Pembagian dalam ilmu ini
14. Pembagian dalam ilmu ini
Sisi kelima dari komparasi antara Ibnu Khaldun dan juga Auguste Comte adalah dilihat dari pembagian ilmu sosial ini kedalam bagiannya masing-masing. Dalam hal ini, Ibnu Khaldun dan Auguste Comet berbeda pendapat dalam perbedaan yang cukup mendasar.
Auguste Comte telah membagi ilmu sosial ini kepada dua bagian; bagian pertama yang disebut La dynamique Sociale (dinamika sosial) dan bagian keduanya disebut La statique Sociale (Statistika sosial). Perbedaan yang ada diantara keduanya terletak pada bahwasannya yang pertama atau ilmu Dinamika sosial lebih memfokuskan pada masyarakat manusia secara global dan perkembangannya, yang mempunyai dua kekhususan. Pertama; mempelajari masyarakat manusia secara global, dan ini mengandung artian bahwasannya ilmu ini tidak mempelajari keseluruhan aspek yang ada secara mendetail, namun hanya dibahas secara global saja. Pembahasan tentang masyarakat manusia ini mencakap beberapa susunan aturan dan kaidah dasar seperti halnya politik, kehakiman, ekonomi, etika, agama,,, dan banyak lainnya. ilmu dinamika sosial ini tidak mengamati suatu kelompok masyarakat secara mendetail ataupun secara terperinci, namun hanya dibahas secara umum dan globalnya saja. Sedang kekhususan kedua adalah yang mempelajari perkembangan masyarakat manusia atau yang menegaskan bahwasannya tujuan dari semua ini adalah mengungkapkan aturan dan ketentuan yang dijalani oleh masyarakat dalam perpindahannya dari satu keadaan kepada keadaan lainya.
Dalam penelitiannya, Auguste Comte memulainya dengan pembahasannya kan bagian pertamanya, Dinamika masyarakat , lalu menghentikan sebagian besar isi pembahasannya untuk kemudian berpindah pada pembahasan bagian kedua yaitu Statistik sosial.
membagi tema pembahasannya kepada beberapa bagian yang mana satu sama lain saling terkait satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan fenomena sosial kemasyarakatan yang berjalan sesuai dengan landasan dasarnya. Terkadang ia menghentikan pembahasan yang ada didalamnya pada satu bagian tertentu untuk bisa mengamatinya lagi lebih dalam, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
Sedang
Ibnu
Khaldun, ia telah
Ibnu Khaldun sangat berhati-hati dalam mempelajari setiap satu kelompok masyarakat agar tidak ada pencampur adukan antara kajian perkembangannya dan juga kajian akan sosial kemasyarakatannya; atau apabila dipakai ungkapan yang dipakai oleh August Comte, maka bisa dikatakan bahwasannya Ibnu Khaldun sangan memperhatikan dan memfokuskan kajiannya pada setiap kelompok masyarakat dari berbagai aspek fenomena sosialnya yang ada, baik dengan perpaduan yang harmonis antara dinamika sosial dan juga statistika sosial. Ibnu Khaldun telah mempelajari unsur-unsur pentingnya, bagian, fungsi...dan banyak lainny yang merupakan cakupan dalam ilmu statistika, dan pada saat yang bersamaan, iapun mempelajari perkembangan yang ada dalam kelompok masyarakat tersebut dan juga aturan dan ketentuan yang mengatur fenomena yang ada dan mempengaruhi perkembangan yang terjadi. Ia tidak membedakan antara dinamika sosial ataupun statistiknya dan juga tidak menjadikan satu bagian tersebut sebagai ilmu yang berdiri sendiri dari kesemua kajian yang ia lakukan, sebagaimana yang selama ini August Comte lakukan. Ia membagi bagian dalam penelitiannya beradasar atas pembagian fenomena kebeberapa kelompok masyarakat, dimana setiap kelompok masyarakat tersebut terkadang memiliki fenomena yang sejenis dalam hal tujuan ataupun landasan dasarnya. Setiap Ibnu Khaldun meneliti dan membahas akan suatu kelompok masyarakat Ibnu Khaldun sangat berhati-hati dalam mempelajari setiap satu kelompok masyarakat agar tidak ada pencampur adukan antara kajian perkembangannya dan juga kajian akan sosial kemasyarakatannya; atau apabila dipakai ungkapan yang dipakai oleh August Comte, maka bisa dikatakan bahwasannya Ibnu Khaldun sangan memperhatikan dan memfokuskan kajiannya pada setiap kelompok masyarakat dari berbagai aspek fenomena sosialnya yang ada, baik dengan perpaduan yang harmonis antara dinamika sosial dan juga statistika sosial. Ibnu Khaldun telah mempelajari unsur-unsur pentingnya, bagian, fungsi...dan banyak lainny yang merupakan cakupan dalam ilmu statistika, dan pada saat yang bersamaan, iapun mempelajari perkembangan yang ada dalam kelompok masyarakat tersebut dan juga aturan dan ketentuan yang mengatur fenomena yang ada dan mempengaruhi perkembangan yang terjadi. Ia tidak membedakan antara dinamika sosial ataupun statistiknya dan juga tidak menjadikan satu bagian tersebut sebagai ilmu yang berdiri sendiri dari kesemua kajian yang ia lakukan, sebagaimana yang selama ini August Comte lakukan. Ia membagi bagian dalam penelitiannya beradasar atas pembagian fenomena kebeberapa kelompok masyarakat, dimana setiap kelompok masyarakat tersebut terkadang memiliki fenomena yang sejenis dalam hal tujuan ataupun landasan dasarnya. Setiap Ibnu Khaldun meneliti dan membahas akan suatu kelompok masyarakat
Dari sini dapat dipahami sesungguhnya metode yang digunakan IbnuKhaldun lebih baik dari kedua metode yang ada, dimana metode yang digunakan adalah metode yang ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karenanya disayangkan akan adanya pemisahan ilmu sosial menjadi dinamika sosial dan statistik sosial sebagaimana yang dilakukan oleh August Comte. Unsur-unsur yang Ibnu Khaldun kemukakan diantaranya fenomena sosial, fungsinya...dan banyak hal lainnya yang tercakup dalam kajian dan bahasan ilmu statistik yang mempengaruhi perkembangan yang ada serta mempu menggambarkan jalan perpindahan dari satu keadaan kepada keadaan lainnya., atau mempengaruhi arah dinamikanya. Arah dinamika yang ada –atau perpindahan suatu kelompok masyarakat dari satu keadaan kepada keadaan lainnya- dapat emngubah unsur yang ada dan landasan dasar serta fungsi yang berlaku, atau dengan kata lain ia mampu membuat perubahan besar dalam hal statistiknya. Pemisahan antara dua bagian ini maka adalah buatan semata dan tidak sesuai dengan landasan dasar fenomena sosial kemasyarakatan.
Banyak dari pemikir modern yang mendalami fenomena sosial kemasyarakatan dengan mengikuti pola pikir Auguste Comte dalam bentuk pembagiannya mulai berpaling dan mengikuti jalan yang pernah dilalui oleh Ibnu Khaldun dan mengira bahwa merekalah pembaharu keilmuan sosial ini, yang menapaki jalan yang tidak asama dengan jalan Auguste Comte, khususnya di berbagai fenomena masyarakat dimana mereka mendalami kekhususannya, mereka mulai memasukkan kekhususan tersebut ke dalam kesatuan ilmu sosial sebagaimana halnya ilmu morfologi. Namun kenyataannya, mereka bukanlah pembaharu dan pelopor pertama yang telah menyatukan semua Banyak dari pemikir modern yang mendalami fenomena sosial kemasyarakatan dengan mengikuti pola pikir Auguste Comte dalam bentuk pembagiannya mulai berpaling dan mengikuti jalan yang pernah dilalui oleh Ibnu Khaldun dan mengira bahwa merekalah pembaharu keilmuan sosial ini, yang menapaki jalan yang tidak asama dengan jalan Auguste Comte, khususnya di berbagai fenomena masyarakat dimana mereka mendalami kekhususannya, mereka mulai memasukkan kekhususan tersebut ke dalam kesatuan ilmu sosial sebagaimana halnya ilmu morfologi. Namun kenyataannya, mereka bukanlah pembaharu dan pelopor pertama yang telah menyatukan semua
Mereka hanyalah menggambarkan dalam pembagian yang ada dalam beberapa pembahasan ilmu ini , baik yang mereka sadari kehadirannya ataupun yang tidak mereka sadari. Karena sesungguhnya metode dan konsep yang mereka tempuh adalah metode dan konsep yang pernah ditempuh sebelumnya oleh Ibnu Khaldun; mereka sama sekali tidak menambahkan sedikitpun sesuatu dalam cakupan ilmu sosial yang ada sekarang ini.
yang terjadi.