Teori Fungsionalisme Landasan Teori

kaumnya untuk melaksanakan ritual kemudian serombongan serdadu mengusung patung tersebut sembari berarak-arakan bagaikan pawai, selanjutnya mematahkan dan membuangnya ke kedalam sungai Gomo di Jumali. Fungsi Famadaya Harimao dalam kehidupan masyarakat Maenamölö Kabupaten Nias Selatan Kepulauan Nias, sebagai berikut: 1. Sebagai media pengesahan amandemen Fondrakö 2. Sebagai media pemulihan, pembaharuan restorasi totalitas kehidupan manusia seutuhnya, baik secara personal maupun komunal. 3. Sebagai media penobatan status seseorang di tengah-tengah masyarakat di kampung. 4. Sebagai media penghormatan adat.

1.5.2 Landasan Teori

1.5.2.1. Teori Fungsionalisme

Teori Fungsionalisme adalah suatu bangunan teori yang paling besar pengaruhnya dalam ilmu sosial pada abad sekarang ini. Beberapa tokoh yang pertama kali mencetuskan teori Fungsional, yaitu; August Comte, Emile Durkheim dan Herbet Spencer. Lahirnya teori Fungsionalisme adalah karena masih didapatkannya kelemahan-kelemahan pada paradigma-paradigma sebelumnya evolusi, difusi, dan sejarah kebudayaan meskipun mereka selalu memperbaiki metode analisis dalam penelitiannya dengan baik namun kesan yang muncul dari hipotesis penelitian mereka seakan spekulatif. Meskipun ada beberapa ilmuwan yang telah Universitas Sumatera Utara melakukan penelitian lapangan hingga abad 20, masih juga terdapat kelemahan- kelemahan di dalamnya. Berbagai kritik yang dilontarkan pada teori tersebut karena dalam penelitian yang mereka lakukan tidak membandingkan dengan kebudayaan lain yang memiliki keterkaitan tetapi lebih kepada data yang telah tersedia dalam budaya itu sendiri. Menurut Bundahega, 15 Januari 2011, dijelaskan bahwa teori Fungsionalisme menekankan kepada keteraturan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan pula terhadap bagian yang lain, dengan kata lain masyarakat senantiasa berada dalam keadaan berubah secara berangsur-angsur dengan tetap memelihara keseimbangan. 7 Dalam rangka pengkajian tentang fungsi Famadaya Harimao dalam kehidupan masyarakat Maenamölö Kabupaten Nias Selatan, penulis berpedoman pada teori Bronislaw Kasper Malinowski 1884-1942 berasal dari keluarga bangsawan Cracow berkebangsaan Polandia. Sebagai pakar Antropologi, berawal dari pendalamannya tentang folklor dan dongeng-dongeng rakyat akhirnya melahirkan suatu teori Fungsional tentang kebudayaan. Menurut Bronislaw Kasper Malinowski yang dikutip oleh Koentjaraningrat, 1987:167, bahwa ada 3 tingkat abstraksi fungsi sosial, sebagai berikut: 1. Pengaruh terhadap adat, tingkah laku manusia dan pranata sosial yang lain dalam masyarakat. 2. Pengaruh terhadap kebutuhan suatu adat atau pranata lainnya untuk 7 Bundahega, 15 Januari 2011, http:bundahega.blogspot.com Universitas Sumatera Utara mencapai maksudnya seperti yang dikonsepsikan oleh warga masyarakat yang bersangkutan. 3. Pengaruh terhadap kebutuhan mutlak untuk berlangsungnya secara integrasi dari suatu sistem sosial tertentu. 8

1.5.2.2. Teori Semiotik