Kerangka Konseptual Hipotesis Tindakan

4725 e. Peserta diskusi yang kurang pengalaman dapat belajar menyampaikan pendapat secara langsung dan dapat menanggapi gagasan peserta lain secara langsung pula.

c. Kerangka Konseptual

Dalam pendidikan formal, guru sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan, memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar sebagian besar hasil belajar peserta didik ditentukan oleh peranan guru. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola PBM, sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Salah satu kemampuan guru dalam menciptakan lingkungan yang efektif dalam PBM adalah dengan penerapan metode diskusi. Anita Lie 2002: 7 menyatakan bahwa suasana belajar dengan metode diskusi menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif dan penyesuaian psikologi yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisahkan siswa. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dipahami bahwa dengan menerapkan metode diskusi dapat menciptakan keadaan psikologi siswa yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh dengan persaingan. Oleh sebab itu penerapan metode diskusi diberikan kepada siswa dengan harapan dapat membantu mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dengan demikian, dalam penelitian ini akan diteliti hubungan penerapan metode diskusi dengan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika pada siswa kelas VI SD Negeri 060926 Kecamatan Medan Amplas.

d. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis penelitian ini adalah: “Hasil belajar siswa akan meningkat jika diterapkan metode diskusi pada pelajaran matematika sub pokok bahasan operasi hitung campuran di kelas VI SD Negeri 060926 Kecamatan Medan Amplas”. Metode Penelitian Jenis dari penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas PTK yang telah dikembangkan oleh John Elliot mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu rangkaian langkah yang terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut : PELAKSANAAN SIKLUS I REFLEKSI PELAKSANAAN SIKLUS II REFLEKSI III. Hasil Penelitian Dan Pembahasan PENGAMATAN PERENCANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN 4726 Dari hasil tes yang dilakukan terhadap siswa di SD Negeri 060926 Kecamatan Medan Amplas diperoleh data mengenai proses belajar melalui penggunaan metode diskusi, dimana data yang diperoleh dari penelitian selanjutnya dianalisa untuk mengetahui jawaban dan pertanyaan penelitian. Kegiatan pembelajaran dibagi dalam 2 siklus yang terdiri dari 4 pertemuan. Siklus I terdiri dari 2 x pertemuan yaitu pertemuan I dan pertemuan II. Dan siklus II juga terdiri dari 2 x pertemuan yaitu pertemuan III dan pertemuan IV.

1. Tes Awal Pretest

Sebelum pembelajaran dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pretest tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi operasi hitung campuran. Prestasi belajar yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Tingkat Keberhasilan Siswa Pada Pretest Tes Awal Nilai Frekuensi Keterangan 40 6 18,75 Belum Berhasil 50 10 31,25 Belum Berhasil 60 11 34,37 Belum Berhasil 70 5 15,62 Belum Berhasil Jumlah Nilai 1750 Jumlah Siswa 32 Rata-rata Nilai 54,68 Hasil yang diperoleh siswa pada pretest tes awal adalah nilai rata-rata kelas secara klasikal sebesar 54,68 dan rata-rata persen siswa yang berhasil hanya mencapai 15,62. Dari tabel di atas menunjukkan prestasi belajar siswa yang masih rendah, untuk itu perlu dilakukan perencanaan kembali untuk melanjutkan ke siklus I.

2. Siklus I

Dan pretest tes awal yang dilakukan, prestasi belajar siswa masih rendah. Untuk itu perlu dilanjutkan ke siklus I dimana setiap akhir proses pembelajaran siswa diberikan postest I untuk mengetahui proses belajar siswa dan nilai yang diperoleh siswa pada materi operasi hitung campuran. Berikut data keberhasilan siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Tingkat Keberhasilan Siswa Pada Siklus I Nilai Frekuensi Keterangan 50 3 9,37 Belum Berhasil 60 10 31,25 Belum Berhasil 70 12 37,5 Telah Berhasil 80 5 15,62 Telah Berhasil 90 2 6,25 Telah Berhasil Jumlah Nilai 2170 Jumlah Siswa 32 Rata-rata Nilai 67,81 Dari hasil pretest yang diperoleh dalam pokok bahasan operasi hitung campuran, prestasi belajar siswa masih sangat kurang yang mana nilai rata-rata yang diperoleh siswa masih di bawah 65 dan belum mampu mencapai standar ketuntasan. Hasil pretest dikatakan masih belum berhasil karena rata-rata nilai yang diperoleh siswa hanya mencapai 54,68 dan rata-rata persen siswa yang berhasil hanya mencapai 15,62, kemudian setelah dilakukan siklus I, dalam hal ini terjadi peningkatan prestasi belajar yang diperoleh siswa dengan rata-rata nilai hanya 67,81 dan rata-rata persen siswa yang berhasil 59,37. Dan dari observasi yang dilakukan selama proses belajar juga menunjukkan bahwa penggunaan metode diskusi masih sangat minim sekali, terlihat pada tabel berikut: Tabel 3. Observasi Pemantauan Untuk Guru dan Siswa Pada Siklus I