Aturan Tersirat dalam Pranata Aturan yang Tersirat dalam

4604 Mora dalam masyarakat adat Dalihan na Tolu mempunyai kedudukan tertinggi. Mereka selalu dihormati, ucapan mereka selalu berisikan doa dan nasehat-nasehat untuk anak boru nya dan mereka didukkan selalu di tempat terhormat dalam setiap acara adat, termasuk dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan sengketa di tengah-tengah masyarakat.

3. Aturan Tersirat dalam Pranata

Marga Keberadaan marga ini sangat penting bagi Masyarakat Adat Batak, karena dalam pranata marga mengandung aturan yang sangat dihormati dan dipatuhi. Menurut aturan pranata marga , orang tidak akan mungkin bisa sembarangan bicara, apalagi bertindak sembrono di hadapan orang lain. Karena masing-masing mengerti tentang hubungan kekerabatan dan keturunan mereka satu dengan lainnya. Orang semarga adalah dianggap sebagai satu keturunan, kekerabatan dan pertalian darah yang sangat dekat, walaupun terkadang mereka bisa berbeda agama dan keyakinan. Setiap orang yang semarga beserta orang lain yang ada hubungan kekerabatan dengan marga nya, harus dianggap sebagai saudara kandung atau saudara dekat yang tidak boleh dihina, disakiti, dimusuhi, apalagi membunuhnya. Keberadaanya dan kehormatannya harus dijaga dan dimuliakan. Menurut aturan pranata marga , setiap orang dalam menjalankan kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat harus dibangun dengan landasan: 1. Marsihaholongan saling mengasihi; 2. Marsipagodakkon saling membesarkansaling mengangkat; 3. Marsihapadean saling berbuat baik antara satu dengan lainnya; 4. Marsibegean saling mendengarkan, Marsilehenan saling memberi; 5. Marsipagabean saling membahagiakan, Marsipangiboan saling memberi belas kasihan; 6. Marsitolongan saling menolong, Marsilehenan saling memberi; 7. Marsihargaan saling menghargai; 8. Marsipaingotan saling mengingatkan. Kedelapan prinsip di atas merupakan alat yang sangat ampuh dalam menciptakan kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan lebih dari itu, berbagai jenis tindak pelanggaran dan kejahatan dapat dihindari melalui pesan moral yang terkandung dalam prinsip di atas.

4. Aturan yang Tersirat dalam

Tutur Kata Tutur mengandung pengertian panggilan keakraban atau sapaan keakraban antara seseorang dengan orang lain. Setiap Tutur mengandung nilai moral, nilai etika, dan budi pekerti yang sangat tinggi nilai spritualnya, sehingga dengan mengamalkan makna setiap Tutur , niscaya dapat memelihara keharmonisan, kerukunan dan keakraban dalam bermasyarakat. Dalam Tutur itu memiliki muatan etika yang kuat, yakni adab pergaulan hidup sehari-hari. Pemakaian Tutur dalam kekerabatan ini sangat berperanan membentuk perilaku masyarakat, sehingga melalui Tutur orang mampu mengetahui bagaimana cara menghormati orang tua, menghormati sesama, saudara dan keluarga lainnya. Dengan Tutur ini orang dapat berbicara lebih beradab dan berbudaya. Pemakaian Tutur dalam kekerabatan ini sangat berperanan membentuk perilaku masyarakat, sehingga melalui Tutur orang mampu mengetahui bagaimana cara menghormati orang tua, menghormati sesama, saudara dan keluarga lainnya. Dengan Tutur ini orang dapat berbicara lebih beradab dan berbudaya. 4605

B. Sistem Musyawarah Menurut Pranata