Keoriginalan dan pembaharuan Ibnu Khaldun dalam penelelitian sejarahnya.

2. Keoriginalan dan pembaharuan Ibnu Khaldun dalam penelelitian sejarahnya.

Penelitian sejarah yang Ibnu Khaldun tulis menampakan keoriginalan dan pembaharuan dalam banyak hal yang semua ini dikarenakan beberapa sebab:

Pertama; dalam tulisannya di kitabnya yang kedua, Ibnu Khaldun melakukan banyak penelitian ilmiah yang penting ke banyak karya-karya pendahulunya, para sejarawan yang menuliskan tentang sejarah Arab dan juga Uslam, seperti halnya Ibnu Hisyam bin Ishaq, Waqidy, Balazary, Ibnu Abdul

Hakam, Thabary, Mas’udy dan Ibnu Atsir. Ia pun banyak menghindari sebagian dari mereka yang banyak menuliskan

sejarah yang dibuat-buat dan mustahil terjadi bila dilihat dari tabiat lingkungan yang ad dan juga dilihat dari aturan dan ketentuan peradaban, hingga semua itu diragukan keabsahannya dan dihukumu sebagai buku yang penuh keraguan. Ia pun melandasi penelitian-penelitian ini -sebagaimana yang ia putuskan dalam Mukaddimahnya- dengan bersandar pada fenomena-fenomena sosial masyarakat dan metode-metode penelitian ilmiah serta kehati-hatiannya dalam penelitian

sejarahnya. 93 Kedua; kitab keduanya dikhususkan pada pembahasan tentang sejarah bangsa Arab dan yang berkaitan dengannya, dengan

disandarkan pada pengamatannya dan juga pembacaannya yang khusus yang belum dilirik sedikitpun oleh para sejarawan sebelumnya dan juga dengan merujuk kepada sebagian referensi yang ada pada zamannya, namun belum samapi ke tangan kita. Secara khususnya, ia banyak membahas tentang kedaulatan Islam di Shaqliah, sejarah kelompok masyarakat di Andalusia,

93 Lihat permisalahn tersebut dalam Mukaddimahnya, hal 219, 257, 262, 265 (t erbitan ‘Lajnatul bayan’ 93 Lihat permisalahn tersebut dalam Mukaddimahnya, hal 219, 257, 262, 265 (t erbitan ‘Lajnatul bayan’

menghiasi penelitian Ibnu khaldun. 94

Ketiga; ia pun banyak merevisi ulang akan pembahasan khususnya tentang sejarah bangsa barbar yang ditulisnya pada kitab ketiga, yang merupakan bagian terkuat dan teroriginal dimana banyak penelitian akannya di lakukan dan diperbaharui secara bersamaan.. dan merupakan pembahasan yang terbaik dalam pembahasan sejarah yang pernah ada. Ini semua karena kebanyakan pembahasan yang ada dalam kitab inio, tidak dinukil dari referensi yang tercetak, namun Ibnu Khaldun sendiri yang mengamatinya secara langsung dan kemudian mencatat dari sumbernya langsung disaat ia berinteraksi dengan kabilah-kabilah barbar yang ada di Maroko. Oleh sebab itulah, kitabnya menjadi referensi penting bagi para peneliti yang ingin meneliti tentang sejarah negara dan juga suku bangsa dalam masa yang ia tulis. Karena pentingnya dan banyaknya kelebihan dalam kitabnya dari buku-buku sejarah penulis laiinya, maka wajar apabila kitab Ibnu Khaldun

94 Dozy: Recherches sur l’Histoire et Littérature d’Espagne au Moyen- Age, p.60 94 Dozy: Recherches sur l’Histoire et Littérature d’Espagne au Moyen- Age, p.60

Keempat; Ibnu Khaldun telah menggunakan metode barunya dalam menyusun penulisannya, dan merupakan metode yang berbeda dengan dengan kebanyakan metode yang digunakan oleh penulis sebelumnyanya, yang menulis tentang sejarah. Pada umunya, para penulis sejarah Islam sebelum masanya, meletakkan gambarab sejarah yang berurutan sesuai dengan tahun kejadian dan peristiwa., lalu kemudian dikumpulkan semua kejadian dan peristiwa pada tahun yang sama, walau tempat peristiwa kejadiannya saling berjauhan serta tidak ada keterkaitan satu kejadian dengan kejadian lainnya; namun Ibnu Khaldun mengalihkan metode ini dengan menggunakan metode lain yang lebih tepat dan lebih teliti. Ia membagi tulisan-tiulisannya dalam beberapa kitab; dimana setiap kitab terdapat didalamnya bagian-bagain yang saling terpaut satu dengan lainnya dan ia pun membahsa sejarah suatu negara dengan sangat teliti dimulai dari awal kemunculannya hingga kehancurannya, dengan menjaga dan memperhatikan sesuatu yang terpaut dan juga intervensi kejadian dari berbagai negara yang ada.

Memang, Ibnu Khaldun bukanlah orang pertama yang menciptakan metode ini, hal ini pernah dilakukan oleh banyaklorang sebelumnya sejak abad ketiga dan keempat; seperti halnya yang dilakukan oleh sejarawan seperti Waqidi,

Balazary, Ibnu Abdul Hakam Al Masry dan Mas’udy. 95

Waqidy dalam bukunya Futuhu Misr wa Syam, Balazary dalam karyanya ‘Futuhu Buldan, Ibnu Abdul Hakam dalam karyanya Futuhu Misr wa akhbaruha

dan Mas’udi dalam bukunya Murujul Zahab.

Namun Ibnu Khaldun mempunyai kelebihan dibanding pendahulunya yang menggunakan metode ini, dalam penulisan dan penyusunan sejarahnya yang sangat sistematis dan terkait satu dengan lainnya, juga karena susunannya yang indah, sebagaimana pula lebih baik dari mereka dari sisi kejelasan dan juga kecermatan dalam pembahasan yang ada di tiap bab fdan juga tema juga rujukan yang ada padanya.