BAB IV UPAYA PELESTARIAN FAMADAYA HARIMAO
4.1. Konsep Kebudayaan
4.1.1. Pengertian
Secara etimologis, kata kebudayaan berasal dari kata sansekerta ‘buddhayah’, ialah bentuk jamak dari kata “budi” atau “akal”. Maka kebudayaan
dapat diartikan pula hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Ada pendapat lain tentang asal kata kebudayaan yaitu bahwa kata itu berasal dari
pengembangan majemuk kata budi-daya yang berarti “daya dari budi”, kekuatan dari pikiran. Bertitik tolak arti tersebut, maka pengertian kebudayaan dapat
dirumuskan sebagai segala sesuatu hasil kegiatan akal manusia, baik berupa materi maupun berupa non materi.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Edward B. Taylor yang dikutip oleh Indramawan, 25 Mei 2009, bahwa Edward B. Taylor mendefinisikan bahwa kebudayaan sebagai
kompleksitas yang meliputi; kepercayaan, seni, moral, hukum, adat-istiadat, dan segala bentuk kehidupan yang diperoleh dari anggota masyarakat.
91
4.1.2. Konsep Kebudayaan
Pada hekekatnya kebudayaan mempunyai jiwa yang akan terus hidup, karena kebudayaan terus mengalir pada diri manusia dalam kehidupannya.
Kebuyaan akan terus tercipta dari masa ke masa, dari tempat ketempat dan dari orang ke orang. Kebudayaan akan tetap ada jika jiwa yang dimilikinya masih tetap
ada. Budaya-budaya baru akan terus muncul dan terus mengikis budaya yeng telah ada, munculnya budaya baru bukanlah hal yang negatif ataupun hal yang
merugikan kerena secara alamiah manusia akan menciptakan budaya entah itu diciptakan secara sengaja ataupun budaya yang muncul secara tidak sengaja.
Sebagaimana Daud Aris Tanudirjo, 2006:2-3, menguraikan bahwa ada beberapa jenis warisan budaya, sebagai berikut:
1. Monumen: Karya arsitektur, patung dan lukisan yang monumental, elemen
dan struktur arkeologis, prasasti, gua hunian, dan paduan dari beberapa fitur yang mempunyai nilai penting sejarah, seni, dan ilmu pengetahuan.
2. Kumpulan bangunan: Kumpulan bangunan yang terpisah atau berkaitan satu
sama lain yang karena arsitekturnya, keseragamannya, dan tempatnya dalam bentang alam, memiliki nilai penting sejarah, seni, dan ilmu pengetahuan.
91
Indramaei, 25 Mei 2009, http:indramawan.blogspot.com
Universitas Sumatera Utara
3. Situs: Karya manusia, atau paduan karya manusia dan alam, dan wilayah
yang melingkungi situs arkeologis yang mempunyai nilai penting sejarah, estetika, etnologi, dan antropologi yang universal istimewa.
4. Saujana budaya: Bentang alam yang merupakan paduan hasil karya manusia
alam, yang menunjukkan evolusi masyarakatmanusia dan permukiman sepanjang waktu dibawah pengaruh ketrbatasan dan kesempatan yang
diberikan oleh lingkungan alam dan oleh kekuatan social, ekonomi, dan budaya baik dari luar maupun dalam budaya itu sendiri. Saujana budaya
dapat terdiri atas saujana budaya yang dirancang dan diciptakan oleh manusia, saujana yang berevolusi secara organic dan saujana budaya
asosiatif yang menunjukkan keterkaitan dengan kepercayaan, seni, maupun antara budaya dengan masyarakat.
5. Secara khusus UNESCO memberikan perhatian juga bagi tinggalan berupa:
kota bersejarah, baik yang sudah ditinggalkan, masih dihuni, maupun kota baru abad ke-20; kanal, jaringan sarana perairan yang direkayasa manusia
dan mempunyai nilai universal istimewa dari segi teknologi , ekonomi, sosial, dan saujana; serta jalur atau rute yaitu jaringan lintasan hubungan
yang mencerminkan pertukaran serta hubungan multidimensial antar suatu kawasan atau bangsa satu dengan kawasan atau bangsa lain.
92
4.2. Upaya Pelestarian Famadaya Harimao