Hasil Belajar Matematika Tinjauan Pustaka

4745 ketuntasan di atas nilai 6,5 adalah sebesar 55. Selain itu aktivitas siswa dalam pembelajaran masih tergolong kurang, hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, misalnya sebagian siswa malas mengerjakan tugas ke depan kelas, mengganggu temannya pada saat diminta mengerjakan tugas serta siswa tidak mengerjakan apa yang diminta guru.

1.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain: a. Rendahnya hasil belajar matematika siswa termasuk pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat. b. Guru kurang memberikan bimbingan dan memotivasi siswa pada saat diberikan tugas. c. Kurangnya minat belajar siswa terhadap matematika, akibat pendekatan belajar guru yang monoton. d. Kurangnya kemandirian, tanggung jawab dan disiplin siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.

1.2. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada penggunaan metode pemberian tugas sebagai upaya perbaikan hasil belajar matematika operasi hitung campuran pada siswa kelas V SD Negeri No. 060924 Kecamatan Medan Amplas.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD pada kompetensi dasar operasi hitung campuran bilangan bulat?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu: “Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD pada kompetensi dasar operasi hitung campuran bilangan bulat dengan menggunakan metode pemberian tugas”

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah: a. Sebagai bahan masukan dan umpan balik bagi guru untuk dapat menggunakan metode pemberian tugas dalam meningkatkan hasil belajar siswa. b. Sebagai bahan masukan atau evaluasi bagi pendidikan dasar guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah. c. Sebagai pengembangan keahlian dan usul kelengkapan pengembangan karir guru.

II. Tinjauan Pustaka

a. Hasil Belajar Matematika

Hal pokok yang mendasari suksesnya pelaksanaan pendidikan adalah merubah pandangan atau persepsi setiap individu yang terlibat langsung dalam pendidikan. Berdasarkan berbagai defenisi belajar, maka perubahan tingkah laku itu bisa saja dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, perubahan dalam sikap dan kebiasaan, perubahan pandangan, kegemaran dan lain-lain. Kegiatan dan usaha untuk mencapai tingkah laku merupakan proses belajar sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri merupakan hasil belajar. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan dapat 4746 dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa, yang umumnya diperoleh dari hasil tes yang diberikan pada siswa setelah mendapat pengajaran. Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil merupakan akibat dari yang ditimbulkan karena berlangsungnya suatu proses kegiatan. Sedangkan belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar merupakan prestasi aktual yang ditampilkan oleh siswa yang dipengaruhi usaha yang dilakukan oleh siswa dan intelegensi serta penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan. Menurut Sudjana 2005: 172 “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Sejalan dengan itu Hamalik 2007: 65 mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan”. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan. Perubahan yang terjadi dalam diri individu sebagai hasil dari pengalaman itu sebenarnya usaha dari individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi yang dimaksud adalah interaksi edukatif yang memungkinkan terjadinya proses interaksi belajar mengajar.

b. Metode Pemberian Tugas