Metode penelitian Ibnu Khaldun dan konsepnya dalam menyuguhkan suatu kebenaran

7. Metode penelitian Ibnu Khaldun dan konsepnya dalam menyuguhkan suatu kebenaran

Konsep pnelitian Ibnu Khaldun terfokus pada pengamatannya akan Fenomena-fenomena sosial kemasyarakatan khususnya bangsa-bangsa yang bermasalah dan kehidupan masyarakat didalamnya dengan mengkomparasikannya dengan bangsa yang sama namun dalam masa yang berbeda khususnya masa sebelumnya dan juga mengamati persamaan yang ada diantara kedua masa tersebut serta mengkomparasikannya dengan bangsa yang berbeda yang tidak mengalami masalah seperti yang dialami bangsa yang sedang ditelitinya itu, namun tidak ada gerakan perubahan yang berarti dan juga mencoba menyeimbangkan semua fenomena-fenomena yang ia amati serta berpikir akan permasalahan lain dengan tetap melihat kepada lingkungan yang sesuai dengannya dan juga unsur-unsur pentingnya serta penggambarannya secara umum dan juga pekerjaan yang dilakukan baik oleh per-individu ataupun masyarakat secara keseluruhan serta hubungan yang ada antara satu individu satu dengan yang lainnya dan juga interaksi yang ada diluar itu dan ri fenomena alam yang terjadi; juga Konsep pnelitian Ibnu Khaldun terfokus pada pengamatannya akan Fenomena-fenomena sosial kemasyarakatan khususnya bangsa-bangsa yang bermasalah dan kehidupan masyarakat didalamnya dengan mengkomparasikannya dengan bangsa yang sama namun dalam masa yang berbeda khususnya masa sebelumnya dan juga mengamati persamaan yang ada diantara kedua masa tersebut serta mengkomparasikannya dengan bangsa yang berbeda yang tidak mengalami masalah seperti yang dialami bangsa yang sedang ditelitinya itu, namun tidak ada gerakan perubahan yang berarti dan juga mencoba menyeimbangkan semua fenomena-fenomena yang ia amati serta berpikir akan permasalahan lain dengan tetap melihat kepada lingkungan yang sesuai dengannya dan juga unsur-unsur pentingnya serta penggambarannya secara umum dan juga pekerjaan yang dilakukan baik oleh per-individu ataupun masyarakat secara keseluruhan serta hubungan yang ada antara satu individu satu dengan yang lainnya dan juga interaksi yang ada diluar itu dan ri fenomena alam yang terjadi; juga

perkembangannya dan perbedaan yang terjadi sebagaimana adanya perbedaan bangsa dan juga masa. Setelahnya, ia pun menyimpulkan aturan dan ketentuan yang berlaku didalamnya dan yang menyebabkan semua fenomena ini mungkin terjadinya.

yang

mempengaruhi

Dalam penelitiannya akan fenomena-fenomena sosial masyarakat, Ibnu Khaldun menggunakan dua fase: yang pertama adalah pengamatannyanya secara psikologis dan sejarahnya atau dengan kata lain adalah dengan mengamati semua materi utama dalam mengumpulkan semua bahan dalam penelitiannya dari hal-hal yang bisa dilihat ataupun dari kedalaman sejarah yang telah terjadi. Sedang fase lainnya adalah dengan menggunakan akal dalam mengamati kemungkinan yang terjadi dalam perubahan yang ada pada materi utama ini hingga semua ini dapat mengarahkannya pada tujuan utamanya yang diinginkan dalam penelitian ini yaitu mengungkap aturan dan ketentuan yang mempengaruhi fenomena-fenomena sosial yang terjadi.

Inilah metode terbaik yang ditempuhnya dalam melakukan penelitiannya; dan inilah metode yang tidak pernah hilang dimakan zaman dan dijadikan landasan utama oleh para peneliti ilmu sosial.

Sedangkan cara bagaimana ia menyuguhkan semua informasi itu dalam Mukaddimahnya setelah ia menyelesaikan penelitian itu hampir sama dengan kebanyakan peneliti keilmuan lainnya; seperti halnya pakar ilmu ukur, dalam menyuguhkan pendapatnya; yaitu dengan memperhatikan setiap bagian dari penelitian dan pembahasan serta menyesuaikannya dengan aturan dan ketentuan yang berlaku; sebagaimana yang hal ini dilakukan oleh pakar dan peneliti ilmu ukur dissat mereka mencoba membuat seuatu teori, maka mereka mencocokkannya dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Semua ini Sedangkan cara bagaimana ia menyuguhkan semua informasi itu dalam Mukaddimahnya setelah ia menyelesaikan penelitian itu hampir sama dengan kebanyakan peneliti keilmuan lainnya; seperti halnya pakar ilmu ukur, dalam menyuguhkan pendapatnya; yaitu dengan memperhatikan setiap bagian dari penelitian dan pembahasan serta menyesuaikannya dengan aturan dan ketentuan yang berlaku; sebagaimana yang hal ini dilakukan oleh pakar dan peneliti ilmu ukur dissat mereka mencoba membuat seuatu teori, maka mereka mencocokkannya dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Semua ini

Sebagai contoh atas itu, dapat dilihat pada bagian : bahwasannya suatu umat apabila terkalahkan atau dikuasai oleh suatu golongan lain, maka ia akan mengalami kepunahan (Mukaddimah: Bayan, 351,352) pembahasan ini dijadikan satu pembahasan utama yang disertai dengan pemikiran logis dan juga aturan dan ketentuan dalam suatu masyarakat khususnya politik masyarakat, lalu darinya diambil satu keterangan dan resumenya (hasil akhirnya)

Pembahasan ini dimulai dengan keterangan-keterangan yang bisa dipertanggung jawabkan yang diambil dari pemikiran-pemikiran logis dan juga dari kenyataan-kenyataan yang terkait dengan ilmu kejiwaan (psikologi) dan juga ilmu alam (biologi) dan juga ilmu binatang dengan mengungkapkan :penyebab akan kesemuanya itu adalah –Wallahu A‟lam- adanya suatu proses kejiwaan dimana masyarakat tersebut akan merasa malas untuk melakukan perintah seorang raja yang menjajahnya dan berusaha menjauh darinya; yang akhirnya mereka menjadi beban bagi sesamanya dan mereka pun akhirnya kehilangan harapan dan makin melemahlah reproduksi yang ada di antara Pembahasan ini dimulai dengan keterangan-keterangan yang bisa dipertanggung jawabkan yang diambil dari pemikiran-pemikiran logis dan juga dari kenyataan-kenyataan yang terkait dengan ilmu kejiwaan (psikologi) dan juga ilmu alam (biologi) dan juga ilmu binatang dengan mengungkapkan :penyebab akan kesemuanya itu adalah –Wallahu A‟lam- adanya suatu proses kejiwaan dimana masyarakat tersebut akan merasa malas untuk melakukan perintah seorang raja yang menjajahnya dan berusaha menjauh darinya; yang akhirnya mereka menjadi beban bagi sesamanya dan mereka pun akhirnya kehilangan harapan dan makin melemahlah reproduksi yang ada di antara

ataupun tidak didalamnya... mereka telah kalah terlebih dahulu. Hanya Allah lah yang mungkin mengetahui rahasia lainnya. sesungguhnya manusia adalah penentu (khalifah) bagi

akan mendapatkan

tujuannya

lingkungan hidup yang Allah ciptakan bagi mereka sendiri 77 Seorang pemimpin yang dikalahkan dalam kepemimpinannya dan

diberhentikan segala aktivitasnya, maka hasil yang ada adalah datangnya rasa kemalasan dan keengganan dalam berbuat sesuatu apapun walaupun itu datang dari perut ataupun hatinya. Ini semua adalah akhlak yang menghiasi manusia. demikian pula yang terjadi pada hewan pemangsa dimana Ia tidak akan menjadi raja atau penguasa bila ia tinggal di kawasan yang dihuni oleh manusia. dari segi inilah, maka

77 Hal ini berdasarkan akan firman Allah Swt tentang Adam dan keturunannya dalam surat Al Baqarah: 30 : Ingatlah ketika Tuhanmu

berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

umur manusia berkurang dan menyebabkan kepunahan dalam dirinya. Karena kekal, hanyalah mi lik Allah semata‟

penelitian dan pembahasannya dengan dalil dan bukti-bukti yang terlihat dengan kasat mata juga dengan informasi kesejarahan yang terjadi, dengan mengatakan: inipun terjadi pada masyarakat Persia. Dimana pada zaman dahulu, bagaimaha ia mampu menguasai banyak belahan dunia. Disaat pemerintahan mereka berkuasa pada masa berjayanya bangsa arab, jumlah mereka makin hari makin bertambah. Dikisahkan bahwa Saad (maksudnya saad bin Abi Waqash, pemimpin prajurit muslim di perang

Lalu Ibnu

Khaldun

mengakhiri

Persia) menghitung jumlah penduduk yang ada di Wara‟ul Madain (saat itu adalah ibukota Persia) dan ia mendapati penduduk sejumlah 173.000, termasuk didalamnya 73.000 kepala

rumah tangga. Namun pada saat kekuasaan mereka direbut, jumlah mereka menyusut dan bertinggal hanyalah sedikit, sehingga seolah mereka tidak pernah ada sebelumnya. Jangan menyangka semua ini karena ada suatu kezaliman atas diri mereka atau karena musuh mereka menekan pertumbuhan mereka. Karena kerajaan Islam sepanjang pengetahuanku adalah suatu pemerintahan yang adil. Semua ini terjadi karena memenag sudah menjadi tabiat manusia pada umumnya, apabila mereka sudah merasa dikalahkan, mereka akan menjadi beban bagi yang lain‟

Ibnu Khaldun memandang bahwasannya semua penelitian membutuhkan suatu pengantar. Maka ia harus menyiapkan bebarap bagian untuk menyusun pengantar ini sebelum ia memasuki pembahasan utama ataupun memberikan solusi atas pembahasannya, sebagaimana yang Ibnu Khaldun lakukan pada Ibnu Khaldun memandang bahwasannya semua penelitian membutuhkan suatu pengantar. Maka ia harus menyiapkan bebarap bagian untuk menyusun pengantar ini sebelum ia memasuki pembahasan utama ataupun memberikan solusi atas pembahasannya, sebagaimana yang Ibnu Khaldun lakukan pada

Semua kejeniusan Ibnu Khaldun dalam ilmu peradabannya tidak tampak dan semua tujuannya akan ilmu tersebut tidak terealisasi apabila tidak membaca dan mengamatinya langsung pada penelitian dan pembahasan utamanya di Mukaddimahnya. Sedang pembahasan pembukanya atau pengantar, hanya menunjukkan sedikit saja, karena disana Ibnu Khaldun hanya menukil sebagian realitas yang terjadi serta mengumpulkan fan

akhirnya serta mengamatinya lebih dalam dan menambahkan didalamnya pandangan-pandangan

serta merajihkan (menguatkan) salah satu diantara pendapat tersebut.... dan seterusnya.

pakar

lainnya