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.Depdiknas. 4651 PENDEKATAN INQUIRY-BASED LEARNING IBL DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Darwis, M.Pd. 10 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pendekatan IBL dalam meningkatkan pembelajaran fisika di Sekolah Menengah Atas. Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah Padang Sidempuan yang dilakukan pada kelas XII yang berjumlah 38 orang. Desain yang digunakan yaitu Matching Pretest-posttes Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pembelajaran reguler yang menggunakan pendekatan IBL jauh lebih unggul dalam meningkatkan pengetahuan astronomi siswa. Tanggapan siswa terhadap implementasi program pembelajaran dengan pendekatan IBL sangat positif. Kata kunci : IBL , pembelajaran fisika dan SMA 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang