4762
Sumber: Arikunto 2009: 16
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
1. Tes Awal Pre tes
Sebelum perencanaan tindakan disusun, terlebih dahulu diberikan pre tes kepada siswa, guna mengetahui tingkat kemampuan awal dan kesulitan siswa pada materi penjumlahan dan pengurangan biasa yang berpenyebut sama dan
berpenyebut berbeda. Dari hasil pre tes yang diperoleh, banyak siswa yang belum tuntas atau belum mencapai kriteria nilai skor yang telah ditentukan dalam menjawab setiap item soal, seperti tabel dibawah ini:
Tabel 1. Nilai Pre Tes Siswa
No. Urut Siswa
Skor Nilai
Persentase Keterangan
1 6
20 20
Tidak Tuntas 2
7 23
23 Tidak Tuntas
3 20
66 66
Tuntas 4
5 16
16 Tidak Tuntas
5 10
33 33
Tidak Tuntas 6
7 23
23 Tidak Tuntas
7 6
20 20
Tidak Tuntas 8
4 13
13 Tidak Tuntas
9 7
23 23
Tidak Tuntas 10
20 66
66 Tuntas
11 17
56 56
Tidak Tuntas 12
8 26
26 Tidak Tuntas
13 3
10 10
Tidak Tuntas 14
7 23
23 Tidak Tuntas
15 3
10 10
Tidak Tuntas 16
5 16
16 Tidak Tuntas
17 7
23 23
Tidak Tuntas 18
5 16
16 Tidak Tuntas
19 9
30 30
Tidak Tuntas 20
19 63
63 Tidak Tuntas
21 10
33 33
Tidak Tuntas 22
21 70
70 Tuntas
23 10
33 33
Tidak Tuntas 24
5 16
16 Tidak Tuntas
25 11
36 36
Tidak Tuntas 26
20 66
66 Tuntas
27 8
26 26
Tidak Tuntas 28
6 20
20 Tidak Tuntas
29 7
23 23
Tidak Tuntas 30
4 13
13 Tidak Tuntas
31 5
16 16
Tidak Tuntas 32
3 10
10 Tidak Tuntas
Jumlah 928
Rata-rata Nilai 29
Berdasarkan hasil pre tes yang diperoleh, persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah
32 4
x 100 = 13, sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 29. Dari berbagai jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa berpenyebut sama dan berpenyebut berbeda, maka dapat diketahui bahwa siswa tidak paham dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa yang berpenyebut sama dan
4763
berpenyebut berbeda pada soal bergambar dan dalam menjawab soal secara matematis, sehingga perlu diberikan penjelasan lagi mengenai pecahan dan contoh konkret dan pecahan.
Maka, dari hasil analisis pre tes tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa, yaitu siswa tidak paham dalam melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan biasa yang berpenyebut sama dan berpenyebut berbeda pada soal
bergambar dan dalam menjawab soal secara matematis, hal ini pula yang akan menjadi masukan bagi peneliti dalam pelaksanaan tindakan di siklus I, untuk memberikan penjelasan lagi mengenai pecahan dan contoh konkret, seperti dengan
menggunakan kertas lipat.
2. Siklus I