Wilayah Nada Jumlah Nada Interval Kontur

musik tradisional di beberapa sanggar yang ada di Maenamölö, tampak bahwa komposisi nada-nadanya bervariasi. Diantaranya adalah nada berskala 7 yaitu dari nada sol rendah ke fa, yang berskala 5 nada, yaitu dari do, re, mi, fa, sol. Ada juga alat musik tertentu yang hanya menghasilkan 4 nada, yaitu dari nada mi, fa, sol, la. Bahkan ada alat musik yang hanya menghasilkan 3 nada saja, yakni dari nada mi, fa, sol. Berkaitan dengan penjelasan di atas, nada dasar pada teks lagu pertunjukan Harimau, sebagai berikut: 1. Nada dasar yang paling sering dipakai adalah E 3. Nada yang memiliki nilai ritmis terbesar adalah E 4. Nada awal yang sering dipakai adalah E, sedangkan nada akhir adalah F 5. Nada yang memiliki posisi paling rendah adalah E 6. Nada yang dipakai sebagai duplikasi oktaf adalah E 7. Nada dasar lagu Famadaya Harimao adalah nada E

3.4.2.5. Wilayah Nada

Wilayah nada adalah daerah ambitus dari nada yang frekuensinya paling rendah sampai pada frekuensi nada yang paling tinggi. Dari hasil transkripsi di atas, maka diperoleh ambitus suara dari Famadaya Harimao, sebagai berikut: E= Do Universitas Sumatera Utara

3.4.2.6. Jumlah Nada

Untuk menentukan jumlah nada pada teks lagu Famadaya Harimao, penulis menghitung jumlah terbanyak kemunculan setiap nada dan menghitung jumlah durasi komulatif. jumlah nada yang terdapat pada teks lagu Famadaya Harimao , sebagaimana terlihat di bawah ini: E= Do

3.4.2.7. Interval

Interval yang dimaksudkan dalam tulisan ini adalah jarak antara nada yang satu dengan nada yang lainnya dalam satu komposisi musik. Sistem pengukuran pada interval disebut “laras” dengan alat ukur cent. Ada dua jenis interval pada teks lagu pertunjukan patung harimau, yaitu melangkah conjunct dan melompat disjunt. Analisis interval penulis lakukan dengan menghitung setiap interval dari bawah ke atas atau yang naik maupun yang turun. Seperti di bawah ini: Universitas Sumatera Utara E= Do

3.4.2.8. Kontur

Menurut William P. Malm yang diterjemahkan oleh Muhammad Takari, 1993:8-10, bahwa kontur adalah garis suatu lintasan melodi dalam sebuah lagu yang dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis, sebagai berikut: 1. Ascending menaik, yaitu garis melodi yang bergerak naik dari nada yang rendah ke nada yang tinggi. 2. Descending menurun, yaitu garis melodi yang bergerak turun dari nada yang tinggi ke nada yang rendah. 3. Pendulous , yaitu garis melodi yang bergerak dengan membentuk lengkungan. 4. Terraced , yaitu garis melodi yang membentuk gerakan berjenjang seperti anak tangga. 5. Statis , melodi yang gerakan-gerakan intervalnya terbatas atau garis melodi yang bergerak datar atau statis. 89 Pada transkripsi teks lagu Famadaya Harimao, terlukis kontur, descending , pendulous, statis. Seperti di bawah ini: 89 Muhammad Takari, 1993, Kebudayaan Musik Pasiflk, Timur Tengah dan Asia, Medan: Universitas Sumatera Utara Press, hal., 8-10 Universitas Sumatera Utara E= Do

3.4.3. Prosesi Famadaya Harimao