Pendahuluan Jurnal Kultura | Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

4613 EKSISTENSI UPAH MINIMUM ATAS HIDUP BERKELAYAKAN TENAGAKERJA Mutawaqil Bilah Tumanggor, SE 5 Abstrak Dalam permasalahan pengkompensasian ada dua unsur utama dalam suatu organisasi atau perusahaan yaitu; unsur dalam lingkungan perusahaan organisasi dan karyawan dan unsur luar lingkungan perusahaan. Variatifnya penetapan besaran upah yang dilakukan oleh masing-masing dewan pengupah baik ditingkat provinsi,regional dan kabupatenkota sangat dipengaruhi oleh kemampuan pihak perusahaan dalam pengupahan dan hal-hal yang tersebut di atas, baik Upah Minimum Regional UMR, Upah Minimum Provinsi UMP, dan Upah Minimum Kabupatenkota UMK. Fungsi komopensasi ada dua yaitu; 1. Penggunaan Sumber Daya Manusia lebih efisien dan lebih efektif. 2. Mendorong Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi. Sedangkan tujuan kompensasi menetukan kebijakan gaji misalnya gaji untuk kinerja dan unsur-unsur sistem gaji yakni, merit daninsentif. Kedua, tujuan menjadi standart evaluasi keberhasilan sistem gaji. Pengertian kompensasi Menurut Hendry Simamora 2004:442, kompensasi compensation adalah meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 33, bahwa upah adalah hak pekerjaburuh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau sipemberi kerja kepada pekerjaburuh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan temasuk tunjangan bagi pekerjaburuh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Bentuk pemberian upah sampai saat ini masih menjadi perbedaan pemahaman sehingga sering menjadi perdebatan dalam penentuan pemberian upah kepada tenagakerja. Istilah yang sering dipakai sampai sa at ini ada dua yaitu; Kebutuhan Hidup Layak KHL dan Upah Minimum regional UMR dan Upah Minimum Provinsi UMP. Kebutuhan Hidup Layak Bentuk pemberian upah kepada tenagakerja yang satu ini besar kemungkinan sangat berat bagi perusahaan untuk melaksanakannya, sebab pemberian upah dalam bentuk kebutuhan hidup layak sangat rumit karena harus memperhatikan semua komponen kebutuhan hidup yang berstandar layak baik secara fisik, non fisik maupun secara sosial. Kebutuhan hidup layak ± 46-60 komponen kebutuhan hidup yang di bagi menjadi 7 kelompok, yaitu : Kelompok Makan dan Minum, Kelompok Sandang, Kelompok Perumahan, Kelompok Pendidikan, Kesehatan,Kelompok Transfortasi, Kelompok Rekreasi dan Tabungan Semua koponen tersebut harus memenuhi standard Hidup layak baik secara fisik, non fisik maupun sosial. Hal inilah yang mungkin merumitkan pengusaha dalam menerapkan bentuk memberikan kompensasi ini . Bentuk upah minimum ini yang dibedakan menjadi Upah Minimum Provinsi UMP dan Upah Minimum Kabupaten Kota UMK yang menjadi patokan bagi pengusaha karena mengingat secara teoritis pemberian upah minimum diarahkan pada nilai-nilai upah kebutuhan hidup layak. Bentuk inilah berlaku sampai saat ini

A. Pendahuluan

Permasalahan upah atau juga secara umum disebut Kompensasi merupakan hal yang sangat kompleks dan rumit, sebab harus memperhatikan dua unsur utama dalam suatu organisasi atau perusahaan yaitu; unsur dalam lingkungan perusahaan organisasi dan karyawan dan unsur luar lingkungan persuahaan. Pertama; unsur perusahaan atau organisas i dimana pihak manajemen harus membuat sebuah konsep, sistem dan program kompensasi yang efektif dan efisien, sedangkan unsur Karyawan atau pekerja apabila sistem dan program yang dijalankan pihak manajemen apakah sudah memberikan kepuasan dan sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan terhadap organisasi atau perushaan. Kedua unsur luar lingkungan persuahaan yaitu pengaruh pasar produk, pasar tenaga kerja, biaya hidup, dan kondisi ekonomi secara Nasional. Dari kedua hal tersebut di atas yang menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana kisaran dalam penetapan upah yang dilakukan oleh dewan pengupahan nasional pada setiap tahunnya terhadap Upah Minimum UM. Tentunya upah tersebut yang harus diperhatikan dari berbagai unsur di atas dan yang tak kalah penting adalah biaya hidup. Malasah biaya hidup dampaknya terhadap pemberian upah kepada pekerja dimasing-masing daerah akan bervarisasi. 5 Dosen Yayasan UMN Al Washliyah Medan 4614 Variatifnya penetapan besaran upah yang dilakukan oleh masing-masing dewan pengupah baik ditingkat provinsi, regional dan kabupatenkota sangat dipengaruhi oleh kemampuan pihak perusahaan dalam pengupahan dan hal-hal yang tersebut di atas, baik Upah Regional UMR, Upah Minimum Provinsi UMP, dan Upah Minimum Kabupatenkota UMK. Penetapan kenaikan upah minimum setiap tahunnya menjadi masalah bagi tenagakerja maupun bagi pengusaha. Satu sisi bagi tenagakerja apabila kenaikan upah tersebut tidak mewakili kemampuan mereka akan meminta untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup atau dengan kata lain mereka belum merasa puas dengan kenaikan upah tersebut. Dipihak perusahaan kenaikan tingkat upah setiap tahunnya merasa terbebani dengan besarnya kisaran upah yang akan mereka keluarkan untuk kesejahteraan tenagakerja, sehingga permasalahan ini setiap tahunnya menjadi dilema.

B. Pembahasan